Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW | Rahmat jiwandono
Sabtu, 16 Oktober 2021 | 14:35 WIB
Ilustrasi kesehatan mental anak.(Shutterstock)

Menurut Warih, masalah kesehatan mental adalah masalah yang tidak pandang bulu. Setiap orang bisa mengalami ini baik anak-anak maupun dewasa, sehingga jika ada yang beranggapan anak-anak tidak mungkin tidak mengalami masalah mental, itu adalah sesuatu yang tidak tepat.

“Karena anak anak juga bisa stres, bisa cemas dan lain-lain tetapi memang manifestasinya akan berbeda dengan seseorang di usia remaja atau dewasa. Sehingga kesadaran kita terhadap masalah mental anak-anak itu juga sama pentingnya,” ungkapnya.

Kesehatan mental ini adalah masalah bersama, hal ini menjadikan mental issues adalah sesuatu yang sangat penting untuk dipahami oleh masyarakat. Yang bisa dilakukan adalah memberikan edukasi kepada orang-orang di sekitar yang belum mengerti.

"Dengan begitu bisa mengikis stigma buruk tentang masalah kesehatan mental dan jiwa, mari tolong mereka, mereka membutuhkan seseorang,” ucapnya.

Baca Juga: Universitas Jogja Terbaik 2021 versi Webometrics, Tak Cuma UGM, Ada Juga yang Swasta

Dia menambahkan, mengingatkan agar tidak mendiagnosa diri sendiri atau self diagnose. Pasalnya, yang bisa menentukan seseorang mengalami gangguan mental ialah Psikolog atau Psikiater.

“Yang paling penting jangan mendiagnosa diri sendiri bahwa dirinya punya mental issues. Karena yang boleh mendiagnosa hanya tenaga ahli seperti Psikolog atau Psikiater," tegasnya.

Load More