SuaraJogja.id - Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengimbau masyarakat untuk terus disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes). Terlebih ia menilai penerapan protokol kesehatan di masyarakat Bumi Sembada saat ini sudah mulai kendor terlebih saat status PPKM menjadi level 2.
"Ya, kita memang melihat semakin kendor ini prokesnya di masyarakat. Oleh karena itu saya mengimbau kepada semua masyarakat di Kabupaten Sleman jangan kendor, jangan abai," kata Kustini, kepada awak media, Selasa (9/11/2021).
Kustini juga terus berkoordinasi dengan semua pemangku wilayah yang ada agar bisa mengawasi warganya mengenai penerapan prokes. Menurutnya, penurunan status pada PPKM di Sleman bukan menjadi alasan untuk mengabaikan prokes.
"Kita sudah imbau semua masyarakat lewat pemangku wilayah masing-masing untuk mengondisikan masyarakatnya walaupun kita dalam rangka level 2 ini sudah lebih longgar tapi tetap harus patuhi prokes," ujarnya.
Secara khusus, disampaikan Kustini, diperlukan kesadaran pribadi masyarakat untuk menjaga kesehatan lingkungannya. Terlebih dengan mobilitas yang sudah sangat meningkat.
Ia juga menyoroti kegiatan sosial masyarakat yang berpotensi menjadi penularan kasus Covid-19. Maka dari itu, meski sudah ada sejumlah pelonggaran aturan namun prokes tetap perlu dilaksanakan.
"Kasus penularan Covid-19 berpotensi di situ (kegiatan sosial). Misal seperti takziah, bahkan hingga peribadatan di tempat-tempat ibadah. Walaupun itu sudah diperbolehkan tapi harus tetap perketat protokol kesehatan," tegasnya.
"Nanti kita sisir kembali, untuk mengawasi masyarakat agar jangan sampai abai. Supaya kejadian di Sedayu tidak sampai terjadi di Sleman. Kita antisipasi supaya tidak terjadi," sambungnya.
Kustini mendorong seluruh gugus tugas di masing-masing wilayah untuk dengan ketat melakukan pengawasan dan penegakan prokes. Selain untuk mencegah timbulnya klaster, upaya ini demi menghindari munculnya gelombang ketiga pandemi Covid-19.
Baca Juga: FOTO: Kepulangan PSS Sleman Disambut Meriah Ribuan Suporter
"Maka itu kita imbau kepada warga masyarakat, kita juga kerjasama dengan gugus tugas masing-masing tetap menjaga itu. Agar tidak ada klaster dan kita mengharapkan jangan sampai ada gelombang ketiga pandemi Covid-19 ini," tandasnya.
Berita Terkait
-
FOTO: Kepulangan PSS Sleman Disambut Meriah Ribuan Suporter
-
Putra Bupati Sleman Terjatuh dari Punggung Sapi Saat Ikuti Kirab, Begini Kondisinya
-
Penularan Klaster Takziah Sedayu Sampai ke Sleman, Berikut Sebarannya
-
Selama PPKM Level 2, Pengunjung Pasar Tanah Abang Capai 12 Ribu Orang per Hari
-
PPKM Level 2, Penumpang Transportasi Umum di DKI Jakarta Naik 3,23 Persen
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Miliano Jonathans: Hati Saya Hancur
- Dari Premier League Bersama Crystal Palace Kini Main Tarkam: Nasib Pilu Jairo Riedewald
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Dicari para Karyawan! Inilah Daftar Mobil Matic Bekas di Bawah 60 Juta yang Anti Rewel Buat Harian
Pilihan
-
Danantara Tunjuk Bupati Gagal jadi Komisaris Utama Perusahaan BUMN
-
Emas Antam Naik Tipis, Hari Ini Dibanderol Rp 1.897.000 per Gram
-
Viral! Ekspresi Patrick Kluivert Saat Kibarkan Bendera Merah Putih di HUT RI-80, STY Bisa Kaya Gitu?
-
Tampak Dicampakkan Prabowo! "IKN Lanjut Apa Engga?" Tanya Basuki Hadimuljono
-
Tahun Depan Prabowo Mesti Bayar Bunga Utang Jatuh Tempo Rp600 Triliun
Terkini
-
Keracunan Makanan Siswa Sleman: Semua Pasien Pulang, Tapi Investigasi Terus Berlanjut!
-
Roy Suryo Buka-bukaan Soal Buku 'Jokowi's White Paper': Dari IPK Jokowi hingga Kajian Forensik
-
Soft Launching Buku Roy Suryo dkk di UGM 'Diganggu', AC dan Lampu Dipadamkan
-
View Menoreh dari Foodcourt Pasar Godean? Ini Rencana Pemkab Sleman
-
Swiss-Belhotel Airport Yogyakarta Gelar Pemotretan Road to Prawirotaman Fashion on the Street