SuaraJogja.id - Sidang ketujuh kasus sate beracun dengan terdakwa Nani Aprilliani Nurjaman (25) kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Bantul pada Senin (25/10/2021). Agenda sidang kali ini adalah keterangan dari saksi ahli.
Sidang dipimpin oleh Majelis Hakim sebagai hakim ketua Aminuddin, serta anggota Sigit Subagyo dan Agus Supriyana. Selain itu juga ada tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) dan penasihat hukum terdakwa.
Adapun ketiga saksi yang dihadirkan adalah dua orang dokter dari RSUD Kota Jogja yaitu dr Tyas Pramitasari dan dr Diana Peripihastutia. Satunya ialah petugas dari Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Jogja Hari Waluyo. Para saksi ahli disumpah di bawah kitab suci Al-Quran sebelum memberikan keterangan.
Tyas menuturkan, pada 25 April 2021 sekitar pukul 17.59 WIB dia sedang berjaga di ruang IGD RSUD Kota Jogja. Saat itu, ada pasien bernama Naba Faiz Prasetya (10) yang diantar oleh kedua orang tuanya.
"Saat korban dibawa ke IGD RSUD Kota Jogja, Naba kondisinya sudah tidak sadarkan diri dan napasnya tersengal-sengal," kata dia saat ditanya oleh Majelis Hakim.
Selain itu, mulut Naba sudah mengeluarkan busa berwarna putih jernih. Kuku dan tangan korban pun berwarna kebiru-biruan.
"Jika ada seseorang dengan tanda seperti itu maka (kaki dan tangan berwarna biru) karena kekurangan napas," jelas dia.
Berdasarkan keterangan dari orang tuanya, anak mereka baru saja memakan sate lontong. Dari situlah, dia berasumsi jika anak itu keracunan.
"Karena ada indikasi keracunan maka saat itu dipasang monitor untuk mengukur vital sign. Ternyata denyut nadi di leher dan tangannya sangat lemah," paparnya.
Baca Juga: Sambil Menahan Tangis, Nani Sebut Cinta Tomi Penuh Kebohongan di Sidang Sate Beracun
Lebih lanjut dia menerangkan bahwa penyebab lemahnya napas lantaran tidak ada sirkulasi yang baik untuk pernapasannya. Ada dua hal, menurutnya, yang bisa menyebabkan napas melemah yakni karena mekanisme atau kimia, dan bisa infeksi yang berat.
"Dari faktor mekanis karena ada sumbatan saluran pernapasannya, untuk dari sisi kimia karena menelan atau menghirup sesuatu. Sedangkan jika ada infeksi maka muncul tanda-tanda seperti batuk dalam waktu yang lama," kata dia.
Pihaknya saat itu berupaya untuk melakukan penanganan secara maksimal terhadap Naba, tetapi takdir berkata lain. Pada pukul 18.47 WIB, Naba dipastikan meninggal dunia.
"Korban meninggal pukul 18.47 WIB, jadi waktu penanganannya sekitar 48 menit," katanya.
Kala ditanya penyebab kematiannya, dia menyatakan bahwa untuk bisa memastikan penyebab kematiannya harus dilakukan autopsi.
"Kalau untuk tahu penyebab kematiannya harus melalui proses autopsi. Juga harus ada persetujuan dari pihak keluarganya supaya jenazah bisa diautopsi," tambahnya.
Berita Terkait
-
Sidang Lanjutan Sate Beracun Kembali Digelar, Istri Aiptu Tomi Astanto Tidak Hadir
-
Top 5 SuaraJogja: Drama Sidang Sate Beracun, Pengakuan Aiptu Tomi hingga Tangisan Nani
-
Kesaksian Aiptu Tomi, Mantan Pacar Nani yang Jadi Sasaran Sate Beracun
-
Aiptu Tomi Ungkap Sosok R yang Diduga Dalang Sate Beracun Pernah Dekati Nani Tapi Ditolak
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Ingin Pergi ke Banjarmasin? Ini Tempat Wisata Terbaik untuk Itinerary Weekend
-
Jogja Darurat Sampah Jelang Nataru, Timbangan Digital Jadi Senjata Kontrol
-
7 Saksi Diperiksa, Palang Pintu Tertahan Truk, Polisi Dalami Kelalaian Kecelakaan Maut Prambanan
-
Korban Jiwa Kecelakaan Kereta di Prambanan Bertambah, Bayi Meninggal Setelah Dirawat Intensif
-
Miris! Mahasiswa Asal Papua Tinggalkan Bayi di Teras Rumah Warga Sleman, Ini Alasannya