Scroll untuk membaca artikel
Nur Afitria Cika Handayani
Selasa, 14 Desember 2021 | 12:46 WIB
Naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (cagarbudaya.kemdikbud.go.id).

Dalam pertemuan ketiga tokoh di Dalat tersebut, Jenderal Terauchi menyampaikan beberapa hal kepada mereka terkait dengan Indonesia, yakni :

1. Pemerintah Jepang memutuskan untuk memberikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia.

2. Untuk melaksanakan kemerdekaan maka dibentuk Panitia Persatuan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

3. Pelaksanaan secepat mungkin akan dilaksanakan setelah semua persiapan selesai dilakukan dan secara berangsur angsur dari Pulau Jawa kemudian disusul dengan pulau pulau yang lainnya.

Baca Juga: Tugas PPKI, Lengkap dengan Isi Sidang Mewujudkan Kemerdekaan Indonesia

4. Wilayah Indonesia akan meliputi seluruh bekas wilayah Hindia-Belanda.

Kemudian pada tanggal 14 Agustus 1945, Jepang akhirnya menyatakan menyerah kepada sekutu.

Perbedaan Keputusan Persiapan Kemerdekaan

Sepulangnya dari Dalat, Soekarno dan Mohammad Hatta diantarkan oleh Laksamana Muda Tadashi Maeda untuk menemui Kepala Staff tentara Angkatan Darat XVI yang menjadi Kepala Pemerintahan Militer Jepang di Hindia Belanda, Mayor Jenderal Moichiro Yamamoto.

Namun Jenderal Moichiro Yamamoto menolak pertemuan dan mengutus Kepala Departemen Urusan Umum Pemerintahan Militer Jepang, Mayor Jenderal Otoshi Nishimura untuk menggantikan menemui Soekarno dan Moh. Hatta.

Baca Juga: Penting! Tugas BPUPKI dalam Persiapan Kemerdekaan

Dalam pertemuan terdapat perbedaan keterangan mengenai kemerdekaan Indonesia, dimana Nishimura justru mengungkapkan bahwa Jepang tidak dapat memberikan kemerdekaan Indonesia, berlawanan dengan keterangan Jenderal Terauchi di Dalat.

Peristiwa Rengasdengklok

Di sisi lain para golongan muda yang mengetahui kondisi Jepang mulai menyuarakan kemerdekaan Indonesia.

Para golongan muda yang terdiri dari Syutan Syahrir, Wikana, Sukarni, Chairul Saleh, Adam Malik, Muwardi, dan B.M Diah menemui Soekarno dan Mohammad Hatta yang baru pulang dari Dalat.

Di sini terjadi perdebatan sengit antara golongan tua yakni Soekarno, Mohammad Hatta, Ahmad Soebardjo, Moh. Yamin, dan Iwa Kusumasumantri dengan para golongan muda.

Para golongan tua menginginkan kemerdekaan Indonesia tetap dilakukan secara teratur bersama dengan PPKI, akan tetapi golongan muda justru menolak keterlibatan PPKI karena dianggap buatan Jepang.

Load More