"Mungkin memang ada yang nganggap kurang gawean (kurang kerjaan) tapi iseng daripada tempat enggak terawat kalau dibiarkan begitu saja. Tapi waktu itu terus ada warga yang ngumpulin batu-batu kecil itu untuk saya susun," terangnya.
Namun siapa sangka, keisengan Sunardi itu lantas dilirik banyak orang. Tidak hanya menjadi tempat wisata dadakan, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo lewat Dinas Pariwisata juga telah mengunjungi tempat itu.
Bahkan, dikatakan Sunardi, Dispar Kulon Progo sudah merencanakan sejumlah pengembangan tempat itu untuk dijadikan destinasi wisata yang lebih layak.
"Dari dinas pariwisata sudah meninjau ke sini rencana ke depan mungkin akan lebih bisa dikembangkan lagi. Sekarang ini dikelola pokdarwis dulu seperti itu," ucapnya.
Selain itu Sunardi tak menutup kemungkinan juga bakal menambah replika candi di tempat tersebut. Dengan didukung segala sarana dan prasarana yang dibutuhkan sebagai tempat wisata.
"Besok mungkin bisa (tambah replika candi) tapi masalahnya juga bahannya belum ada harus kita cari. Soalnya menata itu juga tidak bisa sembarang batu. Nanti cari batu yang ukuran sama tipis-tipis gitu," lanjutnya.
Walaupun sudah ada banyak wisatawan yang datang namun sebenarnya kawasan kompleks replika candi itu belum dibuka secara resmi untuk umum. Sebab memang masih akan dilakukan perbaikan lebih lanjut.
Jika ada pengunjung yang datang pun tetap bisa masuk dan belum akan dipungut biaya berupa tiket masuk.
"Sudah banyak sih yang datang tapi memang untuk saat ini harus ditutup sementara karena mau diperbaiki dulu. Akses ke sini juga masih dilakukan perbaikan oleh warga," ujarnya.
Baca Juga: Biadab! Paman di Kulon Progo Tega Cabuli Bocah 14 Tahun hingga Alami Trauma
Sunardi berharap kawasan itu bisa lebih dikembangkan lagi menjadi salah satu tempat wisata di Bumi Binangun. Sehingga dapat ikut meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Ia menilai kawasan itu juga masih memiliki banyak potensi untuk lebih digali lagi. Dari segi tempat juga sudah cukup menarik dengan pemandangan Sungai Progo.
Belum lagi ditambang dengan potensi kuliner khas yang ada di Kulon Progo. Khususnya kuliner olahan tahu yang sudah akrab dengan masyarakat sekitar.
"Ya semoga nanti bisa semakin dikembangkan dan ikut menyejahterakan warga sekitar. View Sungai Progo jadi lumayan bagus. Bisa juga nanti untuk mengenalkan produk olahan tahu juga. Sebab memang sebagian besar di sini warganya sebagai pembuat tahu selain ada petani juga," pungkasnya.
Bagi yang penasaran mahakarya replika candi buatan Sunardi itu bisa langsung berkunjung ke lokasi atau bisa ditemukan dengan nama Wisata Alam Gunung Dayakan. Lokasi itu juga tidak jauh dengan Bendung Kamijoro di Sentolo, Kulon Progo.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
5 Rental Motor Murah Meriah di Jogja untuk Liburan Akhir Tahun 2025
-
BRI Peduli Fokuskan Pemulihan Infrastruktur Pascabencana di Tiga Provinsi Sumatera
-
Dirut PSIM Yogyakarta Dapat Kesempatan Belajar di NFL, Satu-satunya dari Indonesia
-
Hadirkan Perumahan Mewah di Tengah Kota Yogyakarta, Nirwana Villas Malioboro Pastikan Legalitas Aman
-
Konser "Jogja Hanyengkuyung Sumatra": Kunto Aji hingga Shaggydog Ikut Turun Gunung