Paliyem mengatakan sejatinya Dwi kecil awalnya adalah anak yang baik dan penurut. Namun sejak sekolah di sebuah SMK di Kota Bantul, anaknya mulai berubah. Kelakuan jelek anaknya mulai muncul ketika suaminya masuk ke penjara 3 tahun lalu.
"Suami saya dipenjara karena kasus penipuan dan penggelapan. Sempat masuk (penjara) 1,5 tahun,"terangnya.
Karena malu bapaknya telah dipenjara atas kasus penipuan dan penggelapan, Dwi akhirnya enggan untuk bersekolah lagi. Dwi terpaksa berhenti sekolah dan mulai saat itu Dwi sering keluyuran ke luar rumah. Perangainya berubah bahkan ringan tangan kepada ibunya ketika keinginannya tidak segera dipenuhi.
Bahkan, Dwi sudah mulai berani menggadaikan sepeda motornya untuk bersenang-senang. Beberapa kali Dwi telah menggadaikan sepeda motornya kepada teman yang dikenalnya. Tak hanya itu, meski belum bekerja namun Dwi mulai berpacaran.
"Dia tidak bisa menebus motor yang digadaikan ya saya yang membayarnya,"ungkapnya.
Usai keluar dari penjara, bapaknya mulai sakit-sakitan. Meskipun sudah mengetahui sakit gula, namun bapaknya tidak bersedia menghindari makanan yang selama ini menjadi pantangan. dan 6 bulan yang lalu, bapaknya meninggal dunia 6 bulan.
Sejak saat itu, Dwi sebenarnya bersedia bekerja. Dwipun mendaftar menjadi driver ojek online. Namun ternyata Dwi tidak pernah berubah, ia sering marah-marah meminta uang kepada ibunya dengan berbagai alasan. Jika tidak segera dipenuhi, Dwi sering main tangan terhadap ibu kandungnya tersebut.
"Dia itu sering memukul saya. Tetapi itu tidak saya laporkan sekalian,"ujar Paliyem.
Sebulan lalu, Paliyem mendengar jika anaknya mulai berpacaran dengan seorang perempuan yang baru dikenalnya. Dan sejak saat itu, Dwi sering berbohong kepada ibunya. sepengetahuan Paliyem, wanita yang menjadi pacar anaknya tersebut sering meminjam uang.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Bantul Tidak Bergejala, Bupati Optimistis Bebas Corona
Awalnya, pacar Dwi meminjam uang Rp100 ribu, kemudian jumlahnya meningkat menjadi Rp 3 juta. Bahkan terakhir kali, perempuant tersebut berani menjual sepeda motor yang sehari-hari digunakannya untuk bekerja sebagai ojek online.
"Awalnya ceweknya itu pinjam uang Rp100 ribu. Terus katanya pinjam lagi Rp3 juta. Itu bilangnya pinjam lho,"kata Paliyem.
Padahal, lanjut Paliyem, dirinya tidak memiliki penghasilan yang tetap untuk menghidupi dirinya dan menuruti semua keinginan anaknya tersebut. Karena selama ini, Paliyem hanya menggantungkan hidupnya dari membuat rambut palsu di rumahnya.
Meskipun sudah bekerja sebagai tukang ojek online, namun Paliyem mengaku belum pernah menerima uang dari anaknya dari hasil bekerja. Namun justru hampir setiap hari anaknya meminta uang untuk Top Up.
Sebulan lalu, ia mencoba peruntungannya bekerja menjadi Asisten Rumah Tangga (ART). Ia memang menginap di rumah sang juragan dan tak pernah pulang. Di rumah hanya Dwi sendirian tanpa ada yang menemani
"Dia itu pernah meminta ingin ikut kerja saya. Tetapi saya bilang kalau nanti sudah bayaran 1 kali, dia akan saya ajak. Eh malah kayak gini to,"keluhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Bantuan dari BRI Telah Jangkau Lebih dari 70 Ribu Masyarakat Terdampak di Sumatera
-
Korupsi Bupati Sleman, Kuasa Hukum Tegaskan Peran Raudi Akmal Sesuai Tugas Konstitusional DPRD
-
Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Sleman Tutup Usia
-
5 Armada Bus Jakarta-Jogja Murah Meriah untuk Libur Sekolah Akhir Tahun 2025
-
Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang