Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 19 Januari 2022 | 14:27 WIB
Puluhan siswa mengikuti pembelajaran tatap muka di salah satu kelas di MTs Negeri 1 Kota Yogyakarta, Kelurahan Giwangan, Kemantren Umbulharjo, Kota Jogja, Kamis, (6/1/2022). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Pemerintah telah memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen di seluruh sekolah pada 2022 ini. Namun tidak dipungkiri ada sejumlah kendala yang dihadapi peserta didik akibat dari hampir dua tahun ini lebih banyak mengikuti pembelajaran secara daring saja. 

Dekan Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM) Siti Murtiningsih tidak menampik bahwa keterbatasan yang harus dialami peserta didik baik dari jenjang terbawah hingga perguruan tinggi selama pandemi Covid-19 ini berpengaruh pada sektor pendidikan itu sendiri. 

"Kalau kita lihatnya dari konteks pendidikan, ya memang jelas kita (sektor pendidikan) itu sedang terpuruk," kata Siti Murtiningsih saat dihubungi awak media, Rabu (19/1/2022).

Pernyataan perempuan yang akrab disapa Murti itu bukan tanpa alasan. Sebab ia menilai bahwa pendidikan itu tidak hanya sekadar transfer knowledge atau pengetahuan saja. 

Baca Juga: Banyak Tafsir Soal Sesajen, Dosen Filsafat UGM: Perlu Lebih Sering Berdialog Antarkelompok Masyarakat

Jika hanya sekadar transfer knowledge, peserta didik apalagi mahasiswa sudah lebih cepat bergerak. Terlebih dengan dukungan dari kemajuan teknologi informasi yang juga pesat. 

"Hakikat pendidikan itu sendiri kan lebih dari sekadar itu tapi ada yang lebih penting yaitu adalah transfer value. Nah kalau untuk transfer value itu kan diproses pendidikan dijalankan dengan luring, dengan termediasi juga oleh teknologi," ucapnya.

"Ya apapun itu human touch saling bersentuhan, saling menyapa, interaksi secara fisik, bahasa tubuh dan sebagainya itu adalah bagian dari proses pendidikan itu sendiri," sambungnya.

Murti menyebut jika dilihat dari aspek tersebut maka kondisi selama dua tahun terakhir tidak ideal. Namun tetap ada hal yang tidak bisa begitu saja diabaikan yakni kesehatan. 

"Nomor satu jelas dengan situasi sekarang ini kan harus kesehatan menjadi utama. Sehingga mau nggak mau prosedur itu harus kita ikuti dengan baik," tuturnya.

Baca Juga: Dosen Filsafat UGM Duga Heboh Spirit Doll Hanya untuk Konten, Ini Alasannya

Menurutnya memang dengan kondisi pandemi Covid-19 ini sektor pendidikan terbilang cukup memprihatinkan. Di samping ada sektor-sektor lain yang juga turut terdampak.

Load More