SuaraJogja.id - Dugaan penahanan ijazah siswa di jenjang SMP-SMA/SMK dibantah oleh pengelola sekolah-sekolah di DI Yogyakarta. Para Kepala Sekolah menyebut jika pihaknya tidak menahan, namun banyak siswa yang sudah bekerja hingga keluar Jogja sehingga belum membutuhkan ijazah tersebut.
Sebelumnya, Aliansi Masyarakat Peduli Pendidikan Yogyakarta (AMPPY) menyebut di Kota Jogja sendiri ada sekitar 1.139 ijazah yang ditahan pihak sekolah. Kebanyakan sekolah jenjang SMK Negeri dan juga SMA Negeri.
Menanggapi temuan data dari AMPPY, Kepala Sekolah SMKN 6 Yogyakarta Wiwik Indriyani menyayangkan pernyataan lembaga sosial masyarakat bidang pendidikan itu. Sejauh ini sekolah di jenjang SMK Negeri membebaskan para siswa mengurus dan mengambil ijazahnya.
"Jika memang ada yang mengatasnamakan bidang pendidikan itu, bantuan seperti apa yang sudah mereka lakukan ke orang tua siswa. Masalah ijazah di tempat kami itu kasusnya rata-rata tahun lama, artinya sudah sejak lama," terang Wiwik dihubungi SuaraJogja.id, Rabu (10/11/2021).
Baca Juga: Dalami Dugaan Penyiksaan di Lapas Narkotika, ORI DIY: Hasil Masih Sejalan dengan Pelapor
Ia membeberkan bahwa di tahun 2021 ini siswa lulusan kelas 12 sudah mengambil seluruh ijazah mereka. Sehingga hanya tersisa 2 orang yang belum mengambil.
Dari data AMPPY yang dihimpun wartawan, total ada 60 ijazah yang masih berada di SMKN 6 Jogja. Jumlah itu sudah berkurang dari ijazah tahun 2020 dan 2021 yang totalnya 390 ijazah.
"Kalau tahun ini ada 2 orang yang masih kami simpan. Hal itu karena dua anak ini ada di luar kota. Selain itu ada yang bekerja di luar negeri, sehingga belum diambil," ujar dia.
Wiwik menjelaskan 58 sisa ijazah yang ada di sekolah sudah didistribusikan ke melalui alamat rumah. Namun beberapa ada yang sudah berpindah sehingga tidak bisa diberikan langsung. Sudah dikirim melalui jasa ekspedisi namun harus kembali lagi ke sekolah karena tidak tersampaikan ke alamat anak.
"Kami sudah door to door sampai dicari ke alamat personal itu ternyata sudah pindah-pindah. Bahkan kami sangat senang jika orang tua siswa langsung datang untuk mengambil. Itu kan ijazah angkatan 2008, yang dimana alumni siswa sudah tidak mempermasalahkan," ujar Wiwik.
Baca Juga: Selain Komnas HAM, Ombudsman juga Sudah Lakukan Investigasi ke Lapas Narkotika Pakem
Pihaknya juga tidak hanya mencari alamat terbaru alumni siswanya. Namun di website sekolah juga diminta untuk segera mengurus dan mengambil ijazah-ijazah itu.
"Bahkan saya sempat meminta dengan tegas untuk segera mengambil ijazah mereka yang ada di sekolah. Tapi memang si anak belum mau mengambil karena mungkin di tempat kerjanya tidak begitu membutuhkan ijazah. Adapun ada yang sudah (bekerja) di luar negeri," ujar dia.
Ia menegaskan bahwa tidak ada syarat apapun untuk mengambil ijazah yang masih disimpan di SMKN 6 Jogja. Pihaknya membantah jika ada pernyataan dari aliansi jika mengambil ijazah disyaratkan membayar uang ataupun biaya yang dibebankan ke siswa.
"Tidak ada (syarat), demi Allah tidak ada. Silahkan diambil kapanpun, kami sampai menjadwalkan staff kami untuk mencari alamat anak-anak ini, bisa dikroscek," tegas dia.
Wiwik menambahkan saat ini pihaknya tengah meningkatkan potensi belajar siswa yang turun akibat durasi sekolah daring yang cukup panjang. Ia menyayangkan jika ada pihak tertentu yang mengatasnamakan lembaga peduli pendidikan yang ingin membuat gaduh kondisi pendidikan di DIY.
Ia juga menawarkan agar aliansi yang bergerak di pendidikan mengirim ijazah-ijazah itu kepada siswa yang ada.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Dalami Dugaan Penyiksaan di Lapas Narkotika, ORI DIY: Hasil Masih Sejalan dengan Pelapor
-
Selain Komnas HAM, Ombudsman juga Sudah Lakukan Investigasi ke Lapas Narkotika Pakem
-
Akhir Tahun, Ini 4 Pilihan Liburan Low Budget di Yogyakarta!
-
Datangi Lapas Narkotika Pakem, Komnas HAM Selidiki Dugaan Penyiksaan Warga Binaan
-
Penerapan Sugeng Rawuh di Malioboro, Pemkot Jogja Akui Kurang Maksimal
Terpopuler
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- Moto G100 Pro Resmi Debut, HP Murah Motorola Ini Bawa Fitur Tangguh dan Baterai Jumbo
- 5 HP Harga Rp1 Jutaan RAM 8/256 GB Terbaik 2025: Spek Gahar, Ramah di Kantong
- 45 Kode Redeem FF Max Terbaru 4 Juli: Klaim Gloo Wall, Bundle Apik, dan Diamond
Pilihan
-
Daftar 6 Sepatu Diadora Murah untuk Pria: Buat Lari Oke, Hang Out Juga Cocok
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Baterai Jumbo Terbaik Juli 2025, Lebih dari 5.000 mAh
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juli 2025, Multitasking Pasti Lancar!
-
Sekali klik! Link Live Streaming Piala Presiden 2025 Persib vs Port FC
-
7 Rekomendasi Tumbler Kekinian, Kuat Antikarat Dilengkapi Fitur Canggih
Terkini
-
Kicking Off a New Horizon: BRI Mulai Perjalanan Transformasi Berkelanjutan
-
Tak hanya Takbirdha, Dua Orang Penganiaya Driver ShopeeFood di Sleman Juga jadi Tersangka
-
Ricuh Kurir ShopeeFood di Sleman hingga Rusak Mobil, Dua Orang Ditetapkan jadi Tersangka
-
Mengamankan Diri dari Desakan Massa, Penganiaya Driver ShopeeFood di Sleman jadi Tersangka
-
Dalang Penggantian Plat BMW Maut Sleman Terungkap: Kenal Dekat dengan Keluarga Tersangka?