Dalam pertemuan ketiga tokoh di Dalat tersebut, Jenderal Terauchi menyampaikan beberapa hal kepada mereka terkait dengan Indonesia, yakni :
1. Pemerintah Jepang memutuskan untuk memberikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia.
2. Untuk melaksanakan kemerdekaan maka dibentuk Panitia Persatuan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
3. Pelaksanaan secepat mungkin akan dilaksanakan setelah semua persiapan selesai dilakukan dan secara berangsur angsur dari Pulau Jawa kemudian disusul dengan pulau pulau yang lainnya.
4. Wilayah Indonesia akan meliputi seluruh bekas wilayah Hindia-Belanda.
Kemudian pada tanggal 14 Agustus 1945, Jepang akhirnya menyatakan menyerah kepada sekutu.
Perbedaan Keputusan Persiapan Kemerdekaan
Sepulangnya dari Dalat, Soekarno dan Mohammad Hatta diantarkan oleh Laksamana Muda Tadashi Maeda untuk menemui Kepala Staff tentara Angkatan Darat XVI yang menjadi Kepala Pemerintahan Militer Jepang di Hindia Belanda, Mayor Jenderal Moichiro Yamamoto.
Namun Jenderal Moichiro Yamamoto menolak pertemuan dan mengutus Kepala Departemen Urusan Umum Pemerintahan Militer Jepang, Mayor Jenderal Otoshi Nishimura untuk menggantikan menemui Soekarno dan Moh. Hatta.
Baca Juga: Tugas PPKI, Lengkap dengan Isi Sidang Mewujudkan Kemerdekaan Indonesia
Dalam pertemuan terdapat perbedaan keterangan mengenai kemerdekaan Indonesia, dimana Nishimura justru mengungkapkan bahwa Jepang tidak dapat memberikan kemerdekaan Indonesia, berlawanan dengan keterangan Jenderal Terauchi di Dalat.
Peristiwa Rengasdengklok
Di sisi lain para golongan muda yang mengetahui kondisi Jepang mulai menyuarakan kemerdekaan Indonesia.
Para golongan muda yang terdiri dari Syutan Syahrir, Wikana, Sukarni, Chairul Saleh, Adam Malik, Muwardi, dan B.M Diah menemui Soekarno dan Mohammad Hatta yang baru pulang dari Dalat.
Di sini terjadi perdebatan sengit antara golongan tua yakni Soekarno, Mohammad Hatta, Ahmad Soebardjo, Moh. Yamin, dan Iwa Kusumasumantri dengan para golongan muda.
Para golongan tua menginginkan kemerdekaan Indonesia tetap dilakukan secara teratur bersama dengan PPKI, akan tetapi golongan muda justru menolak keterlibatan PPKI karena dianggap buatan Jepang.
Tag
Berita Terkait
-
Tugas PPKI, Lengkap dengan Isi Sidang Mewujudkan Kemerdekaan Indonesia
-
Sejarah Kemerdekaan Indonesia di Perjanjian Roem-Royen dengan Belanda 1949
-
Sejarah Perjanjian Roem-Royen, Isi Serta Implikasinya Pada Kemerdekaan Indonesia
-
PUBG Mobile Gelar Event Penjaga Kedamaian untuk Peringati Hari Kemerdekaan Indonesia
-
Momen Hari Kemerdekaan Indonesia, Bomber Bali United: Saatnya Bangkit dari Pandemi
Terpopuler
- Berbalik 180 Derajat, Mantan Rektor UGM Sofian Effendi Cabut Pernyataan Soal Ijazah Jokowi
- Dirumorkan Bela Timnas Indonesia di Ronde 4, Leeds Bakal Usir Pascal Struijk
- Tak Perlu Naturalisasi, 4 Pemain Keturunan Jebolan Akademi Top Eropa Bisa Langsung Bela Timnas
- Erika Carlina Bikin Geger, Akui Hamil 9 Bulan di Luar Nikah: Ini Kesalahan Terbesarku
- 10 Rekomendasi Kulkas 2 Pintu Harga Rp1 Jutaan, Anti Bunga Es dan Hemat Listrik
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Menang Telak, Kaesang Pangarep Pimpin PSI Lagi
-
Karhutla Riau Makin Meluas sampai 'Ekspor' Asap ke Malaysia
-
Singgung Jokowi, Petinggi Partai Sebut PSI Bisa Gulung Tikar, Apa Maksudnya?
-
Kongres PSI: Tiba di Solo, Bro Ron Pede Kalahkan Kaesang Pangarep
-
Profil dan Agama Erika Carlina, Seleb Dijuluki Ratu Pesta yang Ngaku Hamil di Luar Nikah
Terkini
-
98 Ribu Pelajar Yogyakarta Dapat Cek Kesehatan Gratis, Ini Jadwal dan Jenis Pemeriksaan
-
KUD vs Kopdes Merah Putih: Bantul Ungkap Strategi Kolaborasi Demi Kesejahteraan Desa
-
Terjebak di Kamboja: Kisah Pilu Puspa, PMI Ilegal yang Dipaksa Jadi Scammer dan Korban Kekerasan Seksual
-
10 Pilar Tol Jogja-Solo 'Diputar' di Atas Ring Road, Ini Canggihnya Teknologi Sosrobahu
-
Jangan Klik Sembarangan! BRI Tegaskan Ancaman Phishing Makin Nyata, Waspadai Keamanan Transaksi