SuaraJogja.id - Klaster takziah di Sedayu, Kabupaten Bantul pada akhirnya menular sampai kepada masyarakat Sleman. Hal itu dikarenakan ada beberapa siswa dari Sleman terpapar Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Cahya Purnama mengatakan, berawal dari klaster takziah di Sedayu kemudian berkembang ke klaster SMK1 Sedayu, pihaknya turut melakukan tracing.
"Dari tanggal 5 kemarin [5/11/2021] ada 69 positif," kata dia, Minggu (7/11/2021).
Berdasarkan data yang disampaikan Cahya, kasus Covid-19 dari Sedayu ini meluas ke sejumlah kapanewon di Sleman, mulai dari Gamping, Godean, Minggir, Moyudan, Seyegan, Ngaglik dan Depok.
Di Kapanewon Gamping misalnya, ada 16 kasus. Sebanyak 14 kasus ditangani Puskemas Gamping 1 dan sebanyak dua kasus di Puskemas Gamping 2.
Sementara itu di Kapanewon Godean, terdapat 31 kasus. Sebanyak 16 kasus tercatat di Puskemas Godean 1 dan 15 kasus lainnya ada dalam hasil tracing di Puskemas Godean 2.
Selanjutnya, di Moyudan tercatat ada sembilan kasus; di Minggir enam kasus; di Kapanewon Seyegan ada enam kasus.
Kasus ini juga merebak ke Kapanewon Ngaglik sebanyak satu kasus dan ditangani Puskemas Ngaglik 2. Terakhir di Depok, ditangani oleh Puskemas Depok 3 sebanyak satu kasus.
"Mereka saat ini sudah isolasi di isoman dan isoter," kata dia.
Baca Juga: Antisipasi Gelombang Ketiga Covid-19, Sekolah Diminta Mengawasi Siswa Saat Makan di Kantin
Cahya mengatakan, kendati cakupan imunisasi Covid-19 di Sleman sudah tinggi dan berada di PPKM level 2, namun masih tetap terjadi klaster penularan Covid-19.
"Jadi yang utama adalah mencegah virus covid bertemu dengan inangnya yaitu manusia. Dengan cara patuh prokes dan 5M. Utamanya kurangi mobilisasi yang tidak penting dan hindari kerumunan," tegas Cahya.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyayangkan adanya penularan Covid-19 tersebut. Menyikapi itu, ia terus menginstruksikan kepada lurah, panewu, serta PKK agar tetap menjaga protokol kesehatan.
"Jangan sampai ada gelombang ke-3.
Jangan sampai ada klaster-klaster yang dulu pernah terjadi sampai terjadi lagi. Saya menganjurkan kepada semua masyarakat Sleman untuk tetap menjalankan prokes," ucap Kustini.
Ia berharap, masyarakat tidak abai terhadap protokol kesehatan walau sudah divaksin.
"Terutama kegiatan seperti takziah, resepsi, tetap harus menerapkan protokol kesehatan," pinta dia.
Berita Terkait
-
Antisipasi Gelombang Ketiga Covid-19, Sekolah Diminta Mengawasi Siswa Saat Makan di Kantin
-
Klaster Takziah di Sedayu Merembet ke Tiga Kabupaten, Puluhan Siswa Positif Covid-19
-
Muncul Klaster Covid-19, Bupati Bantul Sebut Masyarakat Mulai Abai Protokol Kesehatan
-
Kasus Covid-19 di DIY Mulai Naik Lagi, Kemunculan Klaster Jadi Pemicu
-
DIY Tambah 89 Kasus Covid-19 dan 1 Meninggal
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Pakar Soroti Peluang Kerja Luar Negeri, Kabar Gembira atau Cermin Gagalnya Ciptakan Loker?
-
Menko Airlangga Sentil Bandara YIA Masih Lengang: Kapasitas 20 Juta, Baru Terisi 4 Juta
-
Wisatawan Kena Scam Pemandu Wisata Palsu, Keraton Jogja Angkat Bicara
-
Forum Driver Ojol Yogyakarta Bertolak ke Jakarta Ikuti Aksi Nasional 20 November
-
Riset Harus Turun ke Masyarakat: Kolaborasi Indonesia-Australia Genjot Inovasi Hadapi Krisis Iklim