SuaraJogja.id - Pemerintah akan mulai menggulirkan program vaksinasi booster atau ketiga mulai 12 Januari 2022 mendatang. Vaksinasi booster COVID-19 rencananya akan diberikan kepada kelompok masyarakat berusia 18 tahun ke atas sesuai dengan standar Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) khususnya tenaga kesehatan (nakes), relawan, lansia dan pemegang kartu BPJS (PBI).
Namun berbeda dari pusat, Pemda DIY akan memberikan vaksinasi booster bagi guru dan tenaga kependidikan. Sebab sebelumnya baik nakes maupun relawan sudah mendapatkan booster.
"Kemarin kan [vaksinasi booster] untuk nakes dan relawan sudah kita lakukan, makanya kedepan untuk tendik apakah diperbolehkan," ujar Sekda DIY, Baskara Aji di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (04/01/2022).
Menurut Aji, guru dan teknik diprioritaskan dalam program vaksinasi booster karena DIY mulai menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen. Mereka akan bertemu peserta didik setiap hari sehingga perlu memastikan kesehatan melalui booster.
Baca Juga: Amankan PTM, BINDA DIY Kembali Gelar Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun
"Karena mereka (guru dan tekndik-red) kan menghadapi murid. Tatap muka akan segera kita mulai. Itu bagian dari pertimbangan kita jangan sampai guru itu menularkan atau guru tertular [covid-19]," tandasnya.
Pemda masih menunggu ijin dari pemerintah pusat untuk vaksinasi booster kepada guru dan teknik. Sebab saat ini DIY belum mendapatkan jatah booster.
Aji menyebutkan, jenis vaksin booster pfizer dan Astrazeneca (AZ) yang rencananya akan diberikan pada guru dan tendik. Sedangkan stok vaksinasi yang dimiliki Pemda saat ini lebih banyak Zinovac yang diperuntukkan bagi anak usia 6-11 tahun.
"Yang sekarang kita punya kelebihan stok vaksin sinovac, untuk booster sedang kita mintakan izin bagi tenaga kependidikan," ujarnya.
Sementara Ketua Percepatan Vaksinasi DIY, Sumadi menjelaskan, percepatan vaksinasi booster perlu dilakukan. Hal ini penting untuk mengantisipasi jenis vaksin yang akan segera kadaluwarsa.
Baca Juga: Makin Meresahkan, Pemda DIY Minta Pelaku Kejahatan Jalanan Ditindak Tegas
"Sehingga kita mengharapkan ada manfaat vaksin yang akan segera expired kalau dibuang, kan sayan. Lebih baik dilakukan booster terutama pada menangani secara langsung seperti relawan dan tendik," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Menteri Arifah Minta Kampus Lain Contoh UGM, Pecat Langsung Guru Besar Pelaku Pelecehan
-
Cabuli Mahasiswi, Mendiktisaintek Ungkap soal Status ASN Eks Guru Besar UGM Edy Meiyanto
-
Kurikulum Ganti Lagi? Serius Nih, Pendidikan Kita Uji Coba Terus?
-
Kecam Aksi Pelecehan Eks Gubes UGM, PKB Desak Gelar Guru Besarnya Dicabut
-
Viral Judul Sensasional Soal Bu Guru Salsa, Publik: Emang Sudah Habis Orang Berprestasi?
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
-
Guru Besar UGM: Hapus Kuota Impor AS? Petani Lokal Bisa Mati Kutu