SuaraJogja.id - Pengertian politik etis. Sebagai warga warga negara yang berprinsip tidak melupakan sejarah masa lalu, sangat penting untuk mengetahui apa itu politik etis.
Politik etis juga biasa disebut dengan politik balas budi. Politik etis merupakan kata yang berasal dari serapan bahasa Belanda, yaitu Etische Politiek. Politik etis merupakan pemikiran yang menyatakan jika pemerintah kolonial memegang tanggung jawab moral bagi kesejahteraan pribumi.
Dalam literatur lain disebutkan, politik etis merupakan gagasan hasil kecaman atau protes dari warga Belanda terhadap sistem tanam paksa yang diterapkan oleh Pemerintah Kolonial Belanda terhadap rakyat Indonesia.
Politik etis muncul pada 1890 dari golongan liberal yang mendesak parlemen Belanda. Pemikiran politik etis merupakan kritik terhadap politik tanam paksa pada saat itu. Gagasan ini lahir atas dasar rasa simpati, empati dan kemanusiaan.
Baca Juga: Loyalis Anas Urbaningrum Bentuk PKN, Demokrat Pede Tak Bakal Digembosi
Mereka menyebut jika sistem tanam paksa merupakan contoh konkrit eksploitasi yang berdampak terhadap kerugian besar bangsa Indonesia. Belanda dianggap telah berutang berhak terhadap kekayaan Indonesia.
Lewat politik etis ini, para pencetus berharap Belanda bisa membantu rakyat Indonesia supaya bisa memiliki kehidupan yang makmur dan sejahtera. Maka politik ini merupakan kebijakan mulia dan berdampak positif terhadap Indonesia.
Pencetus politik etis adalah C.Th Van Deventer, ia seorang politikus. Van Deventer memperjuangkan nasib bangsa Indonesia melalui sebuah tulisan di majalah De Gids yang berjudul Eeu Eereschuld (Hutang Budi).
Pada 1901, politik etis mulai diterapkan. Adapun tindakan yang dilakukan ada tiga, yakni Edukasi (Pendidikan), Irigasi (Pengairan) dan Transmigrasi (Perpindahan Penduduk).
Kemunculan politik etis tentu tidak serta merta saja. Namu ada beberapa hal yang melatar belakangi adanya politik balas budi itu. Berikut latar belakang politik etis:
Baca Juga: Ada Dugaan Politik Uang, HMI Minta KPK Selidiki Penetapan Wabup Bekasi
- Sistem tanam paksa yang berdampak pada penderitaan rakyat Indonesia
- Belanda memberi penekanan dan penindasan terhadap rakyat Indonesia
- Sistem ekonomi liberal tidak dapat memperbaiki kesejahteraan rakyat
- Rakyat kehilangan tanah yang dimiliki
- Munculnya sejumlah kritik dari intelektual Belanda sendiri
Munculnya politik etis tentunya ada sejumlah tokoh yang memprakarsai sekaligus mendukungnya. Berikut tokoh-tokoh Belanda yang turut berperan dalam politik etis:
Berita Terkait
-
Collective Moral Injury, Ketika Negara Durhaka pada Warganya
-
Sumber Kekayaan Krisna Mukti, Tabungannya Sempat Ludes Usai Dipakai Nyaleg
-
Jembatan Penghubung Dunia Pendidikan dan Politik
-
Katanya Mau Buka 19 Juta Lapangan Kerja, Tapi Kok yang Ada Malah PHK Terus?
-
Drama Good Cop, Bad Cop dalam Politik: Presiden Pahlawan dan Pejabat Tumbal
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Jadwal Link Streaming Serie A Italia Pekan Ini 12-15 April 2025
Terkini
-
Maut di Jalan Wates: Ninja Hantam Tiang, Satu Nyawa Melayang
-
Jogja Diserbu 4,7 Juta Kendaraan Saat Lebaran, 9 Nyawa Melayang Akibat Kecelakaan
-
Malioboro Bau Pesing? Ide Pampers Kuda Mencuat, Antara Solusi atau Sekadar Wacana
-
BI Yogyakarta Catat Penurunan Drastis Peredaran Uang Tunai saat Lebaran, Tren Transaksi Berubah
-
Kantongi Lampu Hijau dari Pusat, Pemkab Sleman Tancap Gas Isi Kursi Kosong OPD