Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW | Muhammad Ilham Baktora
Sabtu, 25 Desember 2021 | 17:15 WIB
Kawasan Malioboro yang diusulkan sebagai sumbu filosofi ke UNESCO. [Kontributor / Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Pemkot Yogyakarta bersama Polresta Yogyakarta akan melakukan rekayasa lalu lintas selama malam Tahun Baru 2022 yang jatuh pada Jumat (31/12/2021). Akses masuk ke Malioboro hanya melalui Jalan Mataram.

Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Purwadi Wahyu Anggoro menerangkan akan menerapkan rekayasa lalu lintas salah satunya memblokade jalan yang berada di Jalan Abu Bakar Ali atau tepatnya di Gardu Aniem.

Rekayasa itu akan diterapkan, sebab berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi potensi kemacetan, kerap terjadi di kawasan Malioboro yang berada di titik jalan tersebut.

"Nanti dari Gardu Aniem atau posko Gumaton kami akan pasang barikade. Karena macetnya pertemuan arus dari utara dan selatan," kata Purwadi kepada wartawan, Sabtu (25/12/2021).

Baca Juga: Aktifkan Posko Gumaton, Pemkot Jogja Perketat Pengawasan sepanjang Tugu hingga Keraton

Purwadi memastikan bahwa Malioboro tak akan ditutup saat malam Tahun Baru, sehingga potensi kemacetan akan terjadi. Maka dari itu, rekayasa lalu lintas ini diterapkan agar tidak mengganggu kendaraan dan wisatawan.

Satu-satunya akses masuk ke Malioboro melalui Jalan Mataram, sehingga pengendara yang datang dari arah Stadion Kridosono tidak bisa berbelok ke kiri menuju Malioboro.

"Karena di gardu Aniem sudah kami barikade. Kendaraan dari arah Kridosono (Legend Cafe) tidak bisa belok kiri," ungkapnya.

Pihaknya juga mengantisipasi kemacetan di dekat parkir Ngabean. Pasalnya rekayasa lalu lintas tersebut akan berdampak padat di sekitar Parkir Ngabean.

"Kalau misalnya dari arah Ngabean ke timur sudah penuh kita akan tutup dan arahkan ke selatan," terangnya.

Baca Juga: Inilah Daftar Destinasi Favorit untuk Merayakan Malam Tahun Baru di Asia

Purwadi mengatakan ia akan menerapkan rekayasa lalu lintas tersebut secara situasional dengan memperhatikan kondisi di lapangan. Ada kemungkinan dibuka ketika terjadi kemacetan cukup parah.

"Yang jelas ketika terjadi macet, langsung kami lakukan penguraian agar kembali normal. Kami akan terjunkan personel di titik simpang tersebut," kata dia.

Load More