SuaraJogja.id - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2 yang diterapkan DIY membuat Pemda membuat aturan baru dalam penerapan kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Kalau sebelumnya selama PPKM Level 3, baru sekitar 190 sekolah di DIY yang melakukan ujicoba PTM terbatas, maka saat ini seluruh sekolah di DIY diperbolehkan menerapkan kebijakan tersebut.
Kebijakan tersebut diberlakukan juga dikarenakan capaian vaksinasi pelajar di DIY sudah mencapai lebih dari 94 persen untuk dosis pertama dan 53 persen untuk dosis kedua.
"Untuk sma/smk, sudah 386-an sekolah yang mulai ptm terbatas sejak 19 oktober [2021] kemarin," ujar Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (kadisdikpora) DIY, Didik Wardaya saat dikonfirmasi, Kamis (21/10/2021).
Meski diperbolehkan PTM, menurut Didik ada sejumlah aturan yang harus diberlakukan seluruh sekolah. Sesuai instrusksi kementerian dalam negeri (inmendagri) dan instruksi gubernur (ingub), kapasitas siswa maksimal 50 persen per kelas.
Sekolah juga diperbolehkan menambah jam belajar di sekolah. Namun maksimal dalam satu hari dibatasi 3-4 jam untuk beberapa matapelajaran. PTM tidak harus diterapkan satu minggu dua kali. Namun tetap harus mematuhi Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri.
"Misalnya pagi siang itu juga bisa. Hanya jamnya menjadi pendek. Kalau normalnya satu jam pelajaran itu 45 menit sekarang jadi berkurang. Tentunya ada beberapa materi yang cukup dengan daring ya daring dulu, tergantung masing-masing sekolah mengembangkaan pembelajaran," tandasnya.
Didik menambahkan, untuk mengantisipasi munculnya klaster di tingkat sekolah, Pemda juga membuat program siswa sebagai agen perubahan perilaku. DI setiap kelas, dua siswa dipilih untuk mengkampanyekan protokol kesehatan (prokes) kepada teman sebaya.
Pemilihan siswa sebagai agen perubahan perilaku dilakukan sekolah. Mereka mendapatkan pelatihan dari satgas penebalan tenaga kesehatan (nakes) untuk meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan tentang prokes selama pandemi.
"Harapannya para siswa dibekali pengetahuan prokes dan menularkan pengetahuan dan mengingatkan teman-temannya, semacam pair teaching itu lho. Iya semacam kader prokes tapi dari pelajar," imbuhnya.
Baca Juga: PPKM Mulai Dilonggarkan, Okupansi Hotel di DIY naik 15-40 Persen
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
Terkini
-
Warisan Leluhur di Tangan Anak Muda: Bagaimana Bantul Bangkitkan Pariwisata Budaya?
-
Bupati Sleman Janji Bonus Atlet Porda 2025 Lebih Besar dari Tahun Lalu
-
Dari Sampah Berubah Berkah: Hotel Tentrem Jogja Sulap Limbah Organik jadi Pupuk Cair
-
Danais DIY Triliunan Sia-Sia? Aliansi Gerakan Nasional Minta UU Keistimewaan Dihapus, Ini Alasannya
-
Diskominfo Sleman Gandeng Polisi Usut Peretasan CCTV Kronggahan Berunsur Provokatif