SuaraJogja.id - Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Kumbul Kusdwidjanto Sudjadi mengatakan bahwa para pejabat tidak perlu merasa was-was atau takut dengan keberadaan lembaga antirasuah tersebut.
Terlebih jika memang mereka tidak terlibat sama sekali dengan penyelewengan dana atau bentuk tindak pidana korupsi apapun. Ia memastikan bahwa penindakan atau penegakan hukum oleh KPK hanya akan menyasar orang-orang yang terbukti bersalah sama seperti penegakan hukum lain.
“Intinya begini, kalau tidak korupsi kenapa takut dengan KPK. Kami ini kan hanya melaksanakan tugas. Intinya orang yang takut KPK itu hanya orang yang korupsi saja, kalau enggak korupsi kenapa takut,” kata Kumbul saat ditemui awak media di The Rich Jogja Hotel, Rabu (17/11/2021).
Dalam kesempatan ini, Kumbul memastikan bahwa para pejabat pun tidak lepas dengan bimbingan teknis oleh KPK. Tujuannya sebagai upaya pencegahan tindak korupsi itu terjadi kembali.
Baca Juga: Heboh Video Permintaan Bupati Banyumas soal OTT KPK
Salah satu yang dilakukan adalah memberikan edukasi dalam program Mintoring Centre for Prevention (MCP). Hal ini secara tidak langsung guna menganggapi pernyataan Bupati Banyumas Achmad Husein yang belum lama ini ramai diperbincangkan.
Terkait supaya KPK terlebih dahulu memberitahu para pejabat sebelum bertindak melakukan penegakan hukum berupa perasi tangkap tangan (OTT).
“Sebenarnya memang edukasi ke pejabat itu intens. Ada program MCP, ada 8 area untuk mencegah terjadinya korupsi. Dari peraturan hingga implementasinya. Termasuk seperti hari ini pencegahan melalui kegiatan pendidikan. Ini bagian mengingatkan juga,” ungkapnya.
Lebih jauh, Kumbul menjelaskan bahwa MCP merupakan sistem yang digunakan memantau kinerja setiap lembaga atau pemerintah setiap saat. Dalam rangka juga untuk membangun sistem yang baik.
Sehingga tidak ada celah terjadinya korupsi oleh sejumlah pihak di mana pun bertugas. Guna memastikan pelaksanaannya berjalan dengan maksimal MCP juga dilengkapi sejumlah indikator.
Baca Juga: Viral Pernyataan Bupati Banyumas Soal OTT KPK, Legislator PPP: Butuh Dijelaskan
“Ada 103 indikator, ini dalam rangka mencegah korupsi juga di pemerintahan daerah dan pemerintah provinsi,” tuturnya.
Ditambahkan Kumbul, KPK sendiri memiliki tiga strategi utama dalam pemberantasan korupsi. Mulai dari pendidikan antikorupsi, perbaikan sistem serta penegakan hukum.
Sebelumnya KPK juga sudah angkat bicara terkait viralnya pernyataan Bupati Banyumas Achmad Husein yang tersebar di media sosial terkait penanganan operasi tangkap tangan (OTT).
Melalui Plt Juru Bicara KPK Bidang Pencegahan Ipi Maryati Kuding menyebut selama kepala daerah fokus menjalankan tugas untuk mensejahterakan warga dan menjalani ketentuan sesuai hukum. Tentu, tak perlu khawatir ditangkap dalam OTT KPK.
"Selama kepala daerah menjalankan pemerintahannya dengan memegang teguh integritas, mengedepankan prinsip-prinsip good governance, dan tidak melanggar ketentuan hukum yang berlaku, tidak perlu ragu berinovasi atau takut dengan OTT," kata Ipi melalui keteranga tertulisnya, Senin (15/11/2021).
Berita Terkait
-
KPK Sebut Sekda Bengkulu Kumpulkan Seluruh Ketua OPD dan Kepala Biro, Untuk 'Muluskan' Rohidin di Pilkada
-
Gubernur Bengkulu Jadi Tersangka, KPK Sebut Rohidin Mersyah Palak Kepala Dinas Untuk Dana Pilkada
-
OTT Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, KPK Sita Rp7 Miliar
-
Tok! KPK Umumkan Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah Jadi Tersangka
-
Penangkapan Gubernur Bengkulu, Muatan Politik? Kuasa Hukum Beberkan Kejanggalan
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Sunarso Dinobatkan Sebagai The Best CEO untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities
-
Reza Arap Diam-Diam Tolong Korban Kecelakaan di Jogja, Tanggung Semua Biaya RS
-
Sayur dan Susu masih Jadi Tantangan, Program Makan Siang Gratis di Bantul Dievaluasi
-
Bupati Sunaryanta Meradang, ASN Selingkuh yang Ia Pecat Aktif Kerja Lagi
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi