SuaraJogja.id - Sidang lanjutan kasus sate beracun kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Bantul pada Senin (25/10/2021). Agenda sidang kali ini adalah mendengarkan keterangan dari saksi ahli.
Sejatinya istri Aiptu Tomi Astanto juga dihadirkan dalam sidang ini. Namun demikian, istri Aiptu Tomi Astanto yakni RA Maria Shita Resmi tidak hadir. Tidak diketahui alasan mengapa RA Maria Shita Resmi tidak hadir meski diduga dia yang jadi target sate beracun itu.
Sidang dipimpin oleh Majelis Hakim sebagai hakim ketua Aminuddin, serta anggota Sigit Subagyo dan Agus Supriyana. Selain itu juga ada tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) dan Penasihat Terdakwa Nani Aprilliani Nurjaman (25).
Meski tidak hadir di sidang itu, tim JPU membacakan kesaksian dari RA Maria Shita Resmi, yang mana satu hari setelah kejadian pada 26 April 2021, ia ditanyai Polsek Sewon terkait sate beracun. Shita membenarkan ada driver ojek online (ojol) pada 25 April 2021 datang mengantar makanan.
Saat itu, driver ojol Bandiman menemui Shita di rumahnya di Bukit Asri, Kasihan, Bantul untuk memberikan sate yang dikirim oleh Pak Hamid dari Pakualaman, Kota Jogja. Namun, lantaran tidak merasa kenal dan pesan sate, dia menolaknya. Sate tersebut pun dibawa pulang oleh Bandiman untuk buka puasa bersama anak dan istrinya.
Namun nahas, sate yang mereka makan ternyata mengandung racun. Akibatnya, putra Bandiman yang bernama Naba Faiz Prasetya (10) tewas usai memakan sate tersebut.
Satu hari kemudian, Aiptu Y Tomi Astanto membaca berita di media bahwa sate yang dikirim ke rumahnya itu memakan korban jiwa. Itu terungkap dalam sidang keenam pada Kamis (21/10/2021) lalu.
"Tahunya kalau ada anak driver ojol yang tewas karena makan sate itu dari berita. Saya dikasih tahu oleh istri," ungkapnya.
Seperti diketahui, Nani ditangkap oleh petugas dari Polres Bantul pada 30 April 2021 jam 23.00 WIB di rumahnya di Padukuhan Cepokojajar, Kalurahan Sitimulyo, Kapanewon Piyungan, Kabupaten Bantul.
Baca Juga: Update Kasus Sate Beracun, Tim Penasehat Terdakwa akan Hadirkan 5 Saksi
Nani didakwa telah melanggar 7 pasal, yang terdiri dari pasal 340 KUHP, 338 KUHP, pasal 80 ayat dan Pasal 78 ayat C tentang Undang-Undang Perlindungan Anak, pasal 353 ayat 3 KUHP, pasal 351 ayat 3, dan 359 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal hukuman mati atau seumur hidup atau 20 tahun.
Berita Terkait
-
Top 5 SuaraJogja: Drama Sidang Sate Beracun, Pengakuan Aiptu Tomi hingga Tangisan Nani
-
Kesaksian Aiptu Tomi, Mantan Pacar Nani yang Jadi Sasaran Sate Beracun
-
Aiptu Tomi Ungkap Sosok R yang Diduga Dalang Sate Beracun Pernah Dekati Nani Tapi Ditolak
-
Sambil Menahan Tangis, Nani Sebut Cinta Tomi Penuh Kebohongan di Sidang Sate Beracun
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
Terkini
-
Swiss-Belhotel Airport Yogyakarta Gelar Perlombaan Sepatu Roda Regional DIY-Jawa Tengah
-
Jogja Siap Bebas Sampah Sungai! 7 Penghadang Baru Segera Dipasang di 4 Sungai Strategis
-
Gunungan Bromo hingga Prajurit Perempuan Hadir, Ratusan Warga Ngalab Berkah Garebeg Maulud di Jogja
-
JPW Desak Polisi Segera Tangkap Pelaku Perusakan Sejumlah Pospol di Jogja
-
Berkah Long Weekend, Wisata Jip Merapi Kembali Melejit Meski Sempat Terimbas Isu Demonstrasi