SuaraJogja.id - Konflik sosial sebagai salah satu tantangan Indonesia dalam bernegara. Indonesia merupakan negara dengan keberagaman suku, agama, dan ras yang bersatu karena adanya persamaan tujuan dan cita-cita bangsa yang tidak terlepas dari adanya konflik sosial.
Oleh karena itu, eksistensi semboyan Bhinneka Tunggal Ika harus terus dimaknai oleh masing-masing warga negara agar tercipta kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat.
Tidak dipungkiri bahwa dalam upaya memaknai semboyan tersebut, masing-masing warga negara memiliki tujuan pribadi untuk terus bertahan hidup maupun mewujudkan kepentingannya dan dilakukan dengan cara yang dapat menimbulkan konflik sosial. Hal tersebut tentunya dapat mengganggu stabilitas nasional karena menimbulkan perpecahan.
Pengertian konflik sosial menurut Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial (UU No. 7/2012) yakni: “perseteruan dan/atau benturan fisik dengan kekerasan antara dua kelompok masyarakat atau lebih yang berlangsung dalam waktu tertentu dan berdampak luas yang mengakibatkan ketidakamanan dan disintegrasi sosial sehingga mengganggu stabilitas nasional dan menghambat pembangunan nasional.”
Pengertian lain tentang konflik sosial yang disampaikan oleh Soerjono Soekanto dalam buku Sosiologi Suatu Pengantar (2006) adalah bahwa konflik sosial merupakan suatu proses sosial individu atau kelompok yang berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai ancaman atau kekerasan. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat diketahui bahwa konflik sosial dapat mengganggu proses kehidupan bermasyarakat.
Beberapa hal yang melatarbelakangi munculnya konflik sosial yakni ketidakpuasan umum, kesalahpahaman, perbedaan tujuan, kepentingan pribadi, dan cara masing-masing individu mencapai tujuannya.
Hal tersebut juga tentunya berkaitan dengan latar belakang masing-masing individu seperti suku, agama, ras, status sosial, dsb. Oleh karena itu, konflik sosial yang kerap muncul pada umumnya yakni berkaitan dengan bidang agama, sosial budaya, politik, dan ekonomi.
Baca Juga: Pernyataan Menag Yaqut Tuai Kontroversi, Bagaimana Sejarah Kementerian Agama?
Menurut Soerjono Soekanto, konflik sosial dalam bidang sosial budaya, ekonomi, politik, dan agama, terwujud dalam bentuk konflik antar individu, konflik antar ras, konflik antar kelas sosial, konflik politik, konflik antar negara. Contohnya yakni seperti sengketa pemilu, proses kampanye, sengketa batas wilayah, sengketa sumber daya alam, perselisihan antar umat beragama, inter umat beragama, antar suku, dsb.
Dampak Konflik Sosial
Sebagai proses sosial, konflik memiliki dampak buruk yakni perpecahan dan mengganggu ketentraman. Namun, konflik sosial juga memiliki dampak baik bagi masyarakat.
Apabila konflik sosial dapat dikelola dengan cara yang baik dan kekeluargaan, maka konflik dapat menjadi proses ditemukannya solusi bagi kedua belah pihak dan mendorong stabilitas dalam masyarakat. Konflik sosial merupakan manifestasi adanya ketidaksesuaian dalam masyarakat, sehingga perlu ditangani dengan baik agar kedua belah pihak yang berkonflik mendapatkan solusi yang terbaik yang kemudian dapat diterapkan dalam kehidupan masyarakat.
Penanganan Konflik Sosial
Tag
Berita Terkait
-
Aset Kripto Masuk Jurang Merah, Tekanan Jual Bitcoin Sentuh Level Terendah 6 Bulan
-
Mahalini Ramai Disentil soal Galungan Usai Posting Umrah, Responsnya Tak Terduga
-
Rupiah Lesu Lawan Dolar AS, Karena The Fed Galau Soal Suku Bunga Acuan
-
Wamenag Janji Semua Santri Dapat Makan Bergizi Gratis, Hanya 2 Persen yang Terjangkau Saat Ini!
-
Bunga Acuan Sudah Turun 5 Kali, BI Minta Perbankan Cepat Turunkan Bunga
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
Perusahaan Skincare Resmikan Klinik Baru di Yogyakarta, Siap Bangun Pabrik pada Tahun Depan
-
DANA Kaget Spesial Warga Jogja: Akhir Pekan Cuan Rp199 Ribu, Sikat Linknya!
-
10 Kuliner Hidden Gem Jogja yang Wajib Dicoba, Cocok Buat Jalan Santai Akhir Pekan
-
Jeritan Hati Sopir TransJogja: Gaji Tipis, Denda Selangit, dan Ironi di Balik Kemudi
-
Jelang Libur Nataru, Kapolri Pastikan DIY Siap Hadapi Ancaman Bencana La Nina dan Erupsi Merapi