SuaraJogja.id - Sejumlah pedagang makanan dan warga mengeluhkan adanya tumpukan material pembangunan pedestrian Jalan Dr Wahidin, Kota Jogja. Pasalnya tumpukan material tidak ditata hingga memakan badan jalan.
Salah seorang pedagang di sisi timur Jalan Dr Wahidin, Tio (43) mengaku bahwa sejak awal sosialisasi, pedagang masih boleh berjualan saat pembangunan dimulai.
"Sosialisasi awal Juli 2021, pedagang di sisi timur masih bisa beraktivitas. Tapi untuk pedagang di sisi barat sementara diminta pindah dahulu," terang Tio ditemui SuaraJogja.id, Selasa (19/10/2021).
Ia melanjutkan bahwa pembangunan pedestrian juga akan menyasar di sisi timur jalan. Kendati begitu pihak pembangun melaksanakan di sisi barat jalan terlebih dulu.
Baca Juga: PPKM Sudah Turun Level, Pemkot Yogyakarta Masih Pikir-pikir Buka Seluruh Destinasi Wisata
Tio mengaku memang ikut terdampak karena material diletakkan di bahu jalan. Tak hanya itu, material juga berada di dekat tempat jualan yang juga mengganggu aktivitasnya.
"Seharusnya kan ada tempat untuk menyimpan material paving blok itu. Apalagi jalan ini masih sering dilintasi kendaraan dan akhirnya membuat macet," ujar pedagang soto itu.
Pedagang makanan lainnya, Ernawati meminta agar pihak pembangun tetap memperhatikan kondisi warga yang beraktivitas dengan berjualan di sisi timur.
"Sebenarnya jalan Dr Wahidin memang lebar jika meletakkan material bisa saja. Tapi kalau sampai mengganggu warga dan pedagang, kami juga kesulitan beraktivitas," katanya.
Pembangunan sendiri, kata Erna dimulai sejak Agustus 2021 lalu. Hal itu juga bersamaan dengan pembangunan jalan di Jenderal Sudirman (Jensud).
Baca Juga: Alokasikan Bantuan untuk Disabilitas, Pemkot Yogyakarta Sasar 80 Orang Penerima Tahun Ini
"Kami juga ikut sosialisasi, jadi Jalan Dr Wahidin dan Jensud itu rencananya diselesaikan bersamaan. Kami berterimakasih sudah bisa tetap berjualan, tapi harapannya juga bisa memperhatikan kami agar tidak mengganggu jualan," terang dia.
Dari pantauan SuaraJogja.id, sejumlah material berupa paving blok dan pasir memenuhi badan jalan Dr Wahidin di sisi barat. Hal itu berimbas dengan kepadatan di jalan setempat hingga terjadi kemacetan.
Berita Terkait
-
Harap Bijak! Stop Menormalisasi Fenomena Pemerasan di Balik Mental Gratisan
-
Kenaikan PPN 12 % di Era Prabowo Bikin Rakyat Miskin Kian Susah, Pedagang Pasar Tanah Abang: Harusnya buat Orang Kaya
-
Makin Tercekik! Pedagang Tanah Abang Ngeluh PPN Mau Naik 12 %: Prabowo Jangan Sulitkan Rakyat!
-
Kekayaan Hasto Kristiyanto yang Samakan Jokowi dengan Pedagang Kaki Lima
-
Deflasi dan PHK: Jeritan Pedagang Pasar Johar Baru, Tukang Bajaj Pun Ikut Merana
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
Terkini
-
Eks Karyawan jadi Mucikari Online, Jual PSK via MiChat usai Kena PHK
-
Potensi Bencana Ancam Pilkada di DIY, KPU Siapkan Mitigasi di TPS Rawan
-
Sendirian dan Sakit, Kakek di Gunungkidul Ditemukan Membusuk di Rumahnya
-
UMKM Dapat Pesanan Ekspor, Tapi Tak Sanggup Produksi? Ini Biang Keroknya
-
Dari Mucikari Hingga Penjual Bayi, 11 Tersangka TPPO di Yogyakarta Diringkus