SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja meminta jasa persewaan skuter listrik di kawasan Malioboro disetop untuk sementara. Alasannya karena berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 45 tahun 2020 tentang Kendaraan Tertentu yang Menggunakan Penggerak Listrik, skuter listrik tidak boleh melaju di jalan raya.
Menurut Peneliti Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM Arif Wismadi, rencana tersebut tujuannya memang untuk keselamatan publik. Meski demikian, pelarangan menyeluruh di semua tempat dan semua waktu, dan semua kondisi dianggap kurang tepat.
"Semua kota semestinya bisa melihat lebih jauh ke depan ketika ada fenomena baru di kota lain atau di dunia, sehingga aturan ada dahulu sebelum para pelaku bisnis berinvestasi untuk memberikan solusi yang tidak bisa disediakan oleh suatu kota. Dalam hal ini adalah problem mobilitas di perkotaan," jelasnya kepada SuaraJogja.id pada Kamis (13/1/2022).
Arif memaparkan, menjamurnya persewaan skuter listrik ini lantaran jadi solusi untuk pergerakan yang lebih cair. Moda transportasi ini, hingga kini belum tersedia khususnya di segmen first and last mile.
Baca Juga: Tak Hanya Pemda, Paguyuban Juga Disebut Kurang Transparan Soal Relokasi PKL Malioboro
Misalnya first mile adalah dari perjalanan dari rumah ke halte, atau yang last mile adalah dari kantong parkir ke lokasi atraksi wisata yang dituju.
"Solusi skuter listrik sewa menjadi menarik karena wisatawan tidak harus memiliki atau membawa sendiri. Aturan dan protokol keselamatan itu yang kemudian penting untuk dibuat," ujarnya.
Sementara apabila menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum, sambungnya, sering kali segmen awal atau akhir masih cukup jauh untuk ditempuh dengan hanya jalan kaki. Moda yang tersedia seperti sepeda motor maupun sepeda masih terlalu besar untuk perkotaan yang padat dan tidak luwes ketika harus diangkut atau ditenteng masuk ke dalam ruang atau melewati area terlarang.
"Ini cocok juga untuk wisatawan yang umumnya tidak membawa kendaraan dan total tempuh saat berjalan kaki dalam sehari cukup jauh," katanya.
Sisi positif dari adanya skuter listrik ialah tidak menimbulkan polusi di tempat dioperasikannya.
Baca Juga: Pemda DIY Disebut Tak Transparan, LBH Jogja Buka Rumah Aduan bagi PKL Malioboro
"Karena ini kan digerak oleh listrik jadi tidak ada polusi yang dihasilkan," imbuh dia.
Berita Terkait
-
Selain Ijazah, Risman Sianipar Soroti Skripsi Jokowi yang Ternyata Berbeda dengan Teman Seangkatan
-
Datang ke UGM, Roy Suryo Ungkap Jurusan yang Diambil Jokowi Tak Ada
-
Jokowi Tak Lagi Pakai Kacamata di Masa Tua seperti di Foto Ijazah, Netizen: Kalian Percaya?
-
Jokowi Ternyata Wisuda Dulu Baru Serahkan Skripsi ke UGM, Roy Suryo: Itu kan Aneh
-
Mahfud MD: UGM Bukan yang Memalsukan Ijazah Jokowi, Tak Perlu Terlibat
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan