SuaraJogja.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta memprakirakan bakal terjadi hujan lebat di wilayah DIY pada hari ini. Hujan diprediksi bakal mengguyur secara merata di wilayah kabupaten dan kota yang ada.
Kepala Stasiun Klimatologi Sleman Yogyakarta, Reni Kraningtyas menuturkan wilayah DIY baru akan diguyur hujan pada siang hari nanti. Sedangkan untuk cuaca pagi hari masih berawan.
"Waspada potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat serta petir dan angin kencang di wilayah Sleman, Kota Yogyakarta, Kulon Progo bagian utara, Bantul bagian utara dan Gunungkidul bagian utara," kata Reni dalam keterangannya, Kamis (18/11/2021).
Disampaikan Reni, hujan yang mengguyur wilayah DIY juga masih berpotensi terus hingga malam hari. Dengan sebaran wilayah yang juga hampir merata di kabupaten dan kota.
Hujan yang terjadi malam hari, kata Reni, diprakirakan dengan intensitas hujan ringan. Dengan sebaran di wilayah Kota Yogya, Sleman, Kulon Progo bagian selatan serta Bantul bagian selatan.
"Pada dini hari hujan ringan juga berpotensi terjadi di wilayah Kulon Progo bagian selatan," imbuhnya.
Masyarakat khususnya yang berada di pesisir pantai diimbau untuk mewaspadai potensi terjadinya gelombang tinggi di pantai selatan Yogya.
"Prakiraan tinggi gelombang di perairan Yogyakarta berkisar antara 1,5 hingga 2,5 meter masuk ke dalam kategori sedang," ujarnya.
Reni menyatakan, wilayah DIY juga harus mewaspadai fenomena La Nina yang dapat memicu peningkatan curah hujan hingga 60 persen. Terlebih pada bulan November ini seluruh wilayah DIY sudah memasuki musim penghujan.
Baca Juga: Empat Daerah di Sumut Berpotensi Hujan Lebat
Disebutkan Reni, kondisi curah hujan selama periode dasarian I November 2021 pada umumnya dalam kategori di atas normalnya atau rata-ratanya. Hal ini sudah menunjukkan dampak dari fenomena La Nina.
Disampaikan Reni, fenomena La Nina sendiri diprakirakan masih akan terus berlangsung hingga periode April, Mei, Juni 2022 mendatang. La Nina kemudian bakal berdampak peningkatan curah hujan bulanan di atas normalnya atau rata-ratanya.
"Pada bulan November La Nina dapat memicu peningkatan curah hujan hingga 60% dibandingkan kondisi normalnya atau rata-ratanya, dimana curah hujan umumnya mencapai 300-500 mm dalam 1 bulan, masuk kategori tinggi sampai sangat tinggi," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Empat Daerah di Sumut Berpotensi Hujan Lebat
-
Waspada Kaltim Terancam Alami Banjir Karena Hujan Lebat Selama 3 Hari
-
Kilang Pertamina Cilacap Terbakar, Warga Sebut Terjadi saat Hujan Lebat
-
BMKG Beri Peringatan Dini, Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang di Sleman dan Kulon Progo
-
Jogja Diguyur Hujan Lebat, BPBD Ingatkan Bantaran Sungai Rawan Talut Longsor
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Konektivitas Aceh Pulih Bertahap, Kementerian PU Janjikan Jembatan Permanen Usai Fase Darurat
-
Jembatan Krueng Tingkeum Dibuka Lagi, Nadi Ekonomi Bireuen Kembali Berdenyut Usai Diterjang Bencana
-
Investor Reksa Dana BRI Tumbuh Pesat, BRImo Hadirkan Fitur Investasi Lengkap
-
Libur Natal 2025: Kunjungan Wisata Bantul Anjlok, Target PAD Meleset Akibat Cuaca Ekstrem?
-
Jelajah Rasa Jogja: 7 Destinasi Kuliner Wajib Coba, Ramah di Kantong hingga Legendaris!