Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Rabu, 15 Desember 2021 | 16:01 WIB
Warga di Gunungkidul mengikuti vaksinasi massal yang digelar oleh BIN daerah DIY. [Kontributor / Julianto]

SuaraJogja.id - Sebanyak 6 kapanewon (Kecamatan) di Gunungkidul termasuk wilayah yang capaian vaksinasi covid-19nya rendah. Keenam kapanewon tersebut adalah Patuk sendiri, Saptosari, Semin, Karangmojo, Tepus, dan Semanu.

Capaian vaksinasi di enam Kapanewon tersebut tercatat masih berada di bawah 70 persen atau masih di bawah capaian vaksinasi secara umum di Gunungkidul yang kini sudah berada di angka 83 persen lebih.

Meski pemerintah mengklaim penyebabnya karena masalah mobilisasi warga yang banyak berada di daerah terpencil, namun ternyata faktor lain yang menghambat laju vaksinasi di wilayah tersebut.

Berbagai alasan mengakibatkan masyarakat enggan mengikuti vaksin dari pemerintah. Suparjo misalnya, kakek asal Padukuhan Kerjan ini menjadi salah satu warga yang awalnya enggan mengikuti vaksinasi. Alasan yang diungkapkan cukup sederhana.

Baca Juga: Sisa 13 Pasien Covid-19 di Gunungkidul, 13 dari 18 Kecamatan Nol Kasus

"Kulo niku namung teng Ngalas kok ndadak vaksin barang (saya itu hanya di ladang, kok harus vaksin),"ujar dia, Selasa (14/12/2021) saat 'dipaksa' vaksinasi di Balai Kalurahan Putat Patuk.

Beda lagi dengan Maulana, pelajar asal SMK Muhammadiyah Patuk ini. Dia baru mengikuti vaksinasi hari Selasa (14/12/2021) di Balai Kalurahan Putat. Pasalnya dirinya termakan oleh berita-berita hoax yang banyak tersebar melalui media sosial. 

Berita hoax tersebut sempat meracuni pikirannya untuk tak mengikuti vaksinasi meskipun sejatinya dirinya pernah terpapar covid-19 akhir tahun 2020 yang lalu. Selain itu juga karena orangtuanya yang berada di Cilacap belum mengizinkan dirinya ikut vaksinasi.

"Bapak ibuk belum mengizinkan. Dan baru kali ini diizinkan,"papar dia.

dr Agung salah satu dokter yang bertugas di Puskesmas Patuk I membenarkan bila capaian vaksinasi di Kapanewon Patuk masih rendah. Sebagian besar yang belum mengikuti vaksinasi adalah para lansia. Di mana mereka mengalami kesulitan untuk datang ke lokasi.

Baca Juga: Rentan Covid-19, Pelayan Publik Diusulkan Dinkes Gunungkidul Dapat Vaksin Booster

"Ya adalah (alasannya). Untuk yang kesulitan itu kami jemput atau kami datangi,"ujar dia.

Agung menuturkan saat ini para kader kesehatan tingkat Padukuhan masih terus melakukan pendataan siapa saja yang  belum vaksinasi. Di padukuhan Kerjan terntata masih ada 120 warga yang belum divaksin. Bahkan di Kalurahan Terbah masih ada 730 orang warganya yang belum mendapat vaksin.

Perwakilan BIN DIY di Kabupaten Gunungkidul, Eko Susilo mengatakan berdasarkan data dari Dinas Kesehatan masih ada 6 kapanewon yang capaian vaksinasinya di bawah 70 persen. Karenanya Badan Intelejen Negara (BIN) melakukan program sasar sisir vaksinasi.

"Kami ingin mengejar target vaksinasi sehingga kami adakan gerakan “Sasar Sisir” BIN bersama Dinkes,"tutur dia.

Seperti yang dilakukan di Balai Kalurahan Putat Patuk Selasa ini. Untuk ketiga kalinya, setelah melakukan penyisiran di sekitar Kawasan Heha Sky View dan lingkungan Puskesmas Patuk 1, BIN DIY kembali melanjutkan program 'Sasar Sisir Warga Belum Vaksin' ke wilayah perbukitan di Lingkungan Puskesmas Patuk 2 Gunungkidul.

Menurutnya, sulitnya memobilisasi warga pada kedua vaksinasi sebelumnya. Akibat kendala geografis yang ada, hari ini Tim Mobile Vaksin BIN DIY bersama Dinkes mengubah strategi dengan membagi tim vaksinasi untuk mendekat ke titik kemacetan vaksinasi. 

"Di Putat ini setidaknya ada empat titik vaksinasi yang akan dilakukan jemput bola ke sasaran, yaitu Balai Kalurahan Putat, Balai Padukuhan Sendangsari, Balai Puratama Bobung, dan Balai Padukuhan Gumawang,"terang dia.

Selain di Balai Kalurahan Putat, Tìm Vaksinasi juga bergerak ke Balai Padukuhan. Tidak hanya keliling mendekat ke sasaran, demi mengejar target cakupan dan capaian vaksinasi di Putat, Tim “Sasar Sisir” juga mengerahkan armada Bus dan membagi para vaksinator untuk menjemput warga terjauh ke titik vaksinasi terdekat. 

Dan sesuai hasil pendataan dari Panewu bersama Lurah, kader penggerak, dan Bhabinsa/Bhabinkamtibmas, masih ada titik sasaran yang sulit terjangkau. Untuk itu, BIN  mengerahkan armada (bis) untuk mengangkut warga ke titik sasaran terdekat. 

"Konsekuensinya, para vaksinatornya pun harus kita sebar ke titik titik tersebut”, imbuh Eko.

Penyisiran secara maksimal di Kapanewon Patuk, merupakan janji bersama antara Tim Mobile Vaksin BIN, Dinkes, dan Panewu untuk melibatkan seluruh kekuatan penggerak yang ada demi menambah capaian 1000 sasaran agar capaian vaksinasi di kapanewon Patuk bisa mendekati tingkat rerata kapanewon di seluruh wilayah Kabupaten Gunungkidul.

“Kami semua, baik dari BIN, Dinkes, maupun Panewu, sudah berjanji bagaimana caranya Patuk tidak lagi terendah dalam capaian vaksinasinya. Minimal mendekati rerata 80 persen dalam strategi ini,"kata Eko.

Wakil Bupati Gunungkidul, Heru Susanto menuturkan pihaknya terus berupaya mengejar target vaksinasi sampai 100 persen. Pihaknya meminta bantuan semua pihak agar mensosialisasikan pentingnya vaksinasi covid19 tersebut bagi kekebalan tubuh.

"Ini demi kepentingan bersama. Jadi harus bersinergi,"terang dia

Kontributor : Julianto

Load More