SuaraJogja.id - Tingkat okupansi kamar hotel di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) selama Natal dan Tahun Baru (Nataru) meleset dari target 80 persen. Okupansi saat Nataru kemarin hanya 60,2 persen.
"Jadi tingkat okupansi kamar hotel selama Nataru kemarin enggak sesuai target kami," ujar Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranowo Eryono kepada SuaraJogja.id, Senin (3/1/2022).
Deddy menyampaikan, okupansi hotel berbintang sebesar 70,2 persen dan non-bintang 60,8 persen. Jumlah hotel berbintang yang menjadi anggota PHRI ada sekitar 200 hotel.
"Dan untuk hotel yang non-bintang jumlahnya sekitar 120," katanya.
Penyebab tidak tercapainya okupansi kamar hotel lantaran pengunjung khawatir soal penyekatan di DIY. Lebih-lebih mengenai penyebaran varian Omicron.
"Ada dua hal yang saya kira menyebabkan target okupansi Nataru kami tidak tercapai," ujarnya.
Meskipun target okupansi saat Nataru tidak terpenuhi namun reservasi hotel untuk bulan Januari-Februari 2022 mengalami peningkatan. Padahal pada Januari-Februari 2021 lalu tingkat okupansi hanya 25-40 persen.
"Pada Januari ini yang reservasi hotel sudah ada 45 persen dan untuk Februari besok 35 persen. Saat pandemi 2021 tidak sampai seperti ini, sekarang sudah ada geliat," katanya.
"Ini juga sebuah fenomena yang terbalik di mana kalau Januari-Februari biasanya low season tapi jadi high season," tambahnya.
Baca Juga: Wisatawan Takut Klitih dan PPKM, Okupansi Hotel Sleman Saat Nataru Tak Sampai 50 Persen
Menurut dia, penyebab ada kenaikan reservasi hotel untuk dua bulan ke depan karena ASN tidak diperbolehkan cuti pada saat Natal dan Tahun Baru kemarin. Sehingga mereka memilih untuk berlibur di lain hari.
"Kemarin kan tidak libur, mungkin terus dialihkan pada Januari dan Februari. Selain itu kan kemarin ada isu penyekatan di DIY, lalu ada ganjil-genap juga. Mungkin itu juga yang membuat wisatawan menunda liburannya," papar dia.
Berita Terkait
-
Wisatawan Takut Klitih dan PPKM, Okupansi Hotel Sleman Saat Nataru Tak Sampai 50 Persen
-
Libur Natal Target Okupansi Hotel Meleset, PHRI DIY: Kita Belum Baik-baik Saja
-
Libur Natal, PHRI DIY Ungkap Penyebab Okupansi Hotel di Jogja Malah Stagnan
-
Jelang Natal dan Tahun Baru, PHRI DIY Sebut Reservasi Kamar Hotel Baru Capai 68 Persen
-
Okupansi Hotel di Kawasan Wisata Lembang Malah Lesu Jelang Libur Natal dan Tahun Baru
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Mengulik Festival Angkringan Yogyakarta 2025, Dorong Transformasi Digital Pasar dan UMKM Lokal
-
Ironi Distribusi Sapi: Peternak NTT Merugi, Konsumen Jawa Bayar Mahal, Kapal Ternak Jadi Kunci?
-
Rejeki Nomplok Akhir Pekan! 4 Link DANA Kaget Siap Diserbu, Berpeluang Cuan Rp259 Ribu
-
Petani Gunungkidul Sumringah, Pupuk Subsidi Lebih Murah, Pemkab Tetap Lakukan Pengawasan
-
Makan Bergizi Gratis Bikin Harga Bahan Pokok di Yogyakarta Meroket? Ini Kata Disperindag