SuaraJogja.id - Jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di Kabupaten Bantul meningkat selama penerapan PPKM.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslim mengakui, memang ada peningkatan angka masalah kesejahteraan. Meski begitu, dia tidak menyebut jumlah pasti kenaikannya.
"Laporan peningkatan masalah bersumber dari laporan Badan Pusat Statistik (BPS). Indikatornya yaitu capaian regional domestik bruto menurun," ujarnya, Rabu (17/11/2021).
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa kesejahteraan masyarakat menurun pada saat pandemi.
Umumnya PMKS adalah karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Serta tenaga yang dirumahkan dari tempatnya bekerja.
“Penelitian BPS terkonfirmasi oleh penelitian lapangan,” ucap politikus PKB itu.
Namun demikian, PPKM Bantul yang berada di level membawa angin segar terhadap mereka yang terdampak Covid-19. Terjadi pemulihan ekonomi di mana tingkat okupansi hotel-hotel tidak hanya di Bantul tapi juga di DIY selalu penuh.
"Contoh hotel-hotel mulai ramai dan full setiap weekend. Mereka butuh karyawan kembali, yang kemarin dirumahkan dipanggil lagi," katanya.
Ia menandaskan bahwa meski sektor ekonomi kembali bergeliat namun protokol kesehatan (prokes) tetap harus dijaga. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi dengan prokes harus beriringan.
Baca Juga: Jakarta PPKM Level 1, Disdik DKI Tambah Jam Pelajaran PTM Terbatas
"Karena di saat ekonomi mulai membaik, tidak dipungkiri bisa memunculkan klaster baru. Sehingga penanggulangan pandemi dan ekonomi harus bagus semua," katanya.
Karena itu, masyarakat diminta untuk turut berkontribusi dalam menciptakan kekebalan komunal atau herd immunity.
“Sebetulnya kami sudah mencapai, karena batasnya 70 persen. Hari ini 85 persen dosis satu dosis dua sudah 70 persen. Sudah divaksin tidak serta merta kebal, atas segala paparan virus. Maka selain vaksinasi, budaya prokes harus dilanjutkan,” ujarnya.
Berita Terkait
-
Jakarta PPKM Level 1, Disdik DKI Tambah Jam Pelajaran PTM Terbatas
-
Percepat Rekam dan Cetak Data Kependudukan, Disdukcapil Bantul Buka Layanan di Sekolah
-
Bantul Bakal Sanksi Guru yang Nekat Mengajar meski Positif Covid-19
-
IDI Metro Usulkan Nama dr Mas Soemarno Hadiwinoto Sebagai Nama RSUD Bantul
-
Ratusan Orang Telah Jalani Tracing, Bantul Klaim Klaster Takziah Sudah Berhenti
Terpopuler
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Cuma 3 Jam 35 Menit dari Jakarta, Thom Haye Mungkin Gabung ke Klub Ini, Bukan Persib Bandung
- 35 Kode Redeem FF MAX Hari Ini 23 Agustus: Klaim Bundle Itachi, Emote Susanoo & Senjata Akatsuki
Pilihan
-
Figur Kontroversial Era 98 Dianugerahi Bintang Jasa, Siapa Sebenarnya Zacky Anwar Makarim?
-
3 Rekomendasi HP Samsung Rp 1 Jutaan Terbaru Agustus 2025, Terbaru Galaxy A07
-
Shin Tae-yong Batal Dampingi Korea Selatan U-23, Rencana 'Reuni Panas' di Sidoarjo Buyar
-
Daya Beli Melemah, CORE Curiga Target Pajak RAPBN 2026 'Ngawang'!"
-
Prabowo Kirim 'Surat Sakti' ke DPR Demi Dua Striker Baru Timnas Indonesia
Terkini
-
Yogyakarta Siap Jadi Magnet Wisata Dunia: Ini Strategi Jitu Hadapi Tantangan Global
-
Warga Jogja Merapat! Link DANA Kaget Aktif Baru Dibagikan, Siapa Cepat Dia Dapat!
-
Residen RSUP Dr Sardjito Jadi Korban Amukan Keluarga Pasien, Ini Kronologi dan Fakta Sebenarnya
-
Jogja Tak Lagi Kejar Turis Massal: Strategi Baru Pariwisata Fokus Kualitas, Bukan Kuantitas!
-
'Siapa Dia': Film Musikal Garin Nugroho yang Paksa Nicholas Saputra Menyanyi