Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Rahmat jiwandono
Senin, 20 Desember 2021 | 20:17 WIB
Sudarni, pedagang di Pasar Bantul menunjukkan cabai rawit merah yang akan ditimbang, Senin (20/12/2021). (SuaraJogja.id/Rahmat Jiwandono)

SuaraJogja.id - Harga komoditas cabai rawit merah terpantau mengalami lonjakan jelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2022 (Nataru). Di Pasar Bantul, harga cabai rawit merah tembus Rp85.000 per kilonya.

"Sekarang harga cabai rawit merah per kilonya Rp85.000. Ini sudah terlalu mahal untuk harga cabai," ujar seorang pedagang, Sudarni kala berbincang dengan SuaraJogja.id, Senin (20/12/2021)

Sudarni menuturkan bahwa setiap mendekati Natal harga cabai selalu naik. Padahal pada November lalu harga cabai rawit merah masih Rp30.000  per kilonya.  

"Harganya naik terus setiap minggunya, apalagi ini kan mau Natal," katanya.

Baca Juga: Sebanyak 12 Kecamatan di Kabupaten Bantul Nol Kasus Aktif COVID-19

Tak menutup kemungkinan harga cabai rawit merah bisa menembus Rp100 ribu bila tidak ada intervensi dari pemerintah. Harga cabai rawit merah yang semakin mahal membuat pembeli tidak terlalu banyak.

"Orang-orang belinya enggak mau satu kilo, paling mentok ya setengah kilo saja Rp45.000," paparnya.

Menurutnya, harga cabai rawit merah diperkirakan baru akan turun satu bulan kemudian.

"Harganya baru turun setelah tahun baru mungkin turun. Yang jelas harganya pasti akan terus naik," ujar dia.  

Meskipun demikian, ia tetap bersyukur lantaran penjual ayam geprek setiap harinya membeli belasan kilo cabai rawit merah. Selain itu, penjual bakso dan mie ayam pun juga memakai cabai rawit merah untuk membuat sambal.

Baca Juga: Pemkab Bantul Tutup Semua Alun-alun Saat Perayaan Tahun Baru

"Saya punya stok cabai rawit merah 20 kilogram, penjual ayam geprek setiap harinya bisa beli 15-18 kilogram," tambah Sudarni.

Faktor lain yang membuat harga cabai rawit merah melambung karena petani beralih menanam padi. Khususnya seperti petani di daerah Samas dan Mangunan, Bantul.

"Petani di sana sekarang kan menanam padi sehingga otomatis pasokan ke kami kurang. Alhasil saya kulakan cabai rawit merah dari Kabupaten Magelang, Jawa Tengah," katanya.

Load More