SuaraJogja.id - Pengelola taman parkir di Kota Jogja, seperti Abu Bakar Ali (ABA) belum seluruhnya menerapkan aturan tiga jam parkir saat wisata kembali dibuka. Hal itu melihat jumlah bus yang masuk ke kantong parkir masih sedikit.
"Kalau sekarang belum kami terapkan ya aturan durasi parkir 3 jam di taman parkir ini. Sabtu-Minggu saja sekitar 50 bus yang parkir," ujar Pengelola Taman Parkir Abu Bakar Ali, Doni Rulianto dihubungi wartawan, Selasa (26/10/2021).
Doni mengatakan bahwa meski tidak menerapkan aturan parkir tiga jam, wisatawan yang berkunjung ke Malioboro biasanya hanya dua jam. Sehingga aturan tersebut alam disesuaikan ke depan.
"Rata-rata pengunjung hanya dua jam jika ke Malioboro. Tapi kan baru kemarin wisata dibuka ya. Ke depan kami juga belum tahu apakah mereka akan lebih lama berada di Malioboro. Yang jelas nanti kami sesuaikan," ujar dia.
Ia menerangkan sejauh aturan one gate system dilaksanakan, pihaknya hanya menerima bus yang telah memiliki stiker. Selain itu pihaknya akan menolak.
"Kami mengikuti aturan terlebih yang ada. Jadi bus yang masuk ke sini sudah menggunakan stiker. Tapi jika memang tetap mau masuk, kami minta agar mereka ke terminal Giwangan dulu agar dapat bukti itu," jelas Doni.
Lebih lanjut meski sudah banyak wisatawan datang, belum sepenuhnya mengembalikan kondisi parkir ABA terutama pedagang kios mendapat penghasilan yang stabil. Masih perlu waktu untuk mendapatkan hasil seperti sebelum pandemi Covid-19.
"Sejauh ini pedagang kios sudah buka kembali. Tapi kalau penghasilan harus bersabar dulu. Kami rasa juga membutuhkan penyesuaian," kata dia.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta, Agus Arif Nugroho mengatakan bahwa kantong parkir di Kota Jogja dipusatkan di tiga tempat untuk Bus luar kota. Sejauh ini durasi bus hanya 3 jam parkir.
Baca Juga: Pemkot Yogyakarta Gelar Swab Acak di Malioboro Sore Hari, Ini Alasannya
"Aturannya kan 3 jam parkir baik di Abu Bakar Ali, Ngabean dan Senopati. Kalau lebih dari jam itu, ya nanti kami minta segera pergi," terang Agus.
Pemberlakuan one gate system itu nantinya dilakukan setiap hari. Hal itu sebagai antisipasi meningkatnya kasus Covid-19 yang bisa terjadi setelah ramainya obyek wisata termasuk di Malioboro oleh pengunjung.
Berita Terkait
-
Berpenumpang 90 Persen Kapasitas, Dua Bus Pariwisata Diputar Balik Saat Masuk Sleman
-
Cerita Kernet Bus Pariwisata Luar Jogja, 2 Tahun PO Bus Vakum Beralih Jadi Reseller
-
Hindari Simpul Pemeriksaan Vaksinasi, Bus Pariwisata Kucing-kucingan Masuk ke DIY
-
Jika Tak Lolos Screening, Bus Pariwisata yang Akan Masuk Kota Jogja Diminta Putar Balik
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jeritan Hati Sopir TransJogja: Gaji Tipis, Denda Selangit, dan Ironi di Balik Kemudi
-
Jelang Libur Nataru, Kapolri Pastikan DIY Siap Hadapi Ancaman Bencana La Nina dan Erupsi Merapi
-
Tragis! Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Monjali Sleman, Dua Orang Tewas
-
Kisah Ironis di Jogja: Bantu Ambil Barang Jatuh, Pelaku Malah Kabur Bawa Dompet dan Ponsel
-
Jaga Warga Diminta Jadi Pagar Budaya Penjaga Harmoni Yogyakarta