Ia tidak hanya terpaku dengan satu bahan bekas tertentu, barang bekas mulai dari onderdil sepeda motor, mobil, truk, kipas angin, hingga kontainer digunakan. Adapun alasan dia tidak terpaku dengan bahan baku seperti kendaraan bekas lantaran khawatir bila itu adalah barang curian.
"Jadi limbah apa saja dipasang, termasuk kipas angin, tidak harus motor yang penting cocok ya diambil. Dan kami tidak pernah beli kendaraan utuh karena semisal itu ternyata barang curian, bisa dianggap penadah oleh polisi," paparnya.
Usai mendapat barang-barang bekas yang dibutuhkan, besi-besi itu selanjutnya dipilah dan dibersihkan dari karat. Kemudian ia pun membuat kerangka robot yang sudah dipesan.
"Setelah besi-besinya dibersihkan dan kerangkanya jadi, baru mulai dipasang mulai dari kaki sampai kepala," katanya.
Untuk satu unit robot yang sudah jadi dibanderol dengan harga mulai Rp30-100 juta. Ia menyatakan, semakin mahal harganya maka robotnya semakin detail dan rapi.
"Enggak hanya detail dan rapi tetapi juga bahannya kami pakai besi-besi yang berkualitas," imbuh dia.
Terdampak Pandemi
Adapun dua kendala yang dialaminya ialah pencarian bahan baku serta saat proses perakitan. Untuk bahan baku, tak jarang dia sudah berkeliling ke sejumlah pengepul barang bekas namun nihil. Sedangkan kendala proses perakitan yaitu ada di bagian perut sampai kepala.
"Kendalanya adalah mencari bahan baku, sering kali keliling Jogja tidak dapat apa-apa dari penjual barang bekas. Kalau saat merakitnya, bagian paling atas karena harus memanjat," ujarnya.
Baca Juga: Kendalikan Harga Minyak Goreng, Bantul Akan Laksanakan Operasi Pasar
Saat terjadi pandemi Covid-19 pada Maret 2020, dia sempat menghentikan proses produksi robot. Pasalnya, saat itu tidak ada kontainer yang bisa mengirim robotnya ke luar negeri.
"Selain enggak ada kontainer yang mau angkut robot saya, kalaupun ada harganya mahal banget," terangnya.
Ia menambahkan, untuk pembeli dari Jogja adalah seorang dosen Universitas Gadjah Mada (UGM). Robot itu saat ini diletakkan di Tegaldowo, Bantul.
"Pesan robotnya di tempat saya tahun lalu dan katanya diletakkan di Desa Wisata Tegaldowo," ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Aktivitas Merapi Meningkat: Awan Panas Sejauh 2 KM, BPPTKG: Masyarakat Jangan Panik, Tapi...
-
Setelah Pembatasan Gagal, Jogja Ambil Langkah Ekstrem: Larang Total Kantong Plastik Sekali Pakai
-
SaveFrom vs SocialPlug Download Speed Comparison: A Comprehensive Analysis
-
Kunjungan ke UGM, Megawati Ragukan Data Sejarah Penjajahan dan Jumlah Pulau Indonesia
-
Bukan Sekadar Antar Jemput: Bus Sekolah Inklusif Kulon Progo Dilengkapi Pelatihan Bahasa Isyarat