SuaraJogja.id - Dalam rangka memperingati Anniversary ke-6, Grand Kangen Hotel Urip Sumoharjo Yogyakarta menggelar rangkaian kegiatan yang penuh dengan makna.
Pada hari pertama (21/12/21), Grand Kangen Hotel Urip Sumoharjo mengadakan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang cukup berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Pasalnya, kegiatan CSR ini diadakan di Konservasi Penyu Pantai Pelangi, Bantul DI Yogyakarta. Pantai Pelangi adalah salah satu penangkaran penyu yang terletak di Kelurahan Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, DIY namun secara administratif menjadi bagian dari wilayah Dusun Grogol IX.
Kegiatan CSR ini benar-benar disambut baik oleh pengelola yaitu bapak Sarwidi dan para pegiat konservasi penyu di sana yang salah satunya adalah Darwaji Saputro. Baginya, konservasi di Pantai Pelangi ini sangat estetik dan bisa menjadi daya tarik wisata tersendiri untuk para pelancong atau bahkan mahasiswa untuk belajar perihal Penyu dan habitatnya.
“Bakti sosial yang diselenggarakan oleh teman-teman dari Grand Kangen Hotel Urip Sumoharjo ini sangatlah membantu kami untuk mengembangkan Kawasan konservasi yang punya potensi yang sangat besar untuk wisata Indonesia, ” kata Darwaji saat diwawancarai.
Abdul Rozaq Trenggono selaku General Manager (GM) Grand Kangen Hotel Urip Sumoharjo pun menambahkan bahwa sebelum Ia dan timnya memiliki ide tentang CSR ini, mereka melakukan survey dan menemukan bahwa Konservasi Penyu ini masih perlu banyak perbaikan dan perawatan. Padahal, tempat ini punya nilai lebih sebagai tempat wisata edukasi di Yogyakarta.
Kegiatan CSR ini meliputi perbaikan fasilitas di Konservasi Penyu, yang dilanjut dengan kegiatan bersih sampah di sepanjang Kawasan Pantai Pelangi hingga penanaman bibit Pandan Laut. Kenapa harus Pandan Laut? Alasannya bahwa Pandan Laut begitu banyak manfaatnya.
Selain mengurangi abrasi, Pandan Laut juga dapat menjaga kelembaban suhu telur penyu. Semakin panas suhunya, maka penyu yang menetas nantinya akan berkelamin perempuan. Sementara jika semakin dingin suhunya, maka penyu yang akan menetas berkelamin laki-laki. Acara ini dihadiri langsung oleh Kepala Desa Parangtritis dan Kepala Dusun Grogol IX.
“Semoga kegiatan ini dapat memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya memberikan kepedulian terhadap alam. Selain itu juga semakin banyak wisatawan yang datang dan lebih mengenal wisata edukasi penyu di Pantai Pelangi, “ harap Rozaq saat memberikan pesan dan kesan di tengah-tengah kegiatan.
Baca Juga: Rangkaian CSR, PT Honda Prospect Motor Revitalisasi Marka Jalan dan Rambu Lalin Bogor
Pada hari berikutnya, sama seperti tahun-tahun sebelumnya, Grand Kangen Hotel Urip Sumoharjo Yogyakarta tidak lupa mengadakan Tasyakuran yang dihadiri oleh Camat Gondokusuman, Babinsa Koramil, perwakilan dari Babinkamtibmas Polsek & Kapolsek Gondokusuman, serta Komandan Rayon Militer (Danramil).
Mengusung tema Groovy Glow, Grand Kangen Hotel mempunyai harapan di tahun yang ke-6 ini, dapat menjadi hotel yang semakin dikenal dan menjadi salah satu pilihan menginap yang punya nilai lebih dari segi fasilitas serta pelayanannya bagi wisatawan yang tengah berkunjung ke Yogyakarta.
Acara Tasakuran pada tanggal 22 Desember 2021 yang bertempat di Grand Kangen Hotel Urip Sumoharjo Yogyakarta ini dimulai dengan tarian pembukaaan. Disusul dengan sambutan dari berbagai tamu penting yang telah hadir. Kemudian diteruskan dengan acara simbolik “Potong Tumpeng” sebagai ucapan rasa syukur. Lalu, acara berpindah ke pengumuman staff terbaik selama 4 bulan yang nominasinya dipilih dari setiap departemen.
Acara pun berhasil mencapai puncaknya ketika para staff dari setiap departemen diberi kesempatan untuk unjuk gigi sesuai dengan bakat dan kemampuan yang mereka miliki masing-masing.
Tujuannya untuk melatih kekompakan dan kerja sama sehingga terjalinlah keakraban antar setiap individu dari berbagai tim yang ada. Hal ini diyakini sebagai modal penting untuk merealisasikan harapan di ulang tahun ke-6 yang begitu sarat akan makna dan nilai yang berarti.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Bupati Sleman Akui Pahit, Sakit, Malu Usai Diskominfo Digeledah Kejati DIY Terkait Korupsi Internet
- Pemain Keturunan Purwokerto Tiba di Indonesia, Diproses Naturalisasi?
Pilihan
-
7 Sepatu Lari Murah 200 Ribuan untuk Pelajar: Olahraga Oke, buat Nongkrong Juga Kece
-
Masih Layak Beli Honda Jazz GK5 Bekas di 2025? Ini Review Lengkapnya
-
Daftar 5 Mobil Bekas yang Harganya Nggak Anjlok, Tetap Cuan Jika Dijual Lagi
-
Layak Jadi Striker Utama Persija Jakarta, Begini Respon Eksel Runtukahu
-
8 Rekomendasi HP Murah Anti Air dan Debu, Pilihan Terbaik Juli 2025
Terkini
-
Bupati Bantul Setuju PSIM Main di SSA, Tapi Suporter Wajib Patuhi Ini
-
Efek Prabowo: Pacuan Kuda Meledak! Harga Kuda Pacu Tembus Miliaran
-
Bahaya di Balik Kesepakatan Prabowo-Trump: Data Pribadi WNI Jadi Taruhan?
-
Dampak Larangan Study Tour: Keraton Jogja Ubah Haluan, Tawarkan Wisata yang Bikin Anak Betah
-
Fakta Sebenarnya Jurusan Jokowi di UGM: Bukan Teknologi Kayu? Teman Kuliah Ungkap Ini