SuaraJogja.id - Pelaksana Tugas Sementara (PTS) Bandara YIA, Agus Pandu Purnama menyatakan bakal mengurangi jumlah tenaga kerja yang ada di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) dalam beberapa waktu ke depan. Hal ini sebagai dampak dari pandemi Covid-19 yang membuat operasional bandar udara di Kulon Progo itu masih sepi.
"Sekarang sedang kita hitung kebutuhan minimum pegawai disesuaikan dengan jumlah penumpang. Terus terang seharusnya hal ini (pengurangan tenaga kerja) sudah dilakukan pada tahun 2020 lalu. Namun karena suatu hal kami masih bertahan agar tidak ada karyawan yang selesai dulu kontraknya," kata Pandu saat dikonfirmasi awak media, Rabu (22/12/2021).
Saat ini, disampaikan Pandu, jawatannya masih melakukan pendataan lebih lanjut mengenai jumlah karyawan yang akan habis masa kontraknya. Berdasarkan aturan yang disepakati masa kontrak para karyawan itu akan berakhir pada 31 Desember 2021 nanti.
Ia memastikan rencana pengurangan karyawan Bandara YIA ini bukan dengan status dirumahkan atau bahkan melakukan PHK. Namun memang tidak ada perpanjangan kontrak bagi sejumlah karyawan bandara yang terletak di Kapanewon Temon itu.
Baca Juga: Jelajah Taman Sungai Mudal, Destinasi Wisata Alam di Kulon Progo yang Menawan
"Jadi sebetulnya kontraknya itu kan sudah ada masanya, misal seperti tahun ini pada 31 Desember kontrak itu akan selesai. Jadi ini (pengurangan karyawan) berdasarkan kontrak, bukan dirumahkan atau PHK. Melainkan tidak melanjutkan kontrak," ungkapnya.
Ditanya terkait jumlah karyawan yang akan habis masa kontraknya tahun ini, Pandu mengaku masih belum bisa membeberkan angkanya secara pasti. Pendataan masih akan dilakukan terlebih dulu mengenai hal tersebut.
"Untuk saat ini jumlahnya (karyawan habis masa kontrak) saya belum bisa merilis," ucapnya.
Pandu tidak memungkiri bahwa pengurangan karyawan memang bertujuan untuk lebih menekan lagi kerugian dari Bandara YIA selama pandemi Covid-19. Pasalnya selama pandemi yang berlangsung sekitar dua tahun terakhir pendapatan YIA tidak pernah mencapai target.
"Keuangan kami memang sedang merugi. Prediksi kami untuk menyeimbangkan antara pendapatan dengan pengeluaran itu kalau bisa mendapat diangka 10 juta penumpang per tahun," tuturnya.
Baca Juga: Angka Gangguan Jiwa di Kulon Progo Tertinggi di DIY dan Peringkat Dua Nasional
"Namun tahun 2020 kemarin kami hanya dapat 980 ribu penumpang saja. Dengan begitu artinya pendapatan kami hanya terhitung 10 persen. Bahkan tahun ini saja kami baru mencapai 1,2 juta orang, padahal targetnya adalah 10 juta penumpang," sambungnya.
Berita Terkait
-
Peringatan Dini Tsunami di Underpass Bandara YIA, BNPB: Supaya Masyarakat Waspada, Bukan Menakuti
-
Fenita Arie Geram, Konten Rendang Willie Salim Dituding Rendahkan Warga Palembang
-
Jaksa Agung Sebut Tersangka Korupsi Tata Kelola Minyak Pertamina Bisa Dijerat Hukuman Mati
-
Apa Itu Pneumonia? Ini Gejala Penyakit yang Diidap Fenita Arie Sepulang dari Jepang
-
Sempat Dialami Barbie Hsu, Fenita Arie Kena Pneumonia Usai Liburan dari Jepang
Tag
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
-
Guru Besar UGM: Hapus Kuota Impor AS? Petani Lokal Bisa Mati Kutu