Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 02 Juni 2025 | 20:54 WIB
Ilustrasi kambing pada momen Idul Adha.

SuaraJogja.id - Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Majelis Ulama Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (MUI DIY) menyerukan pesan yang lebih dari sekadar ritual.

Idul Adha harus menjadi momentum memperkuat solidaritas sosial umat Islam.

Ketua Umum MUI DIY, Machasin, mengingatkan bahwa ibadah kurban bukan hanya tentang menyembelih hewan.

Lebih dari itu masyarakat diharap dapat lebih membangun kepekaan terhadap sesama, khususnya pada mereka yang lebih membutuhkan.

Baca Juga: Jelang Idul Adha 2025: Pemkot Jogja Perketat Pengawasan Hewan Kurban

"Ibadah kurban yang kita laksanakan merupakan perwujudan ketaqwaan kepada Allah dan kesolehan sosial umat Islam," kata Machasin, Senin (2/6/2025).

Pihaknya mendorong masyarakat yang memiliki kelapangan rezeki untuk tidak melewatkan ibadah kurban.

Tak hanya berkurban, Machasin mengajak panitia kurban untuk tidak hanya fokus pada wilayahnya sendiri saja.

Melainkan mulai memetakan daerah-daerah lain yang mungkin lebih membutuhkan atau kekurangan. Sehingga hewan yang dikurbankan dapat bermanfaat bagi lebih banyak orang.

"Panitia kurban yang sekiranya di daerahnya sudah mencukupi bahkan lebih dalam penyembelihan binatang kurban untuk dibagikan kepada wilayahnya, hendaknya bisa membagikan binatang kurban atau daging kurban ke daerah yang lebih membutuhkan ke daerah-daerah yang lebih memerlukan," ujar dia.

Baca Juga: Ringankan Beban Ekonomi Masyarakat, Pemkab Sleman Gelar Pasar Murah

Selain soal berkurban, MUI DIY turut menyoroti soal syiar takbir pada saat Idul Adha mendatang.

Umat Islam dianjurkan untuk mengumandangkan takbir sejak 10 hingga 13 Dzulhijjah.

Namun, takbiran ini harus dilakukan dengan menjunjung ketertiban, kebersihan lingkungan, serta tidak mengganggu masyarakat lain.

"Dalam pelaksanaan takbir tersebut setiap orang harus selalu menjaga lingkungan dan khusus acara takbiran keliling agar dilaksanakan dengan tertib, tidak mengganggu lalu lintas," ujarnya.

Ia menambahkan, penggunaan alat musik seperti drum band dalam takbir keliling tetap diperbolehkan.

Selama tetap menjaga nilai yang baik tak hanya dalam musik tapi juga penampilan peserta.

Load More