Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Rabu, 24 November 2021 | 15:51 WIB
[ilustrasi] Seorang siswa peserta PTM di Kota Cimahi mengikuti tes PCR acak. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

SuaraJogja.id - Tes usap PCR menjadi metode untuk kegiatan skrining COVID-19 yang ditujukan kepada siswa dan guru untuk sekolah di Kota Yogyakarta, yang sudah menjalankan kegiatan pembelajaran tatap muka atau PTM terbatas.

“Kami tidak menggunakan rapid test antigen tetapi langsung PCR. Sudah dimulai sejak Senin (22/11),” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani di Yogyakarta, Rabu.

Kegiatan skrining kepada siswa dan guru yang sudah menjalankan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas tersebut akan dilakukan secara bertahap.

Sasaran skrining di sekolah, kata nya, adalah 10 persen dari siswa atau minimal 30 anak ditambah tiga orang guru dari tiap sekolah, mulai jenjang SD hingga SMP dan sederajat.

Baca Juga: Tes Usap Sampling PTM di Sleman Mulai Gunakan PCR

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta Budi Ashrori mengatakan, sudah memberikan sosialisasi kepada sekolah terkait rencana skrining COVID-19 tersebut.

“Harapannya, tidak ditemukan kasus penularan di sekolah khususnya dari kegiatan pembelajaran tatap muka,” katanya.

Selama menggelar pembelajaran tatap muka, Budi mengatakan, sudah meminta seluruh sekolah untuk rutin memantau kondisi kesehatan siswa dan guru.

“Sejauh ini, hampir dua bulan PTM terbatas digelar, tidak ada temuan kasus COVID-19. Siswa dan guru dalam kondisi yang baik. Mudah-mudahan memang tidak ada penularan di sekolah,” katanya.

Sementara itu, Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, kegiatan skrining kepada siswa dan guru di sekolah menjadi bagian dari penguatan testing di Kota Yogyakarta saat kasus COVID-19 terus melandai.

Baca Juga: Agar Lebih Terjangkau, Start Up Kesehatan Ini Turunkan Harga PCR Sesuai Anjuran Pemerintah

“Kami ingin memastikan bahwa menurunnya kasus di Kota Yogyakarta benar-benar disebabkan tidak ada penularan. Makanya testing tetap harus dilakukan termasuk di sekolah yang sudah menjalankan PTM terbatas,” katanya.

Dari kegiatan skrining COVID-19 untuk siswa dan guru, Heroe berharap tidak ada temuan kasus. “Jika pun ada, maka penularannya tidak meluas. Selama ini, paparan ke kontak erat sangat rendah. 95 persen kontak erat menunjukkan hasil tes negatif,” demikian Heroe Poerwadi. [ANTARA]

Load More