SuaraJogja.id - Kuliah tatap muka akan kembali digelar bagi puluhan ribu mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM). Namun, dalam pembelajaran tatap muka (PTM) pada akhir Oktober hingga Desember mendatang, kegiatan luring terbatas tersebut hanya memakai kapasitas ruang kuliah 25 hingga 50 persen, diikuti dengan penerapan ketat protokol kesehatan.
“PTM Terkendali rencananya dimulai setelah Ujian Tengah Semester pada bulan Oktober ini,” kata Ketua Satgas Covid-19 UGM, dr Rustamadji, Senin (11/10/2021).
Menurut Rustamadji, kegiatan belajar mengajar secara terkendali akan memperhatikan protokol kesehatan secara ketat dengan mengacu pada aturan pemerintah lewat instruksi Mendagri tentang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
“Kita mengacu pada aturan Mendagri terbaru. Apalagi status PPKM di DIY sudah ke level tiga menuju proses level satu,” ujarnya.
Baca Juga: Kuliah Tatap Muka UGM Direncanakan Mulai 18 Oktober Mendatang
Selain menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat, tim Satgas Covid-19 UGM juga akan memantau penggunaan ruang hanya 25 persen dari kapasitas.
“Namun, kalau dalam kondisi sangat penting bisa sampai 50 persen,” tambahnya.
Selain kegiatan perkuliahan, pihak UGM menurut Rustamadji juga akan menyiapkan tempat makan khusus, lokasi istirahat dan menyiapkan lokasi kegiatan ekstrakurikuler dengan model pembatasan dan prokes ketat.
“Jika tidak disiapkan tempat kegiatan ekstrakurikuler dan hanya kuliah saja maka mahasiswa cenderung akan bergerombol,” paparnya.
Sementara ini, mahasiswa yang diperbolehkan bisa ikut kegiatan PTM Terkendali hanya diperuntukan bagi mahasiswa yang berdomisili di DIY dan Jawa Tengah. Namun, jika ada mahasiswa yang berasal dari luar kota yang sudah lama indekos selama pandemi maka bisa diperbolehkan untuk ikut.
Baca Juga: Segera Kuliah Tatap Muka, UGM Siapkan Vaksin Bagi Mahasiswa Luar Kota yang Belum Kebagian
“Rencananya mahasiswa dari DIY dan Jawa Tengah dulu dan sudah pernah vaksin. Jika ada yang belum vaksin, maka kita akan kita siapkan vaksinasinya. Mereka juga harus dapat izin orang tua,”katanya.
Selain dari sisi kesehatan mahasiswa, UGM juga memperhatikan kondisi kesehatan dari para staf pengajarnya. Bagi staf pengajar yang diketahui menderita komorbid maka tidak diwajibkan mengajar secara tatap muka, namun mengajar secara daring.
“Kita akan memperhatikan dosen yang komorbid untuk lebih mengajar lewat daring saja. Apalagi UGM sekarang menerapkan bauran kuliah luring dan daring secara bersamaan,” katanya.
Selama PTM Terkendali dilaksanakan, Tim Satgas Covid-19 akan melakukan skrining secara berkala untuk memeriksa tingkat kesehatan mahasiswa.
“Secara acak dilakukan pemeriksaan GeNose,” tuturnya.
Berita Terkait
-
Grand Final PONGO Battleground Valorant Competition Universitas Gadjah Mada: Fakultas Teknik Kalahkan Juara Bertahan!
-
Bongkar Buku Tahunan Jokowi di UGM, Kejanggalan SMA Almamater Ramai Jadi Buah Bibir
-
Mahasiswi Viral! Usai Serukan Darurat Konstitusi Saat Wisuda UGM, Nama Mulyono Jadi Sorotan
-
Serukan Darurat Konstitusi, Jejak Pendidikan Shalsadilla Nadya Prameswary Tak Kebanting Erina Gudono
-
Profil Shalsadilla Nadya Prameswary, Adik Tingkat Erina Gudono yang Serukan Darurat Konsitusi saat Wisuda
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Jordi Onsu Terang-terangan Ngaku Temukan Ketenangan dalam Islam
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
Pilihan
-
Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Mulai Bisa Dipesan Hari Ini
-
Lucky Hakim Sebut Indramayu Daerah Termiskin & Bupatinya Terkaya di Jabar, Cek Faktanya
-
Emiten Makanan Cepat Saji KFC Gigit Jari, Kini "Jagonya" Rugi
-
Prabowo Hapus Utang UMKM, Bikin Rugi Bank?
-
Politisi Gerindra Usul TNI Jadi Petugas Haji, Segini Gajinya
Terkini
-
Bahlil Bantah Jokowi Masuk Golkar: Beliau Berdiri di Atas Semua Partai
-
Donald Trump Kembali Terpilih Sebagai Presiden Amerika, Ini Implikasinya ke Indonesia di Bidang Ekonomi dan Politik
-
Keraton Yogyakarta Gugat PT KAI, Nominalnya hanya Rp1.000?
-
Sleman Perketat Pengawasan Miras, Warga Diminta Lapor Penjualan Ilegal
-
Tips Agar Sindrom Nefrotik Tidak Mudah Kambuh