SuaraJogja.id - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Biwara Yuswantana tak menampik bahwa sejumlah Early Warning System (EWS) untuk peringatan bencana alam banyak yang rusak. Pihaknya sudah mengusulkan ke BNPB dan nantinya akan diganti dengan alat baru di tahun 2022.
"Terkait EWS ini memang sudah kami usulkan ke BNPB ya, nantinya diberikan alat baru, tinggal menunggu hasil jawabannya nanti," terang Biwara ditemui wartawan di Kantor BPBD DIY, Umbulharjo, Kota Jogja, Kamis (30/12/2021).
Ia mengatakan tidak akan melakukan perbaikan terhadap EWS yang rusak. Pasalnya hal itu akan memakan biaya sangat tinggi.
"Saya rasa itu cukup menghabiskan anggaran. Maka setelah dievaluasi kami mengusulkan untuk diganti baru, semoga di tahun depan sudah ada hasilnya," kata dia.
Baca Juga: Masuk Masa Pancaroba, BPBD DIY Imbau Aktivitas di Kawasan Sungai
Meski di titik pemasangan EWS tidak berjalan optimal, BPBD DIY memanfaatkan tim atau relawan kebencanaan di tiap daerah. Sehingga upaya memberi peringatan adanya potensi bencana tak selalu bergantung terhadap alat.
"Ya kami memanfaatkan kearifan lokal dan pemberitahuan secara manual. Mungkin dengan warga dan relawan ini bisa menyampaikan peringatan bencana ke warga lain," ujar dia.
Sejumlah EWS dipasang di sejumlah titik rawan bencana longsor, baik di Bantul, Kulon Progo dan juga Gunungkidul.
Dari laporan selama 2021, bencana tanah longsor paling banyak terjadi di Kulonprogo sebanyak 145 kali. Kemudian di Bantul terjadi sebanyak 100 kali, Kabupaten Gunungkidul tercatat 48 kali.
"Untuk Kota Jogja selama 2021 kemarin tercatat 26 kejadian longsor. Yang terakhir di Sleman tercatat 19 kali tanah longsor," ujar Biwara.
Baca Juga: Antisipasi Potensi Bencana Saat Pancaroba, Ini yang Disiapkan BPBD DIY
Ia membeberkan bahwa total bencana tanah longsor di wilayah DIY mencapai 338 kali. Jumlah itu menurun dibanding 2020 yang mencapai 475 kali.
Berita Terkait
-
Indonesia di Ambang Bencana Megathrust? Ini Daftar 13 Wilayah Paling Terancam
-
Gempa Magnitudo 6,8 Mengguncang Papua Nugini, BMKG Pastikan Tidak Berpotensi Tsunami di Indonesia
-
Tragis! Longsor Hutan Cangar Renggut 10 Nyawa, 2 Mobil Tertimbun
-
Review Film Twisters: Lebih Bagus dari yang Pertama atau Cuma Nostalgia?
-
Pemerintah Lakukan Pengamanan Kegiatan Salat Idul Fitri dan Lokasi Rawan Bencana
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaik April 2025
-
Kurs Rupiah Selangkah Lagi Rp17.000 per Dolar AS, Donald Trump Biang Keroknya
-
Libur Lebaran Usai, Harga Emas Antam Merosot Rp23.000 Jadi Rp1.758.000/Gram
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
Terkini
-
Jadi Binaan BRI, UMKM Unici Songket Silungkang Mampu Tingkatkan Skala Bisnis
-
Arus Balik Lebaran 2025: BRI Hadirkan Posko BUMN di Tol dan Bandara untuk Kenyamanan Pemudik
-
Prabowo Didesak Rangkul Pengusaha, Tarif Trump 32 Persen Bisa Picu PHK Massal di Indonesia?
-
Viral, Mobil Digembosi di Jogja Dishub Bertindak Tegas, Ini Alasannya
-
Tanggapi Langkah Tarif Trump, Wali Kota Jogja: Kuatkan Produk Lokal!