"Nanti bulan juni tim dari unesco akan datang melakukan verifikasi, jangan sampai [masalah selasar toko yang bukan milik pemda] ini menjadi temuan sehinggamempersulit posisi kita," ungkapnya.
Sementara salah seorang pedagang sepatu dari Jalan Mataram, Veronica mengaku sudah mendapatkan lapak untuk berjualan di Teras Malioboro 2. Bersama 19 orang PKL lain, Vero mengaku lapak yang diberikan pada mereka terlalu kecil dengan ukuran sekitar 1,5 x 1 meter di lantai 3.
"Lapak ini paling hanya bisa menampung 20 sepatu, padahal sepatu yang kami jual cukup banyak sehingga tidak bisa tertampung," paparnya.
Padahal saat mereka jualan di Jalan Mataram, lapak yang dimiliki seluas 3x3 meter. Lapak tersebut pun hanya menampung sepatu-sepatu yang mereka pajang, belum yang harus disimpan.
Baca Juga: Tak Ada Jaminan Layak dari Relokasi, PKL Malioboro Bakal Kembali ke Tempat Jualan Lama
"Kita pun akhirnya mengajukan gudang untuk menyimpang barang disini, tapi sampai sekarang masih molor. Padahal kami harus pindah tanggal 28 [januari] besok," tandasnya.
Hal berbeda disampaikan Wasidi, pemilik warung bakso yang berjualan di lantai 1 Teras Malioboro 1. Wasidi mensyukuri punya lapak baru untuk berjualan bakso. Sebelumnya saat berjualan di depan kantor DPRD DIY harus membongkar pasang tenda.
Namun Wasidi berharap, selain pemberian lapak, PKL juga mendapatkan kesempatan untuk dipromosikan. Dengan demikian kawasan barut tersebut bisa ramai wisatawan.
"Kalau disini tidak membutuhkan waktu untuk bongkar pasang tenda," ujarnya.
Ditambahkan Ketua Paguyuban Pedagang Makanan Siang (PPMS), Suparno Sito bersyukur difasilitas untuk relokasi di kawasan baru tersebut. Sebanyak 32 anggota PPMS mendapatkan jatah lapak di lantai 1 Blok C Teras Malioboro 1, baik di indoor maupun di outdoor.
Baca Juga: Tarif Parkir Malioboro Sampai Rp350.000, Sandiaga Uno Tekankan Hal Ini
Dia berharap penghasilan PKL bisa segera pulih pasca direlokasi dengan bantuan Pemda maupun Pemkot. Apalagi saat ini pandemi COVID-19 masih berlangsung.
Berita Terkait
-
Cek Fakta: Demo di Malioboro Februari 2025
-
Pakar Ungkap Makna di Balik Gestur Tangan dan Bibir Sri Sultan HB X saat Bertemu Jokowi
-
Menguak Beda Makna Batik Jokowi dan Sri Sultan HB X, Diduga Corak Naga Tuai Perbincangan
-
Jokowi Bertemu Sri Sultan Hamengkubuwono X, Makna Batik Jadi Sorotan: Motif Ular...
-
Makna Batik Jokowi yang Dipakai Saat Bertemu Sri Sultan HB X, Diduga Bercorak Antaboga
Tag
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan