Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Rahmat jiwandono
Kamis, 21 Oktober 2021 | 15:47 WIB
Aiptu Tomi Astanto menjawab pertanyaan majelis hakim dalam sidang keenam kasus sate beracun di Pengadilan Negeri Bantul pada Kamis (21/10/2021). (SuaraJogja.id/Rahmat Jiwandono)

SuaraJogja.id - Sosok pria berinisial R yang diduga memerintahkan Nani Aprilliani Nurjaman (25) untuk mengirim sate beracun itu sampai sekarang belum ditemukan. R disebut-sebut sebagai dalang sate beracun yang awalnya ditujukan untuk Aiptu Tomi Astanto. 

Namun, takdir berkata lain, yang tewas akibat memakan sate beracun itu ialah Naba Faiz Prasetya (10) putra dari seorang driver ojek online (ojol) Bandiman.

Seperti diketahui, terdakwa meminta Bandiman untuk mengirim sate tersebut ke rumah Aiptu Tomi di Bukit Asri, Kasihan, Bantul. 

Lantaran target saat itu sedang tidak berada di rumah, sehingga istri Tomi menyuruh Bandiman membawa pulang untuk buka puasa. Nahas, usai dimakan, Naba meninggal dunia. 

Baca Juga: Update Kasus Sate Beracun, Tim Penasehat Terdakwa akan Hadirkan 5 Saksi

Menurut pengakuan Aiptu Tomi, Nani pernah bercerita bahwa dia pernah didekati oleh si R. Namun, Nani masih sayang dengan Tomi.  

"Nani memang pernah berkata kalau saudara R itu suka. Tapi dia menolak," ujarnya dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri (PN) Bantul, Kamis (21/10/2021). 

Sementara itu, Nani menyatakan bahwa selama ini Tomi dan R tidak saling kenal. Adapun yang mendorongnya untuk melakukan hal itu karena sakit hati dengan Tomi yang menikah dengan orang lain. 

"R dan Tomi tidak pernah komunikasi. Saya merencanakan itu (mengirim sate beracun) karena sakit hati," ungkap dia.

Tidak Tahu 

Baca Juga: Sidang Keempat Kasus Sate Beracun: Hakim Tolak Eksepsi Penasehat Hukum Terdakwa Nani

Pada 24 April 2021, Tomi mengklaim tak tahu jika sate yang ditujukan untuknya itu mengandung racun. Dia baru tahu sate tersebut mengandung racun satu hari berikutnya. 

"Saya tahunya dikabari istri kalau sate itu ada racunnya. Tahunya sih pemberitaan dari media karena ada anak ojol yang meninggal dunia," ujarnya. 

Saat kejadian itu, ia mengaku sedang berada di Pelabuhan Merak, Banten untuk mengejar pelaku pencurian sepeda motor. Sehingga dia tidak tahu siapa pengirimnya. 

"Saat kejadian saya sedang berada di Pelabuhan Merak ngejar pelaku curanmor. Dan belum tahu siapa pengirimnya," katanya. 

Kemudian pada 25-26 April 2021, Tomi dipanggil Polres Bantul untuk dimintai keterangan. 

"Saya datang ke Polres Bantul untuk ngasih keterangan dan Nani statusnya sudah ditangkap," imbuhnya. 

Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Ngadi mengatakan tersangka Nani mendapat ide memberikan racun sianida dari temannya berinisial R. Sosok berinisial R tersebut adalah pelanggan salon tempat Nani bekerja.

Selama ini tersangka Nani dan R berteman baik. Tersangka pun sering bercerita tentang berbagai masalah pada R.

"Termasuk sakit hati R kepada Tomi, yang sama-sama pelanggan salon tersebut," ujar Ngadi.

Pria berinisial R tersebut sebenarnya menaruh hati kepada Nani. Meski begitu, cintanya bertepuk sebelah tangan karena Nani mencintai Tomi.

"Sosok R tersebut kemudian memberi saran ke Nani supaya mengirimkan makanan yang sudah dibubuhi racun melalui ojek online," paparnya. 

Load More