SuaraJogja.id - Bencana alam berupa tanah longsor di wilayah DI Yogyakarta selama tahun 2021 turun dibanding 2020 lalu. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Biwara Yuswantana menyebut terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi turunnya bencana tersebut.
"Jadi memang tergantung kondisi alam. Selain itu, pengaruh naik dan turunnya bencana tanah longsor karena pertemuan antara volume hujan dan kondisi tanah yang labil, apakah kerap hujan atau tidak," katanya kepada awak media seusai konferensi pers akhir tahun 2021 di Kantor BPBD DIY, Umbulharjo, Kota Jogja, Kamis (30/12/2021).
Hingga 2021 terdapat sebanyak 338 bencana tanah longsor. Dibanding tahun 2020 bencana alam tersebut terjadi lebih banyak 475 laporan.
"Kalau dihitung sejak 2019 lalu, bencana ini signifikan turun. Di 2019 tercatat 506 laporan, 2020 turun menjadi 475 tanah longsor, dan tahun ini dilaporkan 338 kali," katanya.
Ia mengatakan ketika hujan lebat mengguyur satu titik tanah belum tentu bisa menyebabkan longsor. Potensi gempa yang kerap terjadi di wilayah DIY ikut mempengaruhi kekuatan tanah.
"Gempa juga bisa menyebabkan patahan tanah yang lambat laun bisa terjadi longsor. Kondisi alam juga menentukan kekuatan tanah untuk bisa bertahan," kata dia.
Biwara juga mengatakan faktor bebatuan yang ada di dalam tanah juga berpengaruh sering tidaknya terjadi longsor. Namun begitu penurunan bencana longsor ini tidak bisa disimpulkan karena salah satu faktor tertentu.
Ia menyebutkan terjadinya bencana alam selama 2021, total korban yang terdampak mencapai 1.950 jiwa. Jumlah itu turun dibanding 2020 lalu yang mencapai 3.473 orang.
"Jumlah (korban) yang terdampak menurun untuk tahun ini. Dilaporkan juga sembilan orang meninggal dunia tahun 2021 ini," katanya.
Baca Juga: Hadapi Cuaca Ekstrem, BPBD DIY Pastikan EWS yang Tersedia Dalam Kondisi Baik
Biwara berharap kondisi ini menjadikan masyarakat lebih waspada, terutama warga yang tinggal di lokasi terdampak bencana. Sehingga bisa lebih beradaptasi dan dapat melakukan mitigasi bencana untuk mengurangi jumlah korban terdampak bencana alam.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Miris, Siswa SMP di Kulon Progo Kecanduan Judi Online, Sampai Nekat Pinjam NIK Bibi untuk Pinjol
-
Yogyakarta Berhasil Tekan Stunting Drastis, Rahasianya Ada di Pencegahan Dini
-
Tangisan Subuh di Ngemplak: Warga Temukan Bayi Ditinggalkan di Kardus
-
Mahfud MD: Biarkan Prabowo Olah Komite Reformasi Polri, KPK Lebih Baik Panggil Orang Ini Soal Whoosh
-
Terungkap di Depan Tokoh Nasional, Sultan HB X Sentil Etika Pejabat dan Masa Depan Demokrasi