SuaraJogja.id - Pakar Teknologi Informasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Ridi Ferdiana menyatakan bahwa aset yang ada di dunia nyata dan virtual tidak terikat. Sehingga pemilik aset di dunia nyata tidak perlu khawatir mengenai aset virtualnya yang diperjualbelikan.
"Sesuai dengan namanya metaverse maka lokasi yang ada di metaverse ini tidak diberi nama atau unnamed teritory," kata Ridi saat dihubungi awak media, Kamis (6/1/2022).
"Namun demikian pemilik aset virtual tersebut besar kemungkinan akan menamakannya dengan lokasi yang sama dengan di dunia nyata. Pada saat itu terjadi tentu pemilik aset real dapat memilikinya atau membiarkannya karena di dunia virtual yang berbeda," sambungnya.
Ridi menerangkan bahwa pemilik aset sesungguhnya di dunia nyata bahkan bisa memiliki aset virtualnya sendiri. Termasuk dengan kesamaan aset yang mungkin ada di metaverse.
Baca Juga: Alun-alun Utara hingga Gedung Agung Dijual Virtual, Sekda DIY: Tak Perlu Ditanggapi Serius
Baik dengan cara melakukan pembelian serupa layaknya yang sudah biasa terjadi di dunia virtual tersebut. Maupun dengan bekerja sama kepada developer agar bisa menciptakan petanya sendiri dengan skala dan ciri yang diinginkan.
"Bisa keduanya, beli atau bikin sendiri. Metaverse berbeda dengan penyedia berbeda. Ini seperti Spider-man ada tiga, bukan hanya dua," terangnya.
Disampaikan Ridi, tentang kepemilikan aset digital di metaverse dengan juga adanya sertifikasi digital setelah pembelian tanah. Dengan konsep Uang Crypto pada Next Earth atau disebut NFT (Non Fungible Token) memang memungkinkan aset digital itu bisa dipindah tangankan atau bisa diklaim oleh pemilik lahan namun hanya sebatas tanah virtual.
"Konsep NFT memungkinkan tersebut (aset pindah tangan) seperti layaknya pembelian tanah, hanya saja tanahnya tanah virtual. Tanah virtual ini tentu dapat dijual dengan harga yang disepakati kedua belah pihak. Konsepnya seperti bitcoin, nilainya ditentukan supply-demand. Jadi bisa mendadak turun dan juga bisa mendadak naik," paparnya.
Ditanya terkait dengan hal yang perlu diperhatikan mengenai kesiapan masyarakat Indonesia memasuki dunia metaverse serta urgensinya, Ridi menegaskan masyarakat Indonesia perlu memiliki literasi digital yang cukup untuk memahami secara bijak konsep metaverse. Hal ini dapat dilakukan dengan membekali masyarakat pengetahuan dasar mengenai TIK itu sendiri.
Baca Juga: Alun-alun Utara Yogyakarta Dijual Lewat Situs Next Earth, Begini Kata Cucu HB VIII
"Microsoft misalnya memiliki kursus gratis mengenai literasi digital dalam bahasa Indonesia Digital Literacy courses, programs and resources, Microsoft Digital Literacy. Pemahaman literasi digital ini sangat penting karena digitalisasi sudah dipastikan akan dirasakan oleh masyarakat Indonesia," tegasnya.
Berita Terkait
-
Kemendikdasmen Gandeng Skolla Hadirkan Pengalaman AI dan Metaverse di Belajar Online
-
Gagal Total di Metaverse, Bos Facebook Pede Cuan dari AI
-
4 Program Makassar Jadi Low Carbon City, Salah Satunya Angkutan EV
-
Suzuverse Mengubah Paradigma Metaverse dengan Mengintegrasikan Teknologi AI dan Blockchain
-
Kisah Gadis Dirudapaksa Virtual di Metaverse, Bagaimana Hukumnya?
Tag
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
-
Pantang Kalah! Ini Potensi Bencana Timnas Indonesia U-17 Jika Kalah Lawan Yaman
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaik April 2025
Terkini
-
Petani Jogja Dijamin Untung, Bulog Siap Serap Semua Gabah, Bahkan Setelah Target Tercapai
-
Guru Besar UGM Diduga Lecehkan Mahasiswa, Jabatan Dicopot, Status Kepegawaian Terancam
-
Kualitas dan Quality Control Jadi Andalan UMKM Gelap Ruang Jiwa dalam Sediakan Produk
-
Update Tol Jogja-Solo usai Lebaran: Pilar Tol Mulai 'Nampak', Tapi Pembebasan Lahan Masih Jadi PR
-
Jadi Binaan BRI, UMKM Unici Songket Silungkang Mampu Tingkatkan Skala Bisnis