"Kaitannya dengan ancaman hidrometeorologis, kita punya Merapi. Nah bencana yang potensinya paling besar ketika hujan di lereng Merapi maka ancamannya adalah banjir lahar. Itu modalnya curah hujan. Kedua ada material erupsi yang sudah tersedia sekarang. Serta berikutnya adalah berada pada kecurangan yang tajam," ungkapnya.
Disampaikan Makwan dalam beberapa kali belakangan ini aliran lahar Merapi sudah mulai terjadi. Aliran lahar itu terpantau paling banyak di alian Sungai Boyong.
Makwan meminta masyarakat khususnya yang berada di sekitar sungai untuk tidak perlu khawatir secara berlebihan terkait aliran lahar hujan Merapi. Sebab sementara ini aliran material itu masih akan terlebih dulu mengisi lubang-lubang galian pasir di sungai.
Selain itu palung yang ada pun terbilang cukup dalam sehingga kemungkinan kecil untuk bisa meluap ke pemukiman warga. Ditambah lagi dam-dam yang ada juga belum terisi.
Baca Juga: Update Merapi, Teramati 20 Kali Luncuran dalam 30 Jam Terakhir Terjauh hingga 1,5 Km
"Jutsru yang paling kita paling kita Ingatkan adalah temen-temen yang melakukan aktivitas penambangan di sungai. Itu harus waspada betul setiap ada hujan di atas menyelamatkan diri dulu," imbaunya.
BPBD Sleman juga sudah menyiapkan EWS yang berkaitan untuk Merapi maupun untuk banjir lahar. Setidaknya ada 16 titik di lereng Merapi yang sudah dipasangi dengan EWS.
"Kalau untuk banjir lahar EWS kita adalah pertama sensor curah hujan. Kita pastikan kalau ada hujan di puncak kita akan sampaikan kepada pengelola wisata dan masyarakat. Ada 16 titik EWS yang disiapkan untuk antisipasi," tuturnya.
Berita Terkait
-
Sudah Setahun Gunung Merapi Berstatus Siaga, Warga: Masih Tenang dan Biasa
-
Merapi Sepekan Terakhir, Awan Panas Meluncur Sekali dan Guguran Lava Sebanyak 106 Kali
-
On This Day: Kisah Bayi Selamat dari Amukan Awan Panas Erupsi Merapi
-
Update Merapi, Teramati 20 Kali Luncuran dalam 30 Jam Terakhir Terjauh hingga 1,5 Km
-
Gunung Merapi Hanya 12 Kali Luncurkan Lava dalam 30 Jam, Jarak Terjauh 1,5 Kilometer
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Keanehan Naturalisasi Facundo Garces ke Malaysia, Keturunan Malaysia dari Mana?
- 4 Rekomendasi Mobil Bekas Merek Jepang di Bawah Rp100 Juta: Mesin Prima, Nyaman buat Keluarga
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
6 Skincare Aman untuk Anak Sekolahan, Harga Mulai Rp2 Ribuan Bikin Cantik Menawan
-
5 Rekomendasi Mobil Kabin Luas Muat 10 Orang, Cocok buat Liburan Keluarga Besar
-
Indonesia Jadi Tuan Rumah Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Apa Untungnya?
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
Terkini
-
Sinyal Hijau Mendagri: Pemda Boleh Gelar Acara di Hotel, Selamatkan Industri Pariwisata Sleman?
-
Jemaah Tak Dapat Tenda, Ketua PPIH Minta Maaf Ungkap Penyebab Calon Haji Terlantar di Arafah
-
Beda dari Tahun Lalu, Ini Alasan Grebeg Besar 2025 Yogyakarta Lebih Tertib dan Berkah
-
KPK Dapat Kekuatan Super Baru? Bergabung OECD, Bisa Sikat Korupsi Lintas Negara
-
Pemkab Sleman Pastikan Ketersediaan Hewan Kurban Terpenuhi, Ternak dari Luar Daerah jadi Opsi