SuaraJogja.id - Dua foto yang menjadi bagian dari sejarah RS Bethesda Yogyakarta diserahkan kepada pihak pengelola. Foto yang berusia 72 tahun tersebut sebelumnya disimpan di Museum Soesilo Soedarman Cilacap.
RS Bethesda Yogyakarta diketahui telah ada sejak 1899. Banyak peristiwa bersejarah yang terjadi rumah sakit tersebut, termasuk pada masa penjajahan Belanda maupun Jepang.
Salah satu riwayatnya itu tergambar dari dua foto bersejarah berlatar Roemah Sakit Poesat- sebelum berganti nama menjadi Bethesda yang diambil bulan Juni 1949. Dua foto karya fotografer Indonesian Press Photo Service (IPPHOS) itu akhirnya dikembalikan ke RS tersebut, Sabtu (16/10/2021).
Foto pertama memperlihatkan Gerilyawan TNI, termasuk satuan Akademi Militer Yogya yang memasuki Kota Yogyakarta kembali pada Rabu 29 Juni 1949. Sedangkan foto lainnya menunjukkan Gerilyawan Akademi Militer Yogya tiba di halaman Roemah Sakit Poesat dan menggelar upacara pengibaran bendera Sang Merah Putih, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan melantunkan lagu Hymne Taruna.
Dalam foto tersebut nampak upacara dipimpin Gubernur Akademi Militer Yogya, Kolonel GPH Djatikoesoemo. Di foto ini juga tampak hadir Wakil Gubernur DIY, Sri Paduka Paku Alam VIII. Dua foto hasil replikasi tersebut langsung dipasang di bangunan yang juga menjadi latar foto, yakni Ruang Petronella RS Bethesda sudah yang berumur lebih dari 100 tahun.
"Foto-foto ini sebelumnya tersimpan di museum Soesilo Soedarman, cilacap," ujar dr Artanto Wahyono mewakili Museum Soesilo Soedarman Cilacap disela penyerahan foto.
Artanto menjelaskan, pada 19 September 1948, sejak Yogyakarta diserbu Belanda, Pasukan Akademi Militer Yogya bergerilya dan bertempur melawan Tentara Belanda di wilayah Sub-Wehrkreise 104/WK-III, di Barat Laut Yogyakarta selama lebih dari tujuh bulan.
Akhirnya pada 22 Juni 1949, Perjanjian Roem-Royen dilakukan dan muncul kesepakatan gencatan senjata RI-Belanda dan tentara Belanda meninggalkan Ibukota Perjuangan Yogyakarta.
Foto-foto tersebut muncul pascaperjanjian Roem-Royen diberlakukan. Para gerilyawan yang berjuang pun bisa kembali dan mengibarkan Bendera Merah Putih di Yogyakarta.
Baca Juga: 10 Kost Murah Dekat UNY Universitas Negeri Yogyakarta Update Oktober 2021
"Foto ini menjadi dokumentasi tonggak sejarah tentara belanda pergi dari Yogyakarta," ujarnya.
Sementara Direktur Utama RS Bethesda, dr Purwoadi Sujatno, mengungkapkan, RS tersebut terus berusaha mengumpulkan dokumentasi perjalanan rumah sakit yang berdiri sejak 1899 silam. Dokumentasi ini penting agar generasi Indonesia mengetahui peran RS tersebut dalam berjuang dalam kemerdekaan Indonesia.
“Kami belum memiliki dokumen foto yang diserahkan ini jadi seperti melengkapi yang kami punya. Kami sangat menghargai kalau ternyata ada dokumen lama yang terkait Bethesda diberikan dan diinformasikan," paparnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
Terkini
-
PAD Mandek, Belanja Membengkak: Bantul Cari Jurus Jitu Atasi Defisit 2026
-
MJO Aktif, Yogyakarta Diprediksi Diguyur Hujan Lebat, Ini Penjelasan BMKG
-
Hindari Tragedi Keracunan Terulang! Sleman Wajibkan Guru Cicipi Menu MBG, Begini Alasannya
-
PTS Akhirnya Bernapas Lega! Pemerintah Batasi Kuota PTN, Yogyakarta Jadi Sorotan
-
Kisah Diva Aurel, Mahasiswi ISI Yogyakarta yang Goyang Istana Merdeka