SuaraJogja.id - Satgas Penindakan Covid-19 Kota Yogyakarta yang juga terdiri dari Satpol PP Yogyakarta mencatat 1.900 pelanggaran yang dilakukan warga di tengah situasi PPKM Level 3 hingga pertengahan Oktober 2021.
Sekretaris Satpol PP Kota Yogyakarta Hery Eko Prasetyo tak menampik bahwa kepatuhan warga dengan protokol kesehatan (prokes) cenderung menurun.
"Sampai dengan 13 Oktober itu ada 1.900 pelanggaran yang ditindak dengan teguran, peringatan, maupun pembubaran," kata Hery dihubungi wartawan, Kamis (14/10/2021).
Hery mengatakan, bentuk pelanggaran yang dilakukan bermacam-macam. Mulai dari kerumunan, tidak ada pembatasan jarak serta tak disiplin dalam pemakaian masker.
Selain itu, petugas masih mendapati masyarakat yang abai terhadap aturan prokes terutama di tempat publik seiring dengan turunnya level PPKM.
"Kami rasa sudah mulai mengendur ya prokes warga, untuk jaga jarak dan penggunaan masker itu masih banyak ditemui pelanggaran setelah ada pelonggaran itu," katanya.
Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengungkapkan, antisipasi terhadap gelombang ketiga Covid-19 harus dilakukan. Melandainya kasus Covid-19 di wilayah Kota Jogja bukan berarti mengabaikan aturan prokes.
"Harus tetap waspada, kondisi ke depan tidak ada yang tahu. Maka penjagaan prokes ini saya rasa tetap ketat. Jangan sampai karena kasus turun jadi tidak pakai masker atau mengabaikan yang lain," ujar dia.
Heroe menambahkan bahwa, kesiapan-kesiapan terhadap gelombang ketiga sudah mulai dilakukan, misalnya dengan tetap menyiagakan fasilitas isolasi mandiri selter yang dikelola pemerintah maupun persiapan tabung oksigen jika sewaktu-waktu kasus Covid-19 kembali meninggi.
Baca Juga: Klaster Baru, Belasan Santri Pondok Pesantren Tertua di Gunungkidul Terpapar Covid-19
Namun, dirinya berharap agar semua antisipasi itu bisa dicegah dengan pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat meskipun masyarakat telah menjalani vaksinasi.
"Apalagi ke depan dan bulan-bulan berikutnya bakal ada acara-acara di Jogja, kalau kepatuhan prokes tidak dilakukan dengan ketat, ini yang kita khawatirkan bisa menjadi kasus baru," ucap Heroe.
Berita Terkait
-
Klaster Baru, Belasan Santri Pondok Pesantren Tertua di Gunungkidul Terpapar Covid-19
-
14 Orang Tertular Covid-19 Klaster Senam Sehat Bantul, 3 Tambahan Kasus Dirawat di RSLKC
-
Muncul Klaster Senam Sehat di Bantul, 14 Orang Positif Covid-19
-
Anjurkan Anak Buah Beli Dagangan UMKM Tiap Jumat, Kasatpol PP: Bentuk Citra Lebih Humanis
-
Miris! Ibu dan Dua Anaknya Terlantar di Bukittinggi, Ngaku Diusir Keluarga
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
DIY Darurat PHK, Apindo: Subsidi Upah Harus Lebih Besar dan Panjang
-
Rp5,4 Miliar untuk Infrastruktur Sleman: Jembatan Denokan Hingga Jalan Genitem Kebagian Dana
-
Petugas TPR Pantai Bantul Merana: Tenda Bocor, Panas Terik, Hingga Risiko Kecelakaan
-
Misteri Bayi Terlantar di Rongkop: Mobil Sedan Diduga Terlibat, Polisi Buru Pelaku
-
DANA Kaget: Saldo Gratis Menanti Anda, Amankan Sebelum Kehabisan di Sini