SuaraJogja.id - Memasuki akhir pekan Januari 2022, penyebaran kasus Covid-19 di Kota Jogja tercatat naik cukup banyak. Meski angka kasus baru tak lebih dari 10 orang tiap harinya, Pemkot mencatat ada pengaruh dari wisatawan yang setelah tes PCR hasilnya positif.
Berdasarkan data penyebaran kasus Covid-19 di laman corona.jogjakota.go.id, terjadi kenaikan kasus baru sebanyak 7 orang pada Kamis (20/1/2022). Jumlah tersebut tertinggi dibanding hari lainnya, dimana pada Jumat (21/1/2022) terdapat 3 kasus baru dan pada Sabtu (22/1/2022) tercatat 5 orang terkonfirmasi Covid-19.
Namun pada Minggu (23/1/2022) kasus Covid-19 turun cukup drastis dan tercatat hanya satu orang yang terpapar Covid-19.
Berlanjut pada Senin (24/1/2022), pasien terkonfirmasi Covid-19 kembali naik mencapai 5 orang.
Baca Juga: Sediakan 6.000 Liter Minyak Subsidi, Pemkot Jogja Tegaskan Tidak Perlu Berebut
Menanggapi adanya fluktuasi kasus baru Covid-19 yang terjadi di Jogja, Ketua Harian satgas Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi tak menampik ada wisatawan yang berkunjung ke Kota Pelajar dinyatakan positif saat berada di Jogja.
"Ada beberapa wisatawan yang ketika datang itu memang kondisi sehat. Hasilnya swab mereka juga negatif. Tapi saat beraktivitas dan lain sebagainya di Jogja dan hendak pulang, hasil swab PCR malah positif Covid-19," kata Heroe kepada wartawan, Selasa (25/1/2022).
Ia mengatakan beberapa pelaku perjalanan akhirnya isolasi sementara di dalam hotel. Pihaknya sudah menegaskan pemilik hotel serta PHRI memperketat protokol kesehatan saat menerima tamu.
"Ya memang bukan orang Jogja itu. Kami menegaskan lagi, bahwa virus ini belum sepenuhnya hilang. Sehingga masyarakat dan juga wisatawan harus menjaga betul prokes selama beraktivitas di Jogja," terang Heroe.
Dirinya belum memastikan pasien atau wisatawan yang masih menjalani isolasi di hotel tempatnya menginap. Kendati begitu pihaknya sudah menyiapkan sejumlah antisipasi dengan mengoperasikan kembali selter isolasi bagi penderita Covid-19.
Baca Juga: Juru Parkir Nuthuk Rp350 Ribu Divonis Denda Rp2 Juta, Forpi Jogja: Semoga Berefek Jera
"Memang yang Selter di wilayah Bener masih kami buka untuk berjaga-jaga ketika ada kasus Covid-19 yang meningkat signifikan. Tapi sejauh ini masih bisa kami kendalikan," ujar Heroe.
Disinggung apakah dari kasus baru tersebut ditemukan varian Omicron, Heroe mengatakan tidak ada pasien yang terjangkit varian tersebut.
"Sejauh ini bukan Omicron, sepertinya varian lain. Laporan Omicron sampai saat ini juga belum ada. Termasuk satu keluarga yang kemarin kami kirimkan sampelnya ke UGM, " jelas Heroe.
Berita Terkait
-
Hana Bank dan KTO Jalin Kerja Sama, Bidik Wisatawan Indonesia
-
Gaji Guru dan Honorer Naik pada 2025: Harapan atau Sekadar Angin Lalu?
-
Kronologi 9 Wisatawan Tewas Tertimpa Pohon Raksasa di Soppeng
-
Tuntut Kenaikan Upah 8-10 Persen, Aksi Buruh Bakal Berlanjut Hingga Pertengahan November
-
Siap-Siap! Tarif Tol Cipali Bakal Naik, Cek Daftarnya
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
-
Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Mulai Bisa Dipesan Hari Ini
Terkini
-
AI Ancam Lapangan Kerja?, Layanan Customer Experience justru Buat Peluang Baru
-
Dampak Kemenangan Donald Trump bagi Indonesia: Ancaman Ekonomi dan Tantangan Diplomasi
-
Pengawasan Miras di DIY sangat Lemah, Sosiolog UGM Tawarkan Solusi Ini
-
Pakar hukum UGM Usul Bawaslu Diberi Kewenangan seperti KPK
-
Ini Perbedaan Alergi Susu dan Intoleransi Laktosa pada Anak