SuaraJogja.id - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) akan dibuka bertahap sebanyak 50 persen ketika vaksin anak usia 6-11 tahun selesai. Pada 25 Januari 2022 vaksin anak ditargetkan selesai.
"Yang jelas vaksinasi usia 6-11 tahun kita selesaikan dahulu. Kalau sudah vaksin jenjang SD kita mulai dengan kapasitas 50 persen dulu agar terbiasa," terang heroe ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (10/1/2022).
Ia melanjutkan, vaksinasi anak untuk dosis satu itu ditarget selesai 25 Januari mendatang. Hingga kini vaksin sudah terdistribusi ke lebih kurang 60 persen anak.
"Sampai saat ini sudah sekitar 60 persen dari 41 ribu anak yang tervaksin. Harapannya segera selesai dan nanti kita buat skema masuk sekolahnya bergantian," kata dia.
Baca Juga: Suntikan Pertama 78 Persen, Kulon Progo Mulai Vaksinasi Dosis Dua Anak Pekan Tiga Januari
Heroe menambahkan pembukaan PTM jenjang SD juga dilakukan secara bertahap. Guru dan murid diharapkan mampu terbiasa dulu dengan aktivitas di dalam sekolah setelah 2 tahun melakukan pembelajaran online atau daring.
"Target kami (PTM) bukan langsung 100 persen. Namun membiasakan anak-anak dulu memasuki lingkungan sekolah dengan taat prokes," ujar dia.
Mulai dari tidak berkumpul-kumpul setelah pembelajaran atau istirahat dan juga mekanisme penjemputan siswa yang tidak menumpuk. Sehingga tidak ada penyebaran yang terjadi di lingkungan sekolah.
"Harapannya bisa seperti itu ke depan. Sebaran Covid-19 juga tidak terjadi," ujar dia.
Pendistribusian vaksinasi usia 6-11 tahun di tiap sekolah mencapai 300-350 orang setiap hari. Sejauh ini seluruh SD dan juga TK yang ada di Jogja selalu dijadwalkan vaksin baik di puskesmas terdekat atau di sekolah setempat.
Baca Juga: Menangis hingga Mesti Dibujuk, Ragam Ekspresi Bocah-bocah Sumsel Vaksin COVID-19
"Jadi setiap puskesmas itu satu SD yang harus divaksin. Rata-rata setiap puskesmas itu bisa memberi vaksin ke 300 orang," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Meutya Hafid Copot Prabu Revolusi, Tunjuk Molly Prabawaty Jadi Plt Dirjen Kementerian Komdigi
- Ragnar Oratmangoen ke Media Belanda: Mimpi ke Piala Dunia itu...
- Segini Kekayaan Prabu Revolusi: Dicopot Meutya Hafid dari Komdigi, Ternyata Komisaris Kilang Pertamina
- dr. Oky Pratama Dituding Berkhianat, Nikita Mirzani: Lepasin Aja...
Pilihan
-
Apa Itu Swiss Stage di M6 Mobile Legends? Begini Sistem dan Eliminasinya
-
Bagaimana Jika Bumi Tidak Memiliki Atmosfer?
-
Dirut Baru Garuda Langsung Manut Prabowo! Harga Tiket Pesawat Resmi Turun
-
Pandji Pragiwaksono Sindir Sembako 'Bantuan Wapres Gibran' Pencitraan: Malah Branding Sendirian
-
Bansos Beras Berlanjut Hingga 2025, Siapa Saja yang Dapat?
Terkini
-
Dinsos PPPA Kulon Progo Bentuk Desa Ramah Perempuan dan Anak
-
Tak Persoalkan Sayembara Harun Masiku, Pukat UGM Justru Soroti Pekerjaan Rumah KPK
-
Lazismu Gelar Rakernas di Yogyakarta, Fokuskan Pada Inovasi Sosial dan Pembangunan Berkelanjutan
-
Tergiur Janji Jadi ASN di Dinas Pariwisata Gunungkidul, Warga Ponjong Malah Kehilangan Uang Rp80 Juta
-
Ini Hasil Identifikasi dari BKSDA Yogyakarta Soal Buaya yang Dievakuasi dari Tegalrejo