SuaraJogja.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani resmi menaikkan tarif cukai rokok sebesar 12 persen mulai awal tahun ini. Sigaret Kretek Mesin (SKM) dan Sigaret Putih Mesin (SPM) menjadi golongan dengan kenaikan cukai rokok tertinggi.
Sigaret putih mesin golongan I, misalnya, mengalami kenaikan 13,9 persen dengan minimal harga jual eceran atau per batang sebesar Rp .005 dan per bungkus atau 20 batang Rp40.100.
Meski begitu, kenaikan tarif cukai rokok tak lantas membuat perokok beralih membeli tembakau yang diracik sendiri. Atau dalam bahasa biasa disebut dengan istilah tingwe atau linting dewe (melinting sendiri).
Karyawan Tobeko, toko penjual tembakau sekaligus rokok di Jalan DI Panjaitan, Kemantren Mantrijeron, Kota Jogja, Osas menuturkan naiknya harga rokok tidak berpengaruh pada penjualan tembakau. Sebab, masing-masing ada peminatnya.
"Tidak begitu mempengaruhi, peminat rokok dan tembakau juga masih banyak. Tidak bisa dibilang rokok mahal terus tembakau banyak dibeli," kata dia kala berbincang dengan SuaraJogja.id, Rabu (5/1/2022).
Pihaknya menjual tembakau yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, tembakau yang sudah diberi perasa, dan tembakau yang rasanya menyerupai merek rokok tertentu. Tembakau dijual dengan harga variatif mulai Rp4.000 sampai Rp35.000.
"Kalau untuk tembakau daerah misalnya di Jogja ada yang dari Siluk, Bantul. Harganya juga beda-beda, yang daerah mulai Rp4.000 per 25 gram," jelasnya.
Dalam satu hari tembakau yang terjual kurang lebih 2-3 kilogram. Adapun jumlah orang yang datang membeli tembakau sekitar 100.
"Dalam sehari ada 100 orang yang cari tembakau di toko kami. Dilihat dari usia pembeli kalau yang 30-40 tahun biasanya beli tembakau daerah, kalau yang 18 tahun ke atas carinya yang flavour (ada rasanya)," tambahnya.
Baca Juga: Impian Jogja Capai Zero Waste, Wawali: Sampah Diolah Dulu, Setelah Itu Dibuang
Menurut dia, pada awal munculnya pandemi Covid-19, perokok sempat beralih menjadi tingwe. Namun, seiring berjalannya waktu mereka kembali jadi perokok.
"Awal corona banyak pindah ke lintingan sendiri tapi lambat laun rokok juga masih diminati," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
Terkini
-
Udang Beku Radioaktif: Cikande Ditetapkan Kejadian Khusus, BRIN Minta Masyarakat Tenang
-
Reshuffle Kabinet Mengintai? Kepala BRIN Beri Jawaban Santai: 'Tanya yang Mau Reshuffle'
-
Teknologi Kertas Ajaib? BRIN Garap Test Kit Makanan Basi untuk Makan Bergizi Gratis
-
Beban Generasi Sandwich Kian Berat: BKKBN Turun Tangan Bekali Konselor Keluarga
-
Saldo DANA Kaget Menanti, Ini 3 Link Asli untuk Diklaim Warga Jogja