SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyatakan bahwa penerapan aturan one gate system di Kota Pelajar menunjukkan hasil yang memuaskan. Pihaknya mengusulkan agar penerapan one gate system bisa diikuti ke kota dan kabupaten lain.
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, dalam koordinasi bersama kepala daerah se-Jawa Bali, pihaknya memberikan masukan dan juga usulan dalam menyambut hari raya Natal dan Tahun Baru 2022 (Nataru).
"Sebelumnya kami sudah rapat bersama Kemenhub dan beberapa kepala daerah untuk mengantisipasi dan memberi masukan untuk menekan penyebaran Covid-19 jelang Nataru," terang Heroe kepada wartawan, Rabu (10/11/2021).
Ia menjelaskan, dua pekan one gate system diberlakukan, penerapannya cukup baik. Sabtu-Minggu (6-7/11/2021) sebanyak 983 bus lolos. Sementara yang tidak lolos ada sekitar 15 bus yang ditolak.
Baca Juga: Penerapan Sugeng Rawuh di Malioboro, Pemkot Jogja Akui Kurang Maksimal
"Semakin hari jumlahnya semakin bertambah banyak. Pada Sabtu ada 151 bus, sementara hari Minggu ada 245 bus. Ada yang ditolak 15 orang karena tidak memenuhi syarat di mana ada yang tidak/belum divaksin," terang Heroe.
Di samping itu, bus yang masuk ke taman atau kantong parkir yang tersebar di Kota Jogja sudah sesuai aturan. Petugas one gate system yang ada di Terminal Giwangan memberikan kartu parkir sesuai dengan kapasitas yang tersedia.
Pihaknya juga mengusulkan dari penerapan aturan selama dua pekan yang menunjukkan progres yang baik, dapat diaplikasikan di kota yang lain.
"Pemkot sendiri meminta agar one gate system bisa diterapkan di semua kota. Artinya memang siapapun yang berangkat dan pulang dari kota manapun, akan merasa sehat semuanya," ujar Heroe.
Dalam rapat dengan Kemenhub itu, aturan swab antigen atau PCR juga harus jelas. Pasalnya jika masih mengambang bakal muncul persoalan di lapangan.
Baca Juga: Kembali Digelar Secara Daring, Jogja Cross Culture Usung Tema Story of Jogja
"Pemeriksaan swab antigen juga harus jelas, ketentuan aturannya. Jika tidak jelas akan terjadi banyak perdebatan yang akan menjadi persoalan di lapangan. Itu yang kami sampaikan," terang dia.
Ketua Harian Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta itu juga mengaku bahwa kedatangan wisatawan mulai dari berbagai provinsi. Dari catatannya terdapat wisatawan rombongan dari Jawa Timur, Jawa Barat, hingga Banten.
"Kami mengimbau agar masyarakat ini menjaga protokol kesehatan selama berwisata. Kondisi saat ini memang sudah signifikan turun, tapi akan berbahaya jika tidak didampingi dengan prokes yang disiplin," ujar dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Terkini
-
Maut di Jalan Wates: Ninja Hantam Tiang, Satu Nyawa Melayang
-
Jogja Diserbu 4,7 Juta Kendaraan Saat Lebaran, 9 Nyawa Melayang Akibat Kecelakaan
-
Malioboro Bau Pesing? Ide Pampers Kuda Mencuat, Antara Solusi atau Sekadar Wacana
-
BI Yogyakarta Catat Penurunan Drastis Peredaran Uang Tunai saat Lebaran, Tren Transaksi Berubah
-
Kantongi Lampu Hijau dari Pusat, Pemkab Sleman Tancap Gas Isi Kursi Kosong OPD