SuaraJogja.id - Lurah Sawahan Kapanewon Ponjong Gunungkidul, Suprapto nyaris babak belum dihajar warganya sendiri. Beruntung palu yang diayunkan tak mengenai salah satu bagian tubuhnya. Sehingga Suprapto tak mengalami luka serius.
Aksi dugaan pengeroyokan disertai pengrusakan ini terjadi Senin (13/14/2021) lalu. Dugaan pengeroyokan tersebut terjadi ketika warga Padukuhan Gedong selesai melakukan aksi demonstrasi menuntut Dukuh mereka mundur lantaran dinilai kinerjanya mengecewakan.
Ketika dikonfirmasi Kapolsek Ponjong Kompol Basuki Triyono mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan penyelidikan terkait dugaan pengeroyokan kepada Lurah Sawahan oleh warganya sendiri. Kini pihaknya tengah memeriksa puluhan orang warga Padukuhan Gedong.
"Kejadian tersebut bermula pada Senin (13/12/2021) puluhan warga Padukuhan Gedong menyampaikan aspirasi di Balai Kalurahan Sawahan,"ujar dia, Jumat (17/12/2021).
Baca Juga: Tiduran di Tepi Jalan, ODGJ di Gunungkidul Tewas Tertabrak Motor
Senin lalu, sekitar 35 orang warga menuntut Dukuh Gedong Catur Surawan untuk lengser dari jabatannya. Dukuh dituntut lengser lantaran tidak bisa berorganisasi dan bersosialisasi dengan warga masyarakat.
Usai penyampaian aspirasi di Kalurahan, terjadi perang komentar di media sosial. Komentar-komentar Lurah Sawahan, Suprapto dinilai warga condong membela Dukuh Gedong yang ingin mereka lengserkan karena kinerjanya buruk.
Jengkel terhadap komentar Sang Lurah, sebagian warga Padukuhan Gedong lantas mendatangi rumah Lurah Sawahan, Suprapto. Di rumah tersebut, adu argumen kembali terjadi antara Lurah dan warganya. Adu argumen tersebut berlangsung panas dan membuat warga emosi.
"Salah seorang warga mengambil palu dan mencoba memukul lurah Suprapto,"kata dia.
Aksi itu dapat digagalkan oleh warga lainnya. Tak sampai disitu Suroyo kemudian mengambil batu dan gergaji, namun lagi - lagi bisa digagalkan. Tak hanya itu, warga lain juga mengambil kursi kayu diayunkan mengarah Lurah.
Baca Juga: Sejumlah Warga Termakan Hoax Vaksin, Pemkab Gunungkidul Kesulitan Capai Target Vaksinasi
Untungnya Lurah Suprapto berhasil menghindar dan kursi itu mengenai pintu hingga hancur. Beruntung aksi anarkis tersebut berhasil diredam oleh warga yang lain sehingga pengeroyokan tidak berlanjut.
Lurah Suprapto lantas melaporkan kejadian dugaan pengeroyokan dan pengrusakan tersebut ke Polsek Ponjong. Polisi langsung mendalami kasus ini. Basuki menyebut saat ini masih tahap pemeriksaan korban dan sejumlah saksi oleh Unit Reskrim.
Berita Terkait
-
Menjelajahi Desa Wisata Nglanggeran: Desa Wisata Terbaik Dunia
-
Liburan ke Gunungkidul? Jangan Sampai Salah Pilih Pantai! Ini Dia Daftarnya
-
Anggota TNI Penembak Ilyas Mewek-mewek Ngaku Salah, Hakim Diminta Tetap Tolak Pleidoi Bambang dkk
-
Terkuak! Kronologi Mahasiswa UKI Tewas Dikeroyok Teman saat Mabuk Bareng di Kampus
-
Kasus Tewasnya Samson, 6 Tersangka Terancam Hukuman di Atas 5 Tahun Penjara
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
-
Guru Besar UGM: Hapus Kuota Impor AS? Petani Lokal Bisa Mati Kutu