SuaraJogja.id - Belasan kambing di Kalurahan Giripurwo Kapanewon Panggang, Gunungkidul mati digigit binatang buas. Peristiwa ini bukan kali pertama terjadi karena hampir setiap tahun selalu berulang.
Lurah Giripurwo, Supriyadi ketika dikonfirmasi membenarkan peristiwa serangan binatang buas tersebut. Dalam sepekan, pihaknya mencatat serangan binatang buas itu sudah terjadi 3 kali.
"Kalau yang dilaporkan baru yang tadi malam,"ujar Supriyadi, Jumat (18/11/2021).
Peristiwa terakhir yang dilaporkan tersebut terjadi di Padukuhan Widoro. Setidaknya ada 7 kambing warga yang mati diserang binatang buas. 7 kambing tersebut berasal dari dua kandang berbeda yaitu milik Jarwo Utomo dan Sulastri.
Selain itu, dua kejadian serupa sebelumnya juga pernah terjadi. Masing-masing adalah di Padukuhan Gobar dan Blumbang serta berasal dari dua kandang yang berbeda. Dari dua padukuhan tersebut setidaknya ada 11 kambing yang mati.
"Total ada 18 kambing yang telah mati dimangsa binatang buas,"kata dia.
Menurut dia, kejadian seperti itu hampir setiap tahun terjadi. Biasanya yang diserang adalah kambing-kambing yang menjadi sasaran adalah kambing berada di kandang yang berada di daerah yang jauh dari pemukiman.
Namun yang aneh kali ini, kambing yang dimangsa justru berada di pemukiman warga. Di mana di peristiwa terakhir dua kandang tersebut berada di dekat pemukiman warga. Namun dua kejadian sebelumnya melanda kandang yang berada jauh dari pemukiman.
"Biasanya itu di musim kemarau tapi kali ini malah di musim hujan,"tambahnya.
Baca Juga: Nunggak Pajak Rp 9,485 Miliar, Aset Pengusaha Gunungkidul Disita Pegawai Pajak
Berdasarkan keterangan warga, binatang buas yang telah memangsa kambing-kambing tersebut adalah anjing liar yang berukuran besar. Kesimpulan tersebut diambil karena pada kejadian di Padukuhan Blumbang sudah ada warga yang menangkapnya.
Karena sudah berkali-kali terjadi, sebenarnya pihak kalurahan sudah melakukan himbauan agar warga mengantisipasinya. Diantaranya memindahkan kandang ke dekat pemukiman dan mengemas kandang agar lebih rapat lagi.
"Yang diserang itu kaki bagian belakang. Tidak dibawa lari tetapi ada sebagian tubuh kambing yang dimakan di tempat,"papar dia.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Gelar Pahlawan Soeharto: UGM Peringatkan Bahaya Penulisan Ulang Sejarah & Pemulihan Citra Orde Baru
-
Keracunan Massal Makan Bergizi Gratis di Jogja, 8 Dapur Ditutup, Pemda Bentuk Satgas
-
Libur Nataru di Jogja, Taman Pintar Hadirkan T-Rex Raksasa dan Zona Bawah Laut Interaktif
-
Nyeri Lutut Kronis? Dokter di Jogja Ungkap Rahasia UKA: Pertahankan yang Baik, Ganti yang Rusak
-
Target Tinggi PSS Sleman di Kandang Barito: Bukan Sekadar Curi Poin