SuaraJogja.id - Pembangunan kawasan pedestrian di Jalan Jenderal Sudirman (Jensud), Kota Jogja berdampak pada kepadatan yang terjadi di jalan setempat. Tak jarang akses warga tersebut kerap terjadi kemacetan.
Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta tak memutuskan membuat pengalihan arus atau rekayasa lalu lintas menghindari kemacetan di Jalan Jensud. Pihaknya mengimbau pengendara agar menggunakan lajur lain.
"Kalau pengalihan arus belum kami lakukan, sekarang sebatas pemberitahuan melalui media media kami kepada warga untuk mengindari jalan tersebut," terang Kepala Dishub Kota Yogyakarta Agus Arif Nugroho dihubungi wartawan, Senin (18/10/2021).
Ia mengatakan, pembangunan tersebut masih bisa dilakukan mengingat tidak membongkar seluruh kondisi jalan, sehingga masih bisa dilalui.
Terjadinya kemacetan menjadi salah satu resiko dari pembangunan jalan.
"Jadi kami imbau untuk sementara untuk memilih jalan yang lain," terang dia.
Jalur yang dapat dipilih, pengendara bisa mengakses Jalan Colombo. Pengendara bisa menuju selatan di Jalan C Simanjuntak jika berniat melintas Kota Jogja atau ke Tugu Pal Putih.
Disinggung terkait kemacetan yang ditimbulkan saat pembangunan Jalan Jensud, Kepala DPUPKP Hari Setyawacana menyebut bahwa pembangunan ditarget selesai Desember 2021.
"Ya targetnya masih sama Desember 2021 selesai, tahun selanjutnya bisa dioperasikan. Masyarakat bersabar terlebih dahulu," katanya.
Baca Juga: Kurang Dari 10 Tahun, Waktu Tempuh Bodetabek ke Jakarta Bisa Lebih Dari 5 Jam
Hari mengatakan, pembangunan sendiri masih 20 persen berjalan. Trotoar sisi utara sudah dibongkar dan mulai ditata.
"Trotoar sisi selatan baru kami bongkar Senin ini. Jadi segera kami selesaikan," ujar dia.
Berita Terkait
-
Kurang Dari 10 Tahun, Waktu Tempuh Bodetabek ke Jakarta Bisa Lebih Dari 5 Jam
-
Truk Kontainer Terguling di Tol Purbaleunyi Arah Jakarta, Sempat Timbulkan Kemacetan
-
Revitalisasi Lapangan Merdeka Usung Konsep Hijau
-
Warga Terdampak Rasakan Kejanggalan Saat Sosialisasi Pembangunan Benteng Wetan Keraton
-
Terdampak Revitalisasi Benteng Keraton Jogja, Ada Warga yang Tak Terima Tali Asih
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Eks Parkir ABA di Jogja Disulap Jadi RTH, Ini Target & Kapasitas Parkir Pengganti
-
Seleb TikTok Gunungkidul Diduga Tipu Puluhan Juta, Bisnis Celana Boxer Berujung Penjara?
-
Revisi KUHAP: Dosen UGM Ungkap Potensi Konflik Akibat Pembatasan Akses Advokat
-
5 Rekomendasi Hotel di Penang yang Dekat dengan RS Gleneagles
-
DIY Genjot Sertifikasi Dapur MBG: Cegah Keracunan Massal, Prioritaskan Kesehatan Anak