SuaraJogja.id - Sekelompok anak di bawah umur harus berurusan dengan jajaran kepolisian. Hal itu setelah tindak penganiayaan yang mereka lakukan kepada orang tak dikenal di wilayah Sinduadi, Mlati, Sleman.
Kanit Reskrim Polsek Mlati AKP Noor Dwi Cahyanto menuturkan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (21/1/2022) malam sekira pukul 22.30 WIB. Lima pelaku yang diketahui masih pelajar itu terbukti melakukan penganiayaan kepada dua orang pengguna jalan yang berinisial BR (19) warga Sleman dan KVS (19) warga Kota Yogyakarta.
"Berawal dari mereka (kelompok korban dan pelaku) berpapasan di Jalan Jambon tepatnya di depan sekitar Sindu Kusuma Edupark (SKE) wilayah Sinduadi, Mlati, Sleman. Kelompok pelaku dari arah timur menuju ke barat sedangkan korban dari arah barat menuju ke timur, yang niat dan tujuannya akan menuju ke arah Jombor," kata Dwi kepada awak media di Mapolsek Mlati, Senin (24/1/2022).
Berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan terhadap para pelaku sendiri--FS (17), TW (17), AVM (17), FRB (17), dan RA (17), semua diketahui berasal daerah yang sama, yakni Kabupaten Bantul.
Baca Juga: 3 Pelaku Klitih yang Bacok Pemotor Adalah Residivis di Jalan Gambiran
Ia memastikan bahwa antara rombongan pelaku dan korban tidak saling mengenal. Sedangkan penganiayaan sendiri terjadi dipicu oleh seorang pelaku yang merasa tersinggung saat berpapasan tadi.
"Mereka tidak saling kenal. (Rombongan pelaku) berniat mau pulang tapi berpapasan dengan dua korban itu lalu ada kontak mata dan salah satunya merasa dipelototi akhirnya (korban) diikuti," terangnya.
Lebih lanjut pelaku terus membuntuti korban hingga tiba di salah satu hotel tepatnya di Jalan Magelang. Di sana korban langsung di lempar menggunakan helm.
Korban yang mengetahui hal tersebut sempat berhenti namun tetap dibuntuti korban ke arah utara. Korban yang tidak berpikir apa-apa lantas mengambil helm itu dan melanjutkan perjalanan.
"Ternyata dua korban ini sudah ditungguin tepatnya di Jalan Magelang Km 4.5 di sekitar utara traffic light perempatan selokan mataram wilayah Kutu Patran, Sinduadi, Mlati, Sleman," ungkapnya.
Baca Juga: Pemotor di Jogja Dibacok Saat Berangkat Olahraga, 3 Tersangka Klitih Diringkus Polisi
Di sana, kata Dwi korban sudah dihadang oleh rombongan pelaku. Korban langsung dipukuli, disabet dengan ikat pinggang serta menggunakan tongkat yang terbuat dari aluminium.
Berita Terkait
-
Bukan Sekali, Dokter dan Istri Diduga Berulang Kali Aniaya ART, Polisi Dalami Motif Kejiwaan
-
Rekam Jejak Brigadir AK di Polri, Dipecat Usai Tewaskan Bayi 2 Bulan Hasil Hubungan Luar Nikah!
-
Disekap di Kamar Kos, Bocah di Penjaringan Jakut Babak Belur Dianiaya Pacar Ibunya
-
Gegara Tegur Pria Pakai Knalpot Brong di Area IGD, Satpam RS di Bekasi Dianiaya Hingga Kejang
-
Aliansi Indonesia Youth Congress Desak Imigrasi Batam Deportasi WNA Pelaku Penganiayaan
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan