SuaraJogja.id - Sebanyak 6 kapanewon (Kecamatan) di Gunungkidul termasuk wilayah yang capaian vaksinasi covid-19nya rendah. Keenam kapanewon tersebut adalah Patuk sendiri, Saptosari, Semin, Karangmojo, Tepus, dan Semanu.
Capaian vaksinasi di enam Kapanewon tersebut tercatat masih berada di bawah 70 persen atau masih di bawah capaian vaksinasi secara umum di Gunungkidul yang kini sudah berada di angka 83 persen lebih.
Meski pemerintah mengklaim penyebabnya karena masalah mobilisasi warga yang banyak berada di daerah terpencil, namun ternyata faktor lain yang menghambat laju vaksinasi di wilayah tersebut.
Berbagai alasan mengakibatkan masyarakat enggan mengikuti vaksin dari pemerintah. Suparjo misalnya, kakek asal Padukuhan Kerjan ini menjadi salah satu warga yang awalnya enggan mengikuti vaksinasi. Alasan yang diungkapkan cukup sederhana.
Baca Juga: Sisa 13 Pasien Covid-19 di Gunungkidul, 13 dari 18 Kecamatan Nol Kasus
"Kulo niku namung teng Ngalas kok ndadak vaksin barang (saya itu hanya di ladang, kok harus vaksin),"ujar dia, Selasa (14/12/2021) saat 'dipaksa' vaksinasi di Balai Kalurahan Putat Patuk.
Beda lagi dengan Maulana, pelajar asal SMK Muhammadiyah Patuk ini. Dia baru mengikuti vaksinasi hari Selasa (14/12/2021) di Balai Kalurahan Putat. Pasalnya dirinya termakan oleh berita-berita hoax yang banyak tersebar melalui media sosial.
Berita hoax tersebut sempat meracuni pikirannya untuk tak mengikuti vaksinasi meskipun sejatinya dirinya pernah terpapar covid-19 akhir tahun 2020 yang lalu. Selain itu juga karena orangtuanya yang berada di Cilacap belum mengizinkan dirinya ikut vaksinasi.
"Bapak ibuk belum mengizinkan. Dan baru kali ini diizinkan,"papar dia.
dr Agung salah satu dokter yang bertugas di Puskesmas Patuk I membenarkan bila capaian vaksinasi di Kapanewon Patuk masih rendah. Sebagian besar yang belum mengikuti vaksinasi adalah para lansia. Di mana mereka mengalami kesulitan untuk datang ke lokasi.
Baca Juga: Rentan Covid-19, Pelayan Publik Diusulkan Dinkes Gunungkidul Dapat Vaksin Booster
"Ya adalah (alasannya). Untuk yang kesulitan itu kami jemput atau kami datangi,"ujar dia.
Berita Terkait
-
Dear Pawrents, Kapan Kucing Bisa Vaksin Setelah Melahirkan? Jangan sampai Anabul Sakit
-
Menjelajahi Desa Wisata Nglanggeran: Desa Wisata Terbaik Dunia
-
Kabar Mobil Daihatsu Bakal Pakai Merek Toyota Hoax
-
Liburan ke Gunungkidul? Jangan Sampai Salah Pilih Pantai! Ini Dia Daftarnya
-
Cek Fakta: Link Pencairan THR 2025 dari Pemerintah
Tag
Terpopuler
- Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
- Agama Titiek Puspa: Dulu, Sekarang, dan Perjalanan Spiritualnya
- Lisa Mariana Ngemis Tes DNA, Denise Chariesta Sebut Tak Ada Otak dan Harga Diri
- 6 Perangkat Xiaomi Siap Cicipi HyperOS 2.2, Bawa Fitur Kamera Baru dan AI Cerdas
- Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
Terkini
-
Pemkot Yogyakarta Gelar Pemeriksaan Kesehatan Lansia Gratis Tiap Bulan, Catat Tanggal dan Lokasinya!
-
Psikolog UGM Soroti Peran Literasi Digital dan Kontrol Diri
-
Pascaefisiensi Anggaran, Puteri Keraton Yogyakarta Pertahankan Kegiatan Budaya yang Terancam Hilang
-
Komunikasi Pemerintah Disorot: Harusnya Rangkul Publik, Bukan Bikin Kontroversi
-
Sehari Dua Kecelakaan Terjadi di Sleman, Satu Pengendara Motor Meninggal Dunia