SuaraJogja.id - Di momen libur Natal ini, okupansi hotel di Jogja justru stagnan dan cenderung landai. Kondisi tersebut diungkapkan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY. Tak ada lonjakan tamu yang signifikan.
Ketua PHRI DIY Deddy Pranowo Eryono mengatakan, okupansi rata-rata untuk hotel bintang 3 sampai dengan 5 pada posisi 65%. Sementara untuk bintang 2 ke bawah rata-rata lebih rendah, yaitu 45%.
“Okupansi ini belum sesuai harapan kami,” ucap Deddy, Minggu (26/12/2021), dikutip SuaraJogja.id dari Solopos.com.
Deddy mengatakan, kebanyakan tamu yang datang masih dari Jawa Tengah. Dia menilai, ada sejumlah faktor yang membuat okupansi hotel tidak naik signifikan pada momen Natal kali ini.
Baca Juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, PHRI DIY Sebut Reservasi Kamar Hotel Baru Capai 68 Persen
“Salah satunya larangan cuti dan di luar beredar isu masuk DIY ada pencegatan. Padahal itu tidak ada pencegatan,” ujarnya.
Deddy mengungkapkan untuk tahun baru, saat ini reservasi juga masih stagnan di angka 60%. Dia mengharapkan nantinya okupansi ketika momen tahun baru dapat mengalami peningkatan, setidaknya bisa mencapai 80%.
Marcomm Manager Artotel Suites Bianti-Yogyakarta, Sankar Adityas Cahyo mengatakan okupansi momen Natal ini di tempatnya cukup baik, bisa mencapai 80%.
“Natal ini unik, kami malah naik okupansinya last minutes. Dari riset dan tanya-tanya ke teman hotel yang kebanyakan ramai itu memang area Malioboro. Kalau yang kayak second layernya rata-rata di 80%-an. Kebanyakan masih dari Jawa Tengah,” ucap Sankar.
Sankar mengatakan untuk tahun baru juga masih cukup baik, hingga saat ini. “Akhir tahun masih 80% juga, masih stabil belum menunjukkan peningkatan. Semoga bisa maksimal nantinya,” ucap Sankar.
Baca Juga: Antisipasi Penyebaran Covid-19, Hotel-hotel di Jogja Diminta Optimalkan PeduliLindungi
Sebelumnya, Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY, Bobby Ardyanto Setyo Ajie mengingatkan industri pelaku wisata maupun wisatawan sendiri untuk tetap menjaga standar Cleanliness, Health, Safety, Environment, Sustainability (CHSE). Kedua, setiap orang yang melakukan kunjungan wisata, harus sudah tervaksin.
Berita Terkait
-
Holding BUMN Pariwisata Targetkan Okupansi Hotel Melonjak 20 Persen di Libur Lebaran
-
InJourney Hospitality Proyeksikan Okupansi Hotel Selama Nataru Bisa Capai 85 Persen
-
Libur Lebaran 2024: Tingkat Okupansi Hotel di Bali Naik, Dominan Wisnu
-
Noodles Now Restoran Tawarkan Coffee Pandan dan Sate Blora
-
Mau Staycation Murah? Inilah 5 Hotel di Jogja Harga di Bawah Rp 500 Ribuan
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Biasa Blak-blakan, Ahok Takut Bicara soal BBM Oplosan Pertamina: Ada yang Saya Enggak Bisa Ngomong
-
Catat Lur! Kedubes Kerajaan Arab Saudi dan Pemkot Solo Akan Gelar Buka Bersama Sepanjang 2,7 Kilometer
-
BYD M6 dan Denza D9 Jadi Mobil Listrik Terlaris di Indonesia pada Februari
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
Terkini
-
Rayakan 270 Tahun Berdirinya DIY, Ratusan Sekolah di Jogja Nabuh Gamelan Serempak
-
Luas Masa Tanam Kedua Turun Drastis, Dinas Pertanian Gunungkidul Sebut Karena Persoalan Air
-
Apresiasi Pemberian Bonus Hari Raya ke Ojol dan Kurir Online, Pakar UGM Soroti Soal Pengawasan Regulasi
-
Polisi Temukan Terduga Pelaku Pembakaran Gerbong KA di Stasiun Yogyakarta, Ini Motifnya
-
Terungkap! Satpam Salah Satu SMA di Sleman Terlibat Jaringan Penyuplai Senpi ke KKB