SuaraJogja.id - Tes usap PCR menjadi metode untuk kegiatan skrining COVID-19 yang ditujukan kepada siswa dan guru untuk sekolah di Kota Yogyakarta, yang sudah menjalankan kegiatan pembelajaran tatap muka atau PTM terbatas.
“Kami tidak menggunakan rapid test antigen tetapi langsung PCR. Sudah dimulai sejak Senin (22/11),” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani di Yogyakarta, Rabu.
Kegiatan skrining kepada siswa dan guru yang sudah menjalankan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas tersebut akan dilakukan secara bertahap.
Sasaran skrining di sekolah, kata nya, adalah 10 persen dari siswa atau minimal 30 anak ditambah tiga orang guru dari tiap sekolah, mulai jenjang SD hingga SMP dan sederajat.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta Budi Ashrori mengatakan, sudah memberikan sosialisasi kepada sekolah terkait rencana skrining COVID-19 tersebut.
“Harapannya, tidak ditemukan kasus penularan di sekolah khususnya dari kegiatan pembelajaran tatap muka,” katanya.
Selama menggelar pembelajaran tatap muka, Budi mengatakan, sudah meminta seluruh sekolah untuk rutin memantau kondisi kesehatan siswa dan guru.
“Sejauh ini, hampir dua bulan PTM terbatas digelar, tidak ada temuan kasus COVID-19. Siswa dan guru dalam kondisi yang baik. Mudah-mudahan memang tidak ada penularan di sekolah,” katanya.
Sementara itu, Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, kegiatan skrining kepada siswa dan guru di sekolah menjadi bagian dari penguatan testing di Kota Yogyakarta saat kasus COVID-19 terus melandai.
Baca Juga: Tes Usap Sampling PTM di Sleman Mulai Gunakan PCR
“Kami ingin memastikan bahwa menurunnya kasus di Kota Yogyakarta benar-benar disebabkan tidak ada penularan. Makanya testing tetap harus dilakukan termasuk di sekolah yang sudah menjalankan PTM terbatas,” katanya.
Dari kegiatan skrining COVID-19 untuk siswa dan guru, Heroe berharap tidak ada temuan kasus. “Jika pun ada, maka penularannya tidak meluas. Selama ini, paparan ke kontak erat sangat rendah. 95 persen kontak erat menunjukkan hasil tes negatif,” demikian Heroe Poerwadi. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Tes Usap Sampling PTM di Sleman Mulai Gunakan PCR
-
Agar Lebih Terjangkau, Start Up Kesehatan Ini Turunkan Harga PCR Sesuai Anjuran Pemerintah
-
Erick Thohir Minta Toilet di SPBU Gratis, Abu Janda: Mendingan Bapak Minta PCR Gratis
-
Video Erick Tohir Cari Pemilik SPBU soal WC Berbayar Viral, Warganet Tanya Soal PCR
-
Gubernur Syamsuar Resmikan Mechanical and Electrical Workshop PCR
Terpopuler
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- Maaf dari Trans7 Belum Cukup, Alumni Ponpes Lirboyo Ingin Bertemu PH Program Xpose Uncensored
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Sleman Dikepung Ancaman Banjir Lahar, hingga Longsor dari Lereng Merapi ke Prambanan
-
Jokowi Kembali ke 'Rumah', Jawab Isu Ijazah Palsu Tanpa Kata di Dies Natalis Kehutanan UGM
-
Jokowi Ucapkan Selamat Ulang Tahun untuk Prabowo: Semoga Diberi Kekuatan dan Kesehatan Pimpin Negara
-
Gugup Pidato Depan Jokowi, Celetukan Ijazah Asli Menteri Raja Juli Bikin Seisi UGM Riuh
-
Jokowi dan Raja Juli Hadiri Rapat Senat Dies Natalis Fakultas Kehutanan UGM