SuaraJogja.id - Sejumlah sekolah menengah pertama (SMP) di Sleman langsung memulai pembelajaran tatap muka (PTM) setelah asesmen nasional berbasis komputer (ANBK) selesai terlaksana.
Kepala SMP Negeri 3 Prambanan Nurani mengatakan, siswa yang mengikuti PTM berjumlah 50% dari kapasitas masing-masing kelas. Namun demikian, masih ada poin yang harus dievaluasi.
"Anak-anak agak susah untuk jaga jarak aman," ungkap Nurani, Senin (11/10/2021).
Di awal PTM, siswa langsung melangsungkan kegiatan belajar mengajar didahului motivasi untuk mematuhi protokol kesehatan.
Sementara itu Waka Bidang Kesiswaan SMP Muhammadiyah 3 Depok Ary Gunawan menyatakan rasa syukurnya PTM hari pertama berjalan lancar.
"Sejauh ini kami belum menemukan kendala berarti, hanya menunggu penjemputan orang tua saja," kata Ary.
Di SMP Muhammadiyah 3 Depok, diterapkan pembagian kapasitas kelas sebanyak 25% dengan kelompok kelas maksimal 13 anak. Tujuannya agar lebih efektif dan menjaga prokes.
"Kami fokus pada penguatan adaptasi kebiasaan baru, pembiasaan dan motivasi psikososial," tuturnya.
Di hari pertama PTM, sekolah belum memberikan mata pelajaran, melainkan masih pengenalan materi penguatan ke arah perwalian, pendampingan keagamaan dan motivasi belajar psikososial.
Baca Juga: Objek Wisata di Sleman Ramai Pengunjung, Anak Usia di Bawah 12 Tahun Belum Boleh Masuk
Di Mugadeta, lanjut Ary, capaian imunisasi Covid-19 di kalangan guru sudah mencapai 100% sedangkan untuk siswa sudah lebih dari 90%.
Kepala Dinas Pendidikan Sleman Ery Widaryana menuturkan, progres imunisasi siswa jenjang SMP se-Sleman yang dikoordinasi oleh Pemkab Sleman dan sekolah, sudah mencapai 92%. Demikian juga dosis ke-2 vaksin sudah mulai disuntikkan kepada siswa. Ery menyebut data ini akan terus bertambah karena kegiatan imunisasi masih berjalan.
"Anak-anak yang ketinggalan belum vaksin, kami ikutkan vaksin ke-2 di sekolah yang bersangkutan. Atau lewat Puskesmas juga dilayani atau lewat umumpun juga bisa," terangnya.
Ery menyebut, siswa yang belum divaksin rerata anak SMP yang belum berusia 12 tahun atau pernah terpapar Covid-19 dan masih menunggu masa tunggu untuk bisa divaksin.
Disdik Sleman juga mempersilakan sekira ada siswa yang akan mengikuti imunisasi di luar yang sudah diagendakan oleh sekolah bersama Pemkab dan Dinas Kesehatan Sleman.
"Yang vaksin tidak di sekolah silakan saja. Yang penting kan vaksin," ucapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik