SuaraJogja.id - Peristiwa temuan benda yang diduga sebagai narkotika jenis sabu-sabu di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas II Yogyakarta masih belum jelas kelanjutannya. Pihak LPP masih menunggu keterangan resmi dari Polres Gunungkidul terhadap alamat penerima serta pemilik barang yang di dalamya ada benda yang diduga sabu-sabu.
Kepala LPP Kelas IIB Yogyakarta, Ade Agustina menuturkan pihaknya belum bisa menyimpulkan barang tersebut sabu seperti dugaan mereka atau bukan. Karena dari pihak kepolisian juga belum memberikan keterangan secara resmi kepada mereka.
Terhadap barang tersebut pihak kepolisian telah melacak hingga ke Semarang, di mana alamat pengirim tercantum. Namun polisi kesulitan melacaknya karena alamat yang diberikan juga fiktif termasuk nomor telepon yang tercantum juga tidak bisa dihubungi.
"Dari pemeriksaan yang dilakukan polisi juga tidak ada indikasi barang tersebut pesanan orang dalam lapas,"ungkap dia.
Pihaknya tentu tidak bisa menyimpulkan melebihi kewenangannya. Namun langkah yang diambil terhadap 4 warga binaan yang positif narkoba harus sesuai prosedur baku baik itu pendampingan, assesment ataupun rehabilitasi.
"Jadi arahnya memang ke rehabilitasi untuk mereka karena tindakan kriminalnya belum terbukti,"tambahnya.
Terkait rehabilitasi, mereka sudah berkoordinasi dengan badan Narkotika Nasional (BNN). Hanya saja ternyata mereka belum memiliki ruang rehabilitasi rawat inap. Sehingga 4 orang yang sebelumnya positif tersebut tetap di LPP dan dalam ruang maksimum security.
Dan ternyata rawat inap dilaksanakan harus dengan putusan hakim artinya harus ada proses penyelidikan penyidikan baru menentukan apakah pengguna ataupun bukan pengguna. Namun demikian pihak Polres sudah menyerahkan sepenuhnya ke LPP.
"Jadi pembinaannya hanya internal kami saja,"ujar dia.
Baca Juga: Napi Berusia 23 Tahun Kendalikan Peredaran Sabu 80 Kg dari Lapas Bengkalis
4 orang yang positif di mana dua diantaranya adalah pemilik barang yang di dalamnya diduga sabu dan penerima barang telah dipisahkan dari Napi yang lain. Dan mereka selama ini memang berada di blok maximum security.
4 orang ini ia pisahkan karena ternyata mereka ada yang saling tuding sehingga jika dicampur maka akan terjadi bentrokan. Ade mengakui keempat orang ini kini telah pecah kongsi alias sudah berpisah satu sama lainnya.
Ade menambahkan adanya peristiwa tersebut pihak Polres Gunungkidul meminta atau merekomendasikan LPP untuk melakukan evaluasi. Adanya temuan yang diduga sabu-sabu serta 4 orang warga binaan tersebut karena kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM).
"Kurangnya SDM dan alat pengamanan yang kami miliki memang mengakibatkan pengawasan masih kendor,"tutur dia, Kamis (20/1/2022).
Oleh karena itu saat ini sudah ada penambahan X Ray dan Portal Detektor yang digunakan untuk memindai barang bawaan pengunjung. Alat tersebut belum lama tiba dan baru difungsikan beberapa hari ini.
Ade mengungkapkan kurangnya SDM tersebut berkaitan dengan luasan yang harus mereka lakukan. Saat ini pihaknya hanya memiliki SDM sebanyak 28 orang untuk berjaga 2 sift. Padahal seharusnya 1 sift memerlukan SDM minimal sebanyak 20 orang.
Berita Terkait
-
7 Warga Binaan Lapas Perempuan Jogja Dapat Remisi Natal, 1 Orang Langsung Bebas
-
Buka Suara, Lapas Perempuan Jogja: Yang Laporkan Kami Adalah Napi Baru Dua Bulan di LPP
-
NA Tersangka Kasus Sate Sianida Dikenal Pendiam di Lapas Perempuan
-
Kronologis Napi di Lapas Perempuan Tenggak Disinfektan Campur Nutrisari
Terpopuler
- RESMI! PSSI Tolak Pemain Keturunan ini Bela Timnas Indonesia di Ronde 4
- 5 Mobil Bekas 60 Jutaan Muat Banyak Keluarga, Bandel dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- Jangan Lewatkan Keseruan JCO Run 2025, Lari Sehat sambil Dapat Promo Spesial BRI
- 21 Kode Redeem FF Hari Ini 23 Juli 2025, Kesempatan Klaim Bundle Player Squid Game
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
Pilihan
-
5 Curhatan Jokowi di Depan Alumni UGM: Serangan Tak Cuma Ijazah, Merembet Sampai KKN Fiktif
-
Sisi Lain Muhammad Ardiansyah: Tangguh di Bawah Mistar, Bucin ke Pacar
-
Cerita Tante Brandon Scheunemann Blusukan ke Pelosok Papua demi Sepak Bola Putri
-
Asal Usul Sound Horeg dan Sosok Pria Berjuluk 'Thomas Alva Edisound' di Baliknya
-
3 Rekomendasi HP Samsung Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Pilihan Terbaik Juli 2025
Terkini
-
5 Curhatan Jokowi di Depan Alumni UGM: Serangan Tak Cuma Ijazah, Merembet Sampai KKN Fiktif
-
Masih Sakit, Jokowi Paksakan Diri ke Reuni UGM: Kalau Nggak Datang Nanti Rame Lagi!
-
Tiba di UGM, Jokowi Tebar Senyum di Reuni Guyub Rukun, Nostalgia di Tengah Badai Ijazah Palsu
-
Jokowi Nostalgia di Reuni Fakultas Kehutanan UGM, Kursi VIP Sudah Disiapkan
-
Bupati Sleman Buka Pintu Maguwoharjo untuk PSIM dan PSBS Biak, Satu Syarat Ini Jadi Kunci