SuaraJogja.id - Meski belum memasuki musim penghujan, pelaku wisata yang lokasinya tak jauh dari bantaran sungai diimbau untuk waspada. Agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) DIY Bondan Supriyanto menyampaikan, saat hujan turun berpotensi untuk terjadi banjir di sungai. Sehingga seluruh aktivitas pariwisata harus dihentikan.
"Karena kalau lokasinya dekat dengan sungai rawan terjadi banjir. Sehingga harus menghentikan sementara kegiatan wisata," paparnya, Rabu (20/10/2021).
Ia mencontohkan seperti Taman Senja Ngelo di Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul. Sebab, tempat ini dekat dengan aliran Sungai Opak.
Baca Juga: PPKM Turun Level, Jip Merapi Mulai Diserbu Wisatawan
"Lokasinya yang dekat dengan aliran sungai opak bisa membahayakan pengunjung saat banjir. Untuk itu, jangan sampai ada kegiatan warga atau kegiatan masyarakat yang ada di bantaran sungai," katanya.
Taman wisata yang baru beberapa bulan beroperasi itu, menurut dia, merupakan daerah bantaran sungai yang pernah dilanda banjir luapan sungai. Oleh karenanya, pengelola wisata diminta untuk mengutamakan keselamatan.
"Sehingga kalau musim hujan itu harapannya pengelola harus mengamankan aset dan tutup sementara. Karena seandainya terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan dengan korban jiwa, yang repot kami bersama teman-teman relawan lain," katanya.
Kendati begitu, pengelola tidak sepenuhnya menghentikan kegiatan di taman wisata. Melainkan hanya sementara ketika terjadi hujan yang berpotensi banjir, karena memang pengembangan wisata untuk menggerakkan ekonomi masyarakat.
"Karena itu juga investasi untuk masyarakat, sifatnya swadaya bukan pemerintah yang membiayai, cuma pengetahuan yang minim, masyarakat itu yang penting kelihatannya bagus dan cocok terus dibangun, cuma dampaknya belum diperhitungkan," jelasnya.
Baca Juga: Tempat Wisata di Bantul Boleh Buka Lagi, Dispar Targetkan Mulai Operasi Jumat
Ke depannya, ia meminta pengelola wisata yang akan membuat destinasi baru agar berkoordinasi dengan instansi kemanusiaan atau SAR setempat. Itu dilakukan guna mitigasi bencana. Sejauh ini, belum terjalin komunikasi yang baik sehingga faktor keselamatan terabaikan.
Berita Terkait
-
10 Rekomendasi Tempat Wisata Murah di Jogja untuk Liburan Natal 2024
-
Wisata Sungai Kalimas, Berburu Kuliner hingga Naik Perahu di Kota Surabaya
-
Candi Sojiwan, Candi Bercorak Buddha yang Tersembunyi di Prambanan
-
Proyek 'Mercusuar' Jokowi Dibayangi Banjir dan Longsor Besar
-
Pantai Sedahan, Panorama Pantai dengan Dua Bukit Hijau Mempesona di Jogja
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
IHSG Hari Ini Anjlok Parah, Prabowo Mengaku Tidak Takut Hingga Singgung Judi
-
Kopicek: Ketika Komunitas Mata Hati Mengubah Stigma Tunanetra Melalui Kopi
-
IHSG Bergejolak, Prabowo Sesumbar: Saya Tidak Takut dengan Pasar Modal
-
7 Rekomendasi HP Murah Memori Jumbo Terbaru April 2025, Mulai Rp 2 Jutaan
-
AFC Sempat Ragu Posting Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia, Ini Penyebabnya
Terkini
-
Kawasan Malioboro Dikeluhkan Bau Pesing, Begini Respon Pemkot Kota Yogyakarta
-
Arus Balik Melandai, Tol Tamanmartani Resmi Ditutup, Polda DIY Imbau Pemudik Lakukan Ini
-
Kembali ke Pasar Tradisional, Hadiri Record Store Day Yogyakarta 2025 dengan Rilisan Fisik
-
Sejumlah Korban Kekerasan Seksual Guru Besar Farmasi Trauma, Ini yang Dilakukan UGM
-
Sambut Laga PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo Pascarenovasi, Pemkab Sleman Lengkapi Fasilitas